Analisis Interpretasi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji prasyarat selanjutnya adalah uji homogenitas. Dalam menguji homogenitas menggunakan uji fisher. Dari hasil perhitungan diketahui varians kelas eksperimen adalah 18,7661 dan varians kelas kontrol 66,6567. Setelah dilakukan perhitungan didapat = 0,281, taraf nyata untuk = 18 dan = 20, didapat = 2,259. Karena , artinya diterima, sehingga disimpulkan bahwa kedua kedua kelompok tersebut homogen. Penguji hipotesis dalam penellitian ini menggunakan t-tes, untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh hasil belajar antara siswa yang menggunakan metode diskusi dengan metode ceramah terhadap kemampuan mengidentifikasi jenis karangan. Sebelum pengujian hipotesis terlebih dahulu ditentukan uji statistik perhitungan pengujian hipotesis sebagai berikut : Perhitungan hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji-t, berikut langkah-langkah perhitungannya: a. Rumus hipotesis Ho : µ І = µЇ Ha : µ І µЇ b. Tentukan kriteria pengujian 1 Jika maka Ho diterima sedangkan H1 ditolak 2 Jika maka Ho ditolak sedangkan H1 diterima Dengan taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan dk = 19+21 –2 = 38 c. Tentukan Uji Statistik + – = 19 – 1 40.760 + 21 – 1 23.062 19 + 21 – 2 = 774.44 + 461.24 38 = 32.518 S = √ = 5.702 t = ̅̅̅ - ̅̅̅ √ = 76.895 – 70.476 √ = 2.85 Berdasarkan uji statistik di atas diketahui simpangan baku total = 5,702, sehingga berdasarkan perhitungan t test di dapat = 2,85 pada tarap signifikan α = 0.05 untuk dk = 38. d. Tentukan Uji Tabel Karena hipotesisnya kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol maka, = dengan tarf signifikasi 0,05 dan dk = 38 = 2.75 Berdasarkan uji statistik di atas diketahui = 2,75 pada tarap signifikan α = 0.05 untuk dk = 38. Jadi diperoleh hasil uji t test yaitu = 2.85 dan = 2.75 e. Pengujian hipotesis Dari hasil analisis data diperoleh haraga sebesar 2,85. Jika dikonsultasikan pada tabel t test dengan dk = 38 pada taraf signifikansi 5 diperoleh harga sebesar 2,75. Ini menunjukan bahwa 2,852,75 , sehingga hipotesis ditolak atau diterima . Dari hasil perhitungan diperoleh , sehingga ditolak atau diterima. Artinya : Pada tingkat kepercayaan 95 disimpulkan siswa yang menggunakan metode diskusi terhadap kemampuan mengidentifikasi jenis karangan lebih baik secara signifikansi daripada mengunakan metode ceramah.

F. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa pemanfaatan metode diskusi berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasi jenis karangan siswa kelas XI SMK Al Kautsar Jakarta Tahun Ajaran 2011-2012, pada hasil belajar bahasa Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena menggunakan metode diskusi lebih banyak menekankan kepada cara belajar siswa aktif dengan memperhatikan proses pencapaian hasil belajar. Tugas guru tidak lagi memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi yang mengiringi siswa untuk bertanya, mengamati, mempresentasikan hasil pengamatannya. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Perdy Karuru yang menyatakan bahwa mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student center serta dapat mendapatkan proporsi jawaban benar siswa dan hasil pembelajaran yang diajar dengan pendekatan keterampilan proses lebih baik dibanding pembelajaran yang tidak menggunakan pembelajaran keterampilan proses. Pada penelitian ini, penulis bertindak sebagai guru dalam pembelajaran mengidentifikasi jenis karangan melalui media metode diskusi di SMK Al Kautsar Jakarata. Penelitian ini dilakukan selama enam kali pertemuan pada materi pembelajaran jenis karangan yang dilaksanaka pada dua kelas, yaitu kelas XI AP berjumlah 19 siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode diskusi sebagai metode pembelajaran dan kelas XI TKJ sebanyak 21 siswa yang ajarkan menggunakan metode ceramah sebagai metode pembelajaran. Adapun posisi peneliti adalah sebagai motivator dan fasilitator bagi kelas eksperimen dan Kontrol, apabila terdapat hal-hal dari kegiatan belajar yang belum dimengerti oleh siswa dalam kelompok, sehingga setiap kelompok dapat memecahkan solusi dari permasalahan secara bersama. Penulis bertindak sebagai guru dalam pembelajaran menganilisis jenis karangan melalui metode diskusi yaitu diawali dengan membentuk kelompok kecil yang terdiri dari empat siswa yang dibuat secara heterogen, menyampaikan materi dasar mengenai jenis karangan oleh guru kepada seluruh siswa, membagikan lembar kerja pada setiap kelompok meminta kelompok untuk mengidentifikasi jenis karangan yang diberikan oleh guru, dan meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan mempersentasikan dalam diskusi. Berdasarkan data yang diperoleh melalui pretest, kedua kelas memiliki rata-rata yang tidak berbeda jauh. Kelas eksperimen dengan rata- rata 58,8, nilai tertinggi 67, dan nilai terendah 47, sedangakan kelas kontrol dengan rata-rata 58,3, nilai tertinggi 70, dan nilai terendah 47. Setelah dilakukan perlakuan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas Kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh melalui posttest, kelas eksperimen dengan rata-rata 77, nilai tertinggi 90, dan nilai terendah 63. Sedangkan kelas kontrol dengan rata-rata 70,4, nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 63. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa pemberian tugas mencari dan menggunakan materi dari metode diskusi sebagai salah satu metode pembelajaran dalam mengidentifikasi jenis karangan yang diterapkan pada kelas eksperimen memberikan hasil yang baik, terbukti dengan rata-rata = 77, dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunkan buku pelajaran sebagai sumber belajar dengan rata-rata = 70 karena dengan pemberian tugas mencari dan menggunakan materi dari metode diskusi sebagai sumber belajar dalam mengidentifikasi jenis karangan dapat memberikan motivasi dan kesempatan belajar lebih banyak kepada siswa dalam belajar sendiri, memperluas wawasan serta mencari dan mengumpulkan informasi untuk belajar sehingga siswa dapat lebih mudah mengkondisikan materi yang cocok dengan diri mereka dan mencerna materi yang diberikan oleh guru. Observasi dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran menggunakan metode diskusi. Guru bidang studi bahasa Indonesia dan rekan guru yang berperan sebagai observer atau pengamat selama pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai aspek-aspek pembelajaran menggunakan metode diskusi. Berdasarkan hasil observasi, pembelajara dengan menggunakan metode diskusi menciptakan bentuk kegiatan pengajaran yang baru, agar siswa terlibat dalam segala pengalaman. Pengalaman yang didapat melalui penggunaan metode diskusi dapat mengembangkan kemampuan dasar siswa lebih kreatif, aktif, terampil dalam berpikir, teliti dalam menghadapi soal, dan terampil dalam memperoleh pengetahuan. Pembelajaran penggunaan metode diskusi ini dapat mengasah pola berpikir siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan data observasi pada kelas eksperimen pada aspek menyimak setiap kegiatan kelompok yang diberikan mendapatkan persentase 95. Sedangkan berdasarkan respon sikap siswa, kemampuan siswa membaca materi sesuai pengamatan mendapatkan persentase sebesar 82, hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh siswa terampil dalam hal menyimak dan membaca sesuai pengamatan. Begitu pula pada keterampilan berbicara, setiap kelompok aktif mengeluarkan argumentasinya sehingga persentase keterampilan kelompok sebesar 82. Berdasarkan respon siswa, keterampilan berbahasa siswa dalam menulis sesuai pengamatan mendapatkan persentase sebesar 92. Hal ini menunjukan bahwa berdasarkan hasil pengamatan siswa yang menggunakan metode diskusi terhadap kemampuan mengidentifikasi jenis karangan adalah kategori baik. 1 Berbeda dengan proses pembelajaran pada kelas kontrol, siswa tidak diberi perlakuan seperti halnya berdiskusi kelompok dan hanya guru yang menjadi sumber pembelajaran. Di mana guru hanya berperan sebagai pengarah penyampai materi atau ceramah pada saat pembelajaran, dengan menggunakanmetode cermah ada suatu kecenderungan siswa dituntut megingat konsep bukan diajak melakukan kegiatan untuk mendapatkan darimana konsep itu diperoleh, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh pada lama tidaknya penyimpanan pengetahuan di dalam memori siswa. 1 Lampiran 14, hlm. 145. Berdasarkan nilai posttest siswa kelas eksperimen 77 lebih tinggi dari pada nilai posttest kelas kontrol 70. Perbedaan rata-rata hasil belajar bahasa Indonesia antara kedua kelas menunjukan bahwa pembelajaran dengan memanfaatkan metode diskusi lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis menunjuka “t” test didapatkan t hitung = 2,85 dengan dk derajat kebebasan sebesar 38 maka diperoleh t tabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,75. Maka diperoleh t hitung t tabel, yaitu 2,85 2,75. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap kemampuan mengidentifikasi jenis karangan siswa kelas XI SMK Al Kautsar Jakarta Tahun Ajaran 2011-2012, sehingga pada kelas eksperimen hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada kelas kontrol. Esensi dari penugasan mencari dan menggunakan materi yang didapat dari metode diskusi adalah tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga diri siswa terbentuk suatu sikap positif untuk selalu mencari informasi atau materi yang mereka butuhkan. Dengan menggunakan metode diskusi mendorong siswa untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuannya, tidak bergantung buku pelajaran dan guru di sekolah. Dalam menggunakan metode diskusi guru memberikan keluasan kepada siswa sebagai individu ataupun kelompok untuk mendapatkan informasipengetahuan dari berbagai sumber yang tidak terbatas. Dengan ini siswa dapat sekaligus mempelajari pelajaran lain di sekolah seperti TIK dan Bahasa Inggris dalam satu kegiatan. Dan setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan membina informasi tersebut untuk menambah pengetahuan kognitifnya secara bebas sesuai dengan kempuan individu masing-masing. Penggunaan metode diskusi pada kelas eksperimen selama penelitian dilaksanakan membantu siswa untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar serta kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Karangan Siswa Kelas Xi Smk Al Kautsar Jakarta Tahun Ajaran 2011/2012

0 4 198

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Pbm) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Di Smk Dharma Karya Jakarta

1 16 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Pengaruh Metode Membaca Cepat Terhadap Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDI Al Ihsan Jakarta Barat

3 23 148

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

6 38 60

Peningkatan Kemampuan Menulis Laporan Kunjungan Melalui Teknik Diskusi pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sinar Semendo Talangpadang Tanggamus Tahun Pelajaran 2011/2012

0 7 55

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Pendidikan Karakter Terhadap Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas Xi Smk Negeri 4 Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 7

Pengaruh Laboratorium Terhadap Hasil Belajar Melalui Minat Belajar Pada Mata Pelajaran Kelompok C3 Program Keahlian Pemasaran Kelas Xi Smk Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 1 15