Tujuan Penelitian Manfaat Penelitain

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diskusi adalah salah satu bentuk komunikasi dua arah, di mana terjadi proses tukar pikiran atau ide, baik antara siswa dan siswi ataupun siswa dengan guru untuk memecahkan masalah. Metode diskusi merupakan metode yang biasanya dipergunakan dalam pembelajaran orang dewasa, karena mereka dapat berpartisipasi aktif untuk menyumbangkan pikiran, gagasan dalam kegiatan diskusi.Jika dalam metode ceramah hanya terjadi komunikasi satu arah, maka metode diskusi terjadi banyak arah.Dengan demikian, metode diskusi adalah menggunakan pendapat dan gagasan dalam musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Tujuan Metode Diskusi

Tujuan diadakannya diskusi yaitu untuk menyampiakn informasi tentang suatu objek kepada suatu kelompok , mendiskusikan tentang suatu objek kepada suatu kelompok, dan mendiskusikan tanggapan terhadap infomasi tersebut sehingga tercapailah keinginan untuk memperkaya, menyempurnakan, atau mengubah pendapat perorangantentang suatu masalah atau topik menjadi pendapat kelompok yang lebih lengkap dan sempurna. 4 Tujuan diskusi pada umumnya adalah mencari pemecahan masalah, dari sinilah muncul bermacam-macam jawaban yang perlu dipilih satu atau dua jawaban yang logis dan tepat guna dari bermacam-macam jawaban yang lain untuk mencapai mufakat atau persetujuan. 5 Diskusi merupakan perkumpulan dua orang lebih yang memiliki permasalahan untuk menemukan jalan pemecahan masalah tersebut secara bersama sebagai bahan pembuat kesimpulan. 4 Ibid. hlm. 18. 5 Sudiyono, Triyo Supriyanto dan Moh. Padli, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, Malang: UIN Malang Press, 2006, hlm. 125.

3. Jenis-jenis Metode Diskusi

Selama ini, dalam pembelajaran orang dewasa, dikenal banyak macam metode diskusi dan seorang guru atau fasilitator dapat memilih salah satu atau gabungan dari berbagai teknik ini sehingga mampu memberikan berbagai variasi bagi siswa dalam belajar sehingga tidak membosankan. Adapun macam-macam diskusi adalah sebagai berikut : a. Whole group Whole group merupakan diskusi kelas di mana para pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru bertindak sebagai pimpinan, dan topik yang akan dibahas sudah direncanakan sebelumnya. 6 b. Diskusi kelompok Diskusi kelompok biasanya dapat berupa diskusi kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang peserta, dan diskusi kelompok besar yang terdiri dari tujuh sampai lima belas orang. Dalam diskusi tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu dan dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris.Para anggota diskusi diberi kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam pemecahan masalah.Sementara itu, Kang dan Song mendefinisikan diskusi kelompok sebagai pertemuan atau percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topik tertentu yang menjadi pusat perhatian bersama. 7 c. Buzz group Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi menjadi kelompok- kelompok kecil yang terdiri tiga sampai empat orang peserta.Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar peserta didik dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah.Diskusi ini biasanya diadakan di tengah- tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud memperjelas dan mempertajam kerangka bahan pelajaran atau sebagai jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang muncul. 6 M. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pres, 2002, hlm. 40. 7 Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa: dari Teori Hingga Aplikasi,Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. Kedua. hlm. 97. d. Panel Yang disebut panel di sini adalah suatu bentuk diskusi yang terdiri dari tiga sampai enam orang peserta untuk mendiskusikan suatu topik tertentu dan duduk dalam semi melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator.Panel ini secara fisik dapat berhadapan langsung dengan audiensi atau dapat juga secara tidak langsung.Sebagai contoh diskusi panel yang terdiri dari para ahli ini para audien tidak turut bicara, tetapi dalam forum tertentu para audien diperkenankan untuk memberikan tanggapannya. 8 e. Syndicate group Adalah suatu kelompok besar dibagi menjadi kelompok kecil dengan anggota tidak lebih dari lima orang. Masing-masing kelompok kecil tersebut melakukan diskusi tertentu, dan tugas ini bersifat sementara.Fasilitator dalam hal ini guru memberikan penjelasan secara umum dan garis besar permasalahan, kemudian tiap-tiap kelompok kecil syndicate diberi tugas mempelajari suatu parkrit tertentu yang berbeda dengan kelompok kecil lainnya.Jika memungkinkan seorang guru menyediakan referensi.Setelah kelompok bekerja sendiri-sendiri, kemudian masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusinya dalam siding pleno untuk dibahas lebih lanjut. 9 f. Simposium Dalam simposium biasanya terdiri dari pembawa makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta simposium. Pembawa makalah diberi kesempatan untuk menyampaikan makalahnya di muka peserta secara secara singkat antara sepuluh sampai lima belas menit. Sesudah persentasi, para anggota simposium diperkenankan menjawab pertanyaan- pertanyaan yang diajukan para peserta atau mengadakan suatu panel 8 M. Basyirudin Usman,op.cit, hlm. 41. 9 Sudiyono, Triyo Supriyanto dan Moh.Padli, op.cit, hlm. 128.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Karangan Siswa Kelas Xi Smk Al Kautsar Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012

0 4 198

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Pengaruh Metode Membaca Cepat Terhadap Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDI Al Ihsan Jakarta Barat

3 23 148

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 7 55

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 4 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 7

Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran Kelas Xi Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 1 15