2.3.4. Cara Pencegahan
Sebagai cara yang paling efektif mencegah infeksi HIV lewat hubungan seksual: 1.
“A” = anda menjauhi seks sampai anda kawin atau menjalin hubungan
jangka panjang dengan pasangan Abstinesia.
2. “B”
= bersikap saling setia dengan pasangan dalam hubungan perkawinan
atau hubungan tetap jangka panjang Be faithful.
3. “C” = cegah dengan memakai kondom secara benar dan konsisten untuk
pekerja seks atau orang yang tidak mampu melaksanakan A dan B Condom.
2.4. Landasan Teori
Perilaku secara umum diartikan masyarakat sebagai tingkah laku seseorang dalam kehidupannya. Menurut Sitepu 2002 perilaku adalah suatu reaksi psikis
seseorang terhadap lingkungannya. Dalam prakteknya perilaku bisa diartikan sebagai respon seseorang pada rangasangan dari luar subjek. Respon ini ada 2 bentuk yaitu:
a Bentuk pasif adalah respon internal yang terjadi dalam diri manusia dan
secara tidak langsung dapat dilihat orang lain yaitui berfikir, memberi tanggapan, dan lain-lain.
b Bentuk Aktif adalah perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung.
Bloom 1974 membedakan pengetahuan, sikap dan perilaku sebagai berikut: kognitif menyangkut kesadaran atau pengetahuan, afektif sikap dan emosi dan
psikomotor tindakan atau gerakan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, setelah dilakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yakni dengan indera
Universitas Sumatera Utara
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan perasaan. Sikap merupakan respon seseorang yang tertutup pada suatu objek. Tindakan diwujudkan dengan sikap
menjadi perbuatan nyata. Menurut Soekidjo 1985, bentuk operasional dari perilaku manusia
dikelompokkan menjadi 3 tiga jenis yaitu: a
Pengetahuan adalah mengenal, mengetahui situasi atau ransangan dari luar. b
Sikap adalah tangga batin terhadap suatu ransangan dari luar diri si subyek. c
Tindakan adalah perbuatan action yang sudah kinkrit terhadap situasi atau ransangan dari luar.
Dengan pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dan pengetahuan dapat diukur dengan
melakukan wawancara Notoatmojo, 1997. Perilaku dalam bentuk pengetahuan adalah individu dapat mengenal situasi
atau rangsangan yang datang dari luar individu tersebut. Tingkatan pengetahuan seseorang berbeda dengan orang lainnya karena banyak faktor yang
mempengaruhinya. Sikap adalah proses mental yang berlaku individual yang akan menentukan respons-respons, baik yang nyata ataupun yang potensial, dari setiap
orang yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut berarti sikap adalah daya mental manusia untuk bertindak atau menentang ke arah suatu obyek atau nilai tertentu
Sitepu, 2002. Definisi sikap dari beberapa para ahli, sikap seseorang terhadap suatu obyek
adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau
Universitas Sumatera Utara
tidak memihak Berkowitz, 1972. Menurut Notoatmojo 1997 sikap merupakan reaksi yang masih tertutup sehingga tdak terlihat secara langsung. Menurut Mar’at
1982 sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Sikap relatif konstan dan agak sukar
berubah sehingga jika ada perubahan dalam sikap berarti adanya tekanan yang kuat. Perilaku adalah “niat” yang sudah direalisasikan dalam bentuk tingkah laku
yang tampak dan memerlukan faktor pendukung atau kondisi yang memungkinkan. Menurut ensiklopedi Amerika perilaku diartikan sebagai aksi dan reaksi terhadap
lingkungannya. Robert Kwick 1974 dalam Notoatmojo 1997 menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati bahkan
dapat dipelajari. Menurut teori aksi dari Weber, individu melakukan suatu tindakan
berdasarkan pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas situasi atau objek stimulus tertentu. Oleh karena itu, perilaku individu tergantung pada keadaan
lingkungannya. Perilaku sekelompok orang yang berbeda ada kemungkinan berbeda pula, demikian juga dengan perilaku seksual Soekidjo, 1993.
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka dapat disimpulkan landasan teori yaitu sebagai berikut:
Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit, serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Menurut Gochman dalam Notoatmodjo 2003, perilaku sehat health behavior dapat dilihat:
Universitas Sumatera Utara
”sebagai atribut-atribut personal seperti kepercayaan-kepercayaan, harapan-harapan, motif-motif, nilai-nilai, persepsi dan unsur-unsur kognitif lainnya, sebagai
karakteristik individu meliputi unsur-unsur dan keadaan afeksi dan emosi dan sebagai pola-pola perilaku yang tampak overt yakni tindakan-tindakan dan kebiasaan-
kebiasaan yang berhubungan dengan mempertahankan, memelihara dan untuk meningkatkan kesehatan.
Green 1980 menjelaskan secara umum bahwa kualitas hidup dipengaruhi oleh kesehatan, sedangkan kesehatan dipengaruhi oleh perilaku dan gaya hidup serta
lingkungan. Perilaku dan gaya hidup dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu: a
Faktor Predisposisi predisposing factors, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai.
b Faktor pendukung enabling factors, yang terwujud dalam lingkungan fisik,
tersedia tidaknya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan. c
Faktor pendorong reinforcing factors, yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lainnya yang merupakan kelompok
referensi dari perilaku masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Kerangka Konsep Penelitian