Tujuan Metode Diskusi METODE DISKUSI

diskusi di antara mereka sendiri. 10 Bahasan diskusi kemudian disimpulkan dalam bentuk rumusan hasil simposium. g. Informal debate Biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi dua tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan. Fasilitator memberikan persoalan yang sama kepada kedua kelompok tersebut dan memberikan tugas yang bertentangan, yaitu satu kelompok yang “Pro” dan satu kelompok yang “Kontra”. h. Fish bowl Bentuk diskusi ini terdiri dari beberapa orang peserta dan dipimpin oleh seorang ketua untuk mencari suatu keputusan.Tempat duduk diatur setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi yang kosong menghadap peserta diskusi.Kelompok pendengar duduk melingkari kelompok diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada dalam sebuah mangkok.Selama diskusi, kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pendapatnya dapat duduk di kursi yang kosong yang telah disediakan.Apabila ketua diskusi mempersilahkannya berbicara, maka dia boleh bicara dan kemudian meninggalkan kursi tersebut setelah selesai bicara. i. The open discussion group Kegiatan dalam bentuk diskusi ini akan dapat mendorong siswa agar lebih tertarik untuk berdiskusi dan belajar keterampilan dasar dalam mengemukakan pendapat, mendengarkan dengan baik, dan memperhatikan suatu pokok pembicaraan dengan tekun. Jumlah kelompok yang baik terdiri antara tiga sampai Sembilan orang peserta. Dengan diskusi ini dapat membantu para siswa belajarr mengemukakan pendapat secara jelas, memecahkan masalah, memahami apa yang dikemukakan oleh orang lain dan dapat menilai kembali pendapatnya. 10 Siti Sahara, Mahmudah Fitriyah ZA, dan E. Kusnadi, Opcit, hlm. 23. j. Brainstorming Brainstorming ialah aktivitas dari sekelompok kecil yang telah berkumpul untuk memproduksimenciptakan gagasan baru, original, praktis sebanyak- banyaknya. 11 Bentuk diskusi ini menjadi baik bila jumlah anggotanya terdiri delapan sampai dua belas orang peserta.Setiap anggota kelompok diharapkan dapat menyumbangkan ide dalam pemecahan masalah. Hasil belajar yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar. 12 Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan di atas, Engkoswara, dalam bukunya Dasar-dasar Metodologi Pengajaran hanya membagi jenis diskusi menjadi lima, tiga diantaranya telah disebutkan sebelumnya yakni simposium, diskusi panel, dan buzz group. Adapun yang belum dijelaskan berikit ini : a. Diskusi kelas Guru mengajukan persoalan kepada seluruh kelas, kemudian ditanggapi oleh anak-anak. Guru berfungsi sebagai pengatur, pendorong, dan pengarah pembicaraan. Pimpinan diskusi dapat juga dilakukan oleh anak.Diskusi semacam ini tampaknya cukup formal karena itu ada kalanya disebut juga sebagai diskusi formal.Pembicaraan diatur oleh ketua diskusi.Siapa saja yang siap berbicara kadang-kadang harus mencatatkan diri, baru kemudian diperkenankan berbicara.Segala pembicaraan dicatat oleh penulis dan pada akhir diskusi diajukan beberapa kesimpulan untuk ditanggapi anggotanya. b. Diskusi kuliah Seorang pembicara, guru atau seorang anak berbicara di mula kelas mengemukakan persoalannya sekitar 20 atau 30 menit.Setelah itu, diadakan pertanyaan-pertanyaan.Diskusi terbatas pada satu persoalan yang dikemukakan pembicara, sehingga melalui diskuisi semacam itu persoalan diharapkan dibicarakan dan dipelajari secara mendalam. 11 Jos Daniel Parera, Belajar Mengemukakan Pendapat, Jakarta: Erlangga, 1982, hlm. 199. 12 M. Basyirudin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam,Opcit, hlm. 42-43.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Karangan Siswa Kelas Xi Smk Al Kautsar Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012

0 4 198

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Pengaruh Metode Membaca Cepat Terhadap Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDI Al Ihsan Jakarta Barat

3 23 148

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 7 55

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 4 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 7

Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran Kelas Xi Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 1 15