Berdasarkan nilai posttest siswa kelas eksperimen 77 lebih tinggi dari pada nilai posttest kelas kontrol 70. Perbedaan rata-rata hasil belajar
bahasa Indonesia antara kedua kelas menunjukan bahwa pembelajaran dengan
memanfaatkan metode
diskusi lebih
baik dibandingkan
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis menunjuka “t” test
didapatkan t hitung = 2,85 dengan dk derajat kebebasan sebesar 38 maka diperoleh t tabel pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 2,75. Maka diperoleh
t hitung t tabel, yaitu 2,85 2,75. Hal ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh penggunaan metode diskusi terhadap
kemampuan mengidentifikasi jenis karangan siswa kelas XI SMK Al Kautsar Jakarta Tahun Ajaran 2011-2012, sehingga pada kelas eksperimen
hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar bahasa Indonesia siswa pada kelas kontrol.
Esensi dari penugasan mencari dan menggunakan materi yang didapat dari metode diskusi adalah tanggung jawab individu sekaligus kelompok,
sehingga diri siswa terbentuk suatu sikap positif untuk selalu mencari informasi atau materi yang mereka butuhkan. Dengan menggunakan metode
diskusi mendorong
siswa untuk
meningkatkan wawasan
dan pengetahuannya, tidak bergantung buku pelajaran dan guru di sekolah.
Dalam menggunakan metode diskusi guru memberikan keluasan kepada siswa
sebagai individu
ataupun kelompok
untuk mendapatkan
informasipengetahuan dari berbagai sumber yang tidak terbatas. Dengan ini siswa dapat sekaligus mempelajari pelajaran lain di sekolah seperti TIK dan
Bahasa Inggris dalam satu kegiatan. Dan setiap siswa akan berusaha untuk memahami dan membina informasi tersebut untuk menambah pengetahuan
kognitifnya secara bebas sesuai dengan kempuan individu masing-masing. Penggunaan metode diskusi pada kelas eksperimen selama penelitian
dilaksanakan membantu siswa untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar serta kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di bab IV maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Terbukti ada pengaruh positif antar siswa yang mengunakan metode diskusi sebagai metode pembelajaran dengan siswa yang
menggunakan buku paket dan LKS sebagai sumber belajar dalam mengidentifikasi jenis karangan siswa kelas XI SMK Al Kautsar Jakarta.
Hal ini terlihat dari perbedaan nilai rata-rata pretest yang didapat siswa pada kelas eksperimen 58,7 dengan siswa pada kelas Kontrol 58,3
sedangkan setelah melakukan posttest nilai rata-rata yang didapat siswa pada kelas eksperimen 77 dengan siswa pada kelas Kontrol 70,4 siswa.
Siswa setuju belajar dengan cara menggunakan metode diskusi lebih termotivasi,
menarik, tidak
membosankan, dan
mudah untuk
mengidentifikasi jenis karangan.
B. Saran
Dalam penelitian
terdapat masalah-masalah
yang sebaikya
diperhatikan oleh para peneliti yang akan meneliti hal-hal yang senada dengan penelitian ini. Sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Hendaknya dijelaskan bahwa peran siswa dalam proses pembelajaran.
Bahwasanya siswa dituntut agar selalu aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran. Sedangkan guru hendaknya memberikan fasilitas dalam proses belajar tersebut.
2. Sebaiknya siswa diarahkan pada pemahaman bahwa bahasa Indonesia
merupakan pelajaran yang sangat penting yang berguna bagi kehidupan sehari-hari, sehingga tujuan pembelajaran bahasa Indonesia
dapat tercapai. 3.
Sebaiknya guru dalam strategi pembelajaran harus lebih kreatif karena pada hakikatnya, antara metode yang satu dengan yang lain saling
mempengaruhi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amiri. Paikem Gembrot; Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenagkan, Gembira, dan
Berbobot. Jakarta: Prestasi Pusaka. 2011 Arifin, Zainal. Evaluasi Instruksional; Prinsip, Teknik dan Prosedur.
Bandung: Remaja Rosda Karya. 1990
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo. 2008
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekaan Praktek. Jakarta: Rhineka
Cipta. 2006 Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1998
Dian. “Jenis-jenis karangan.” http:griyawardani.wordpress.com20101231jenis-
jenis-karangan diakses tanggal 9 Juli 2011
Djamarah, Syaiful Bahri dan Anwar Zein. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. 2010 Djiwandono, M. Soenardi. Tes Bahasa: Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta:
Macanan Jaya Cemerlang. 2008 Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. Strategi Belajar Mengajar:
Strategi Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan
Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama. 2009 Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Cet. XVI.
2008 Gani, Ramlan Abdul dan Mahmudah Fitriyah Z.A. Disiplin Berbahasa Indonesia.
Jakarta: FITK PRESS. 2011 Hariyadi, Moh. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 2009
Hasnun, Anwar. Pedoman dan Petunjuk Karya Tulis. Yogyakarta: Absolut. 2004 Keraf, Goys. Komposisi. Flores: Nusa Indah. Cet. VIII. 1989
Kountour, Ronny. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis. Jakarta:
Penerbit PPM. 2005
Kuntarto, Ninik M. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir. Jakarta: Mitra Wacana Media. Cet. VIII. 2010
Marina. “Macam-macam Karangan-Bahasa Indonesia.”
http:rinrinyummy.blogspot .
com201210bahasa-indonesia-macam-macam-karangan.html diakses tanggal 9 November 2012
Nugiantoro, Burhan dkk. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas
Press. 2004 Parera, Jos Daniel. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. Cet. III. 1984