Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing terhadap Tindakan

Tabel 4.25. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Sumber Informasi terhadap Sikap Sikap Variabel Sumber Informasi Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 1. Tidak ada 1 1,2 3 3,6 2. Masyarakat 2 2,4 10 12,0 3. Media cetak elektronik 4 4,8 6 7,2 4. Petugas kesehatan 2 2,4 55 66,3 0,029 0,240 Total 11 13,3 72 86,7 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk sumber informasi 0,029; 0,240 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan sikap, dengan korelasi yang lemah.

4.6.3. Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing terhadap Tindakan

Tabel 4.26. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Umur terhadap Tindakan Tindakan Variabel Umur Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 4. 15 – 21 tahun 13 15,7 21 25,3 5. 22 – 28 tahun 17 20,5 24 28,9 6. 29 – 35 tahun 2 2,4 6 7,2 Total 32 38,6 51 61,4 0,817 0,026 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk umur 0,817; 0,026 berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan tindakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Pendidikan terhadap Tindakan Tindakan Variabel Pendidikan Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 1. Tamat Sekolah Dasar 28 33,7 42 50,6 2. Tamat SMA 4 4,8 7 8,4 3. DiplomaS1 2 2,4 Total 32 38,6 51 61,4 0,498 0,075 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk pendidikan 0,498; 0,075 berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan tindakan. Tabel 4.28. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Masa Kerja terhadap Tindakan Tindakan Variabel Masa Kerja Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 1. 1 – 12 bulan 22 26,5 40 48,2 2. 13 – 24 bulan 6 7,2 11 13,3 3. 25 – 36 bulan 4 4,8 Total 32 38,6 51 61,4 0,215 0,138 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk masa kerja 0,215; 0,138 berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan tindakan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.29. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Penghasilan terhadap Tindakan Tindakan Variabel Penghasilan Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 1. Rendah 14 16,9 12 14,5 2. Sedang 9 10,8 14 16,9 3. Tinggi 9 10,8 25 30,1 Total 32 38,6 51 61,4 0,031 0,236 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk penghasilan 0,031; 0,236 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan tindakan, dengan korelasi rendah. Tabel 4.30. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Ketersediaan Pelayanan Kesehatan terhadap Tindakan Tindakan Variabel Ketersediaan Pelayanan Kesehatan Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 1. Tidak ada 15 18,1 5 6,0 2. Ada 17 20,5 46 55,4 0,000 0,422 Total 32 38,6 51 61,4 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk Ketersediaan Pelayanan Kesehatan 0,00; 0,422 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara Ketersediaan Pelayanan Kesehatan dengan tindakan, dengan korelasi kuat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.31. Tabulasi Silang dan Hasil Uji Bivariat Sumber Informasi terhadap Tindakan Tindakan Variabel Sumber Informasi Kurang Persen Baik Persen P-Value Spearman Correlation 1. Tidak ada 1 1,2 3 3,6 2. Masyarakat 9 10,8 3 3,6 3. Media cetak elektronik 7 8,4 3 3,6 4. Petugas kesehatan 15 18,1 42 50,6 0,002 0,342 Total 32 38,6 51 61,4 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai P-Value dan Spearman Correlation untuk sumber informasi 0,002; 0,342 berarti terdapat hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan tindakan, dengan korelasi lemah.

4.7. Tabulasi Silang Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing terhadap

Dokumen yang terkait

Kelapa Sawit Rakyat: Hubungannya Dengan Perkembangan Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir Tahun 1981-2000

0 26 149

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DIRI DARI HIV/AIDS DI LOKALISASI ‘X’ KABUPATEN MALANG

5 36 22

Karakteristik pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi desa Puger kulon kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 5 67

Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dan Karakteristik Kepala Keluarga Serta Perilaku Penghuni dengan Kejadian ISPA di Desa Jadi Makmur Dusun Pasar I Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Tahun 2015

0 4 137

EVALUASI PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR LUAR DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR.

2 16 25

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR.

0 3 37

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SEKSUAL PEKERJA SEKS KOMERSIAL PEREMPUAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN HIV/AIDS (Studi Kasus pada Pekerja Seks Komersial Perempuan Lokalisasi Gang Dolly, Surabaya).

0 0 19

STANDAR MORALITAS PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI LOKALISASI CANGKRING DESA KEBONAGUNG KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN.

0 2 104

PAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

0 0 9