Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Independen Perilaku tdd :
1. Pengetahuan Wawancara
Kuesioner 1.
Benar 2.
Salah 1.
Baik 2.
Kurang Ordinal
2. Sikap Wawancara
Kuesioner 1. Setuju
2. Kurang setuju 3. Tidak setuju
1. Baik
2. Kurang
Ordinal 8. Tindakan
Wawancara Kuesioner
1. Selalu 2. Jarang
3. Tidak pernah 1.
Baik 2.
Kurang Ordinal
Variabel Dependen Penyakit Sifilis
dan HIV Pemeriksaan
Specimen Daerah
1. Tidak ada 2. Ada
1. Tidak ada 2. Ada
Ordinal
3.8. Pengolahan dan Analisa Data
1. Data yang dikumpulkan diolah, dirapikan, diseragamkan sehingga terlihat
jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut editing, di mana data yang dikategorikan, diberikan nilai tertentu sesuai dengan kriteria yang ada pada
daftar pertanyaan coding, dan dikelompokkan sesuai dengan sifat yang dimiliki dan dipindahkan kedalam suatu tabel Tabulasi.
2. Data-data yang sudah dikumpulkan dianalisis dengan uji statistik. Analisis
univariat, analisis ini dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi setiap variabel penelitian. Analisis bivariat untuk melihat ada tidaknya hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen, uji yang digunakan adalah uji Pearson jika data berdistribusi normal atau Spearmen jika data
tidak berdistribusi normal. Dengan menggunakan analisis didapat nilai koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi menunjukkan besarnya hubungan
antara dua variabel. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 s.d. 1 atau -1.
Universitas Sumatera Utara
Di mana semakin mendekati 1 atau -1 nilainya, maka kekuatan korelasinya semakin tinggi. Sebaliknya apabila nilai koefisien mendekati 0, akan
semakian rendah korelasinya. Terdapat 5 klasifikasi nilai r :
0,000 – 0,199 = berkorelasi sangat rendah
0,200 – 0,399 = berkorelasi rendah
0,400 – 0,599 = berkorelasi cukup
0,600 – 0,799 = berkorelasi tinggi
0,800 – 1,000 = berkorelasi sangat tinggi
3.9. Informed Consent
Informed consent dibuat agar memenuhi implikasi etik eksperimentasi pada manusia dan menghindari tuntutan hukum. Kerahasiaan data confidentiality dari
subjek penelitian akan dijaga, seluruh data akan disajikan dalam bentuk statistik. Apabila subjek penelitian keberatan untuk diambil darahnya dalam penelitian ini
ataupun subjek penelitian keberatan untuk data yang lainnya maka akan dilakukan pembatalan. Sedangkan subjek penelitian yang berpartisipasi untuk penelitian ini
diharapkan untuk menandatangin pernyataan dan diberikan tanda terima kasih atas partisipasinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 H A S I L
4.1. Gambaran Umum
Kecamatan Bagan Sinembah memiliki luas wilayah + 847,35 Km
2
, dengan jumlah penduduk 104.916 jiwa dan memiliki 17 kepenghuluan. Mempunyai batas
administratif sebagai berikut: 1.
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Simpang Kanan.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bangko Pusako.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pujud dan Kab. Rokan Hulu.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara.
Kecamatan Bagan Sinembah merupakan Kecamatan di Kabupaten Rokan Hilir yang memiliki kawasan industri terbesar dan penduduk terpadat. Daerah ini
banyak dihuni oleh pekerja buruh perkebunan, migas dan pabrik yang pada umumnya adalah pendatang dan sebagian besar adalah kelompok laki-laki usia produktif.
Lokasi yang berada di lintas Timur berbatasan dengan Propinsi Sumatera Utara sehingga mobilitas penduduknya sangat tinggi. Kecamatan Bagan Sinembah ini
memiliki 2 lokalisasi yang mana salah satu diantaranya adalah lokalisasi Perbatasan. Lokalisasi Perbatasan terletak sekitar 6 Km dari ibukota kecamatan yakni
Kota Bagan Batu, didirikan pada tahun 2003 oleh pemuda setempat. Di mana tujuan awalnya adalah untuk mencegah para pekerja seks individual menjajakan dirinya atau
beroperasi secara terbuka di pinggir jalan sepanjang jalan Kota Bagan Batu. Luas
Universitas Sumatera Utara