j. Brainstorming
Brainstorming ialah aktivitas dari sekelompok kecil yang telah berkumpul untuk memproduksimenciptakan gagasan baru, original, praktis sebanyak-
banyaknya.
11
Bentuk diskusi ini menjadi baik bila jumlah anggotanya terdiri delapan sampai dua belas orang peserta.Setiap anggota kelompok diharapkan dapat
menyumbangkan ide dalam pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa
percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.
12
Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan di atas, Engkoswara, dalam bukunya Dasar-dasar Metodologi Pengajaran hanya membagi jenis diskusi
menjadi lima, tiga diantaranya telah disebutkan sebelumnya yakni simposium, diskusi panel, dan buzz group. Adapun yang belum dijelaskan berikit ini :
a. Diskusi kelas
Guru mengajukan persoalan kepada seluruh kelas, kemudian ditanggapi oleh anak-anak. Guru berfungsi sebagai pengatur, pendorong, dan pengarah
pembicaraan. Pimpinan diskusi dapat juga dilakukan oleh anak.Diskusi semacam ini tampaknya cukup formal karena itu ada kalanya disebut juga
sebagai diskusi formal.Pembicaraan diatur oleh ketua diskusi.Siapa saja yang siap berbicara kadang-kadang harus mencatatkan diri, baru kemudian
diperkenankan berbicara.Segala pembicaraan dicatat oleh penulis dan pada akhir diskusi diajukan beberapa kesimpulan untuk ditanggapi anggotanya.
b. Diskusi kuliah
Seorang pembicara, guru atau seorang anak berbicara di mula kelas mengemukakan persoalannya sekitar 20 atau 30 menit.Setelah itu, diadakan
pertanyaan-pertanyaan.Diskusi terbatas pada satu persoalan yang dikemukakan pembicara, sehingga melalui diskuisi semacam itu persoalan diharapkan
dibicarakan dan dipelajari secara mendalam.
11
Jos Daniel Parera, Belajar Mengemukakan Pendapat, Jakarta: Erlangga, 1982, hlm. 199.
12
M. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,Opcit, hlm. 42-43.
Pembagian jenis-jenis diskusi itu pada dasarnya sama, yang membedakan dari kedua penjelasan itu adalah teknik penyajian materi dan jumlah pembagian
siswa dalam setiap kelompok diskusi.
13
4. Kebaikan dan Kekurangan Metode Diskusi
Diskusi sebagai satu metode yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tentunya tidak terlepas dari kelemahan dan kelebihannya.
a. Kebaikan
1 Suasana hidup dan dinamis.
2 Mempertinggi partisipasi siswa untuk mengeluarkan pendapatnya
baik secara individu atau kelompok. 3
Merangsang siswa untuk mencari jalan pemecahan masalah yang dihadapi bersama dengan jalan bermusyawarah turun rembuk
bersama-sama. 4
Melatih sikap kreatif dan dinamis dalam berpikir. 5
Menumbuhkan sikap toleransi dalam berpendapat maupun bersikap.
6 Hasil diskusi dapat disimpulkan dan mudah dipahami.
7 Memperluas cakrawala dan wawasan berpikir peserta diskusi.
b. Kekurangan
1 Kemungkinan siswa yang tidak ikut aktif dijadikan kesempatan
untuk main-main dan mengganggu teman yang lain. 2
Apabila suasana kelas tidak dapat dikuasai, kemungkinan penggunaan waktu tidak efektif dan dapat berakibat tujuan
pengajaran tidak tercapai. 3
Sulit memprediksi arah penyelesain diskusi. Hal ini terjadi jika proses jalannya diskusi hanya merupakan ajang perbedaan
pendapat yang tidak ada ujung penyelesaiannya.
13
Engkoswara, Dasar-dasar Metodologi Pengajaran, Jakarta: Bina Aksara, 1988, Cet. Kedua.hlm. 52.
4 Siswa mengalami kesulitan untuk mengeluarkan pendapat secara
sistematis. Terutama bagi siswa yang memiliki sifat pemalu dan rasa takut mengeluarkan pendapat.
5 Kesulitan mencari tema diskusi yang actual, hangat, dan menarik
untuk didiskusikan.
14
B.JENIS-JENIS KARANGAN 1.
Pengertian Karangan
Karangan merupakan suatu proses menyususn, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-
paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh.Karangan adalah hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik
pokok atau bahasan.Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih laus dari alinea.
15
Menurut Keraf karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya
menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karangan adalah
hasil rangkaian seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang
lain yang membacanya.
2. Jenis-jenisKarangan
a. Karangan Narasi
1
Pengertian Karangan Narasi
14
Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995, hlm. 45.
15
Lamudin Finoza, S.S., Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa, Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2008, hlm. 228.
Karangan narasi ialah suatu bentuk pengembangan karangan dan tulisan yang bersifat menyejarahkan sesuatu berdasarkan
perkembangan dari waktu ke waktu.
16
2 Ciri-cirikarakteristik karangan Narasi
a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
menunjukkan peristiwa awal sampai akhir c.
Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian d.
Latar setting digambarkan secara hidup dan terperinci Berdasarkan karakteristik karangan narasi di atas disimpulkan
karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian cerita berdasarkan urutan waktu, yang terdapat nama-nama tokoh di
gambarkan secara terperinci. 3 Jenis-jenis Karangan Narasi
a Narasi Ekspositoris Narasi Fakta Narasi Ekspositorisadalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorangbiografi.Narasi ekspositoris bersifar nonfiktif yang disajikan dalam bahasa denotatif dan tujuan utama bukan
menimbulkan daya imajinasi, melainkan menambah pengetahuan pembaca secara rasional.
17
Contoh Narasi Ekspositorik Narasi Fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno
menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.Soekarno mengucapkan
pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan
16
Jos Daniel Parera, op.cit,hlm. 3.
17
Ninik M. Kuntarto, cermat dalam berbahasa teliti dalam berpikir, Jakarta: Mitra Wacana Media, 20110, Cet. VIII, hlm. 227.
Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu
pada tahun 1948. bNarasi Sugestif Fiksi
Narasi Sugestif Fiksiadalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat
terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah.Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang
di sekujur
tubuhku bergemeretak.Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku
jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian
menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah
ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk menepiskannya.
Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan
segenap cintanya. 4
Perbedaan antara narasi ekspositotis dan narasi sugestif yaitu sebagai berikut :