Masa Kerja Penghasilan Hubungan Faktor Predisposing Umur, Pendidikan, Masa Kerja dan

Survei yang dilakukan secara nasional sejak 2002 melibatkan 1.700 remaja berusia 15–19 tahun yang belum menikah. Hasilnya, sebanyak 60 remaja yang menerima pendidikan seks komprehensif di sekolah terhindar dari kehamilan dini atau tak ingin hamil dibandingkan remaja yang tak pernah mendapatkan pendidikan seks. Selain itu, remaja yang mendapatkan pendidikan seks komprehensif mampu mengurangi aktivitas hubungan seks remaja di luar nikah. Hanya, dalam penelitian ini tak diketahui seberapa efektif pendidikan seks menghindari remaja dari ancaman penyakit kelamin menular. Penularan itu melibatkan berbagai faktor luar, selain adanya aktivitas seks yang tidak benar. Pendidikan seks komprehensif di sekolah mampu mencegah kehamilan yang tak dikehendaki remaja. Hal itu berdampak untuk menekan angka kelahiran yang tinggi’’, papar Pamela K Kohler dari Pusat Penelitian AIDS dan Penyakit Seks Menular, Universitas Washington http:aids- ina.orgmodules.php?name=AvantGofile=printsid=674.

5.1.3. Masa Kerja

Dari uji statistik yang dilakukan, terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan ranah perilaku pengetahuan p=0,027, sikap p=0,000 tetapi tidak dengan ranah tindakan p=0,215. Masa kerja berhubungan dengan pembentukan pengetahuan, sikap baru yang pada akhirnya karena belajar dari pengalaman akan membuahkan tindakan yang lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal yang mengandung risiko. Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini tindakan PSK lebih dipengaruhi oleh tuntutan ekonomi, dan kemudahan mereka dalam memperoleh penghasilan yang besar, tanpa harus bekerja ekstra keras yang mengeluarkan tenaga maupun pikiran. Masa kerja kerja sangat mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap pekerjaan dan lingkungan di mana ia bekerja, semakin lama ia bekerja semakin banyak pengalamannya. Hal ini akan mempengaruhi persepsi, sikap, melakukan pekerjaan yang lebih terkontrol Ravianto, 1990. Menurut Pandji 2001 tenaga kerja yang mempunyai masa kerja yang lama akan lebih terampil dan berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasilnya akan lebih baik. Menurut Dalyono 1997 bahwa tenaga kerja yang telah bekerja 6-15 tahun diharapkan telah memiliki pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih optimal.

5.1.4. Penghasilan

Berdasarkan hasil uji statistik bahwa variabel penghasilan yang berhubungan terhadap ranah perilaku sikap 0,002 maupun tindakan 0,031, menunjukkan hubungan yang signifikan, walaupun terhadap pengetahuan 0,198 tidak terdapat hubungan. Di mana pada umumnya PSK berpenghasilan tinggi, hal serupa juga terjadi pada penelitian Ningrum di Kelurahan Kalibanteng Kulon Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang tahun 2002 di mana 50 penghasilan mereka antara 1,6-2,2 juta perbulannya http:www.fkm.undip.ac.iddataindexphp? action=4idx= 1859. Universitas Sumatera Utara Hal ini dapat terjadi karena desakan ekonomi, dalam masa krisis ekonomi sekarang ini, perempuan yang harus menjadi ibu sekaligus kepala rumah tangga merasa semakin tidak berdaya. Desakan ekonomi dan minimnya lapangan pekerjaan inilah yang menyebabkan banyak perempuan miskin jatuh dalam dunia prostitusi, demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Tubuh dan daya tarik seksual yang mereka miliki merupakan satu-satunya modal yang dimanfaatkan untuk memperoleh uang. Dunia prostitusi ini yang akan semakin menyulitkan PSK untuk menghindarkan diri dari penularan sifilis dan HIV. Keengganan PSK menggunakan kondom ternyata lebih dipengaruhi oleh kemauan dan partisipasi aktif tamupelanggan PSK. Dalam hal pemakaian kondom, posisi tawar PSK memang lemah. Di sini berlaku sistem “penjual” dan “pembeli”, siapa yang memegang uang berarti dia adalah “raja”. Apabila tamu PSK seringkali menolak pemakaian kondom karena beranggapan jika memakai kondom menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan jika memakai kondom berarti PSK sudah tertular PMS dan “tidak bersih” sehingga akan menurunkan “nilai jual” PSK. Bagi PSK sendiripun tidak memakai alat pengaman juga tidak apa-apa, asalkan tetap diberi bayaran yang tinggi. Padahal hubungan seksual promiskuitas yang dilakukan tanpa menggunakan kondom berisiko tinggi terhadap penularan sifilis. Secara statistik, risiko seorang lelaki tertular sifilis dari partner seksualnya adalah sebesar 20 Allgeier dkk, 1995. Universitas Sumatera Utara

5.2. Hubungan Faktor Enabling

Dokumen yang terkait

Kelapa Sawit Rakyat: Hubungannya Dengan Perkembangan Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir Tahun 1981-2000

0 26 149

Hubungan Sosiodemografi, Pengetahuan, dan Sikap Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Upaya Pencegahan HIV/AIDS di Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau

0 80 120

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA PSK (PEKERJA SEKS KOMERSIAL) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN DIRI DARI HIV/AIDS DI LOKALISASI ‘X’ KABUPATEN MALANG

5 36 22

Karakteristik pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi desa Puger kulon kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 5 67

Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah dan Karakteristik Kepala Keluarga Serta Perilaku Penghuni dengan Kejadian ISPA di Desa Jadi Makmur Dusun Pasar I Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Tahun 2015

0 4 137

EVALUASI PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR LUAR DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR.

2 16 25

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR.

0 3 37

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SEKSUAL PEKERJA SEKS KOMERSIAL PEREMPUAN DALAM KAITANNYA DENGAN PENCEGAHAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) DAN HIV/AIDS (Studi Kasus pada Pekerja Seks Komersial Perempuan Lokalisasi Gang Dolly, Surabaya).

0 0 19

STANDAR MORALITAS PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI LOKALISASI CANGKRING DESA KEBONAGUNG KECAMATAN RENGEL KABUPATEN TUBAN.

0 2 104

PAKAN SAPI POTONG DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

0 0 9