Uji Asumsi Penelitian HASIL UTAMA PENELITIAN

Dari tabel diperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa yang menjadi subjek penelitian adalah bersuku Batak Karo, yaitu sebanyak 63 orang 71.60 , suku Jawa sebanyak 5 orang 5.68, suku Batak Toba sebanyak 14 orang 15,90, suku Batak Simalungun sebanyak 3 orang 3,40, dan suku Nias, Padang, Mandailing dengan jumlah yang sama masing – masing 1 orang 1,14.

B. HASIL UTAMA PENELITIAN

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji asumsi dan hasil utama penelitian.

1. Uji Asumsi Penelitian

a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-masing variabel yakni persepsi terhadap iklim kelas dan motivasi belajar mata pelajaran fisika telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p 0.05. Dari hasil uji normalitas variabel persepsi terhadap iklim kelas diperoleh nilai z = 0.553 dan p = 0.919, sedangkan untuk data motivasi belajar mata pelajaran fisika diperoleh nilai z = 0.779 dan p = 0.578. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahwa penyebaran data persepsi terhadap iklim kelas dan motivasi belajar mata pelajaan fisika terdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Pada Skor Persepsi Terhadap Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Persepsi terhadap iklim kelas Motivasi belajar mata pelajaran fisika N 88 88 Normal Parametersa,b Mean 145.41 117.58 Std. Deviation 18.966 17.303 Most Extreme Differences Absolute .059 .083 Positive .052 .077 Negative -.059 -.083 Kolmogorov-Smirnov Z .553 .779 Asymp. Sig. 2-tailed .919 .578 b Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel persepsi terhadap iklim kelas berkorelasi secara linear dengan variabel motivasi belajar mata pelajaran fisika. Uji linieritas hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika pada siswa SMA Negeri 1 Berastagi dilakukan dengan menggunakan teknik Analisa Varians, yang menunjukkan bahwa variabel persepsi terhadap iklim kelas memiliki hubungan linier dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 13. Hasil Uji Linearitas Hubungan antara Persepsi terhadap Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Sum of Squares df Mean Square F Sig. Combined 19974.527 48 416.136 2.672 .001 Linearity 9830.762 1 9830.762 63.133 .000 Between Groups Deviation from Linearity 10143.764 47 215.825 1.386 .149 Within Groups 6072.917 39 155.716 motivasi belajar mata pelajaran fisika persepsi terhadap iklim kelas Total 26047.443 87 Kedua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika nilai p 0,05. Dari hasil uji linieritas antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika diperoleh nilai p = 0,000 p 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel persepsi terhadap iklim kelas memiliki hubungan linier dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika, artinya bentuk hubungan kedua variabel ini. mengikuti garis lurus. Jadi, peningkatan atau penurunan skor pada variabel persepsi terhadap iklim kelas akan diikuti secara linear oleh peningkatan atau penurunan skor pada variabel motivasi belajar mata pelajaran fisika. Hubungan linieritas antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika dapat dilihat pola penyebaran skor skalanya dengan menggunakan teknik interactive graph, yang menghasilkan diagram pencar scatter plot, seperti dilihat pada gambar berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Scatter Plot Persepsi terhadap Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa variabel persepsi terhadap iklim kelas memiliki arah hubungan linier yang positif dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika, artinya perubahan skor pada kedua variabel ini bersifat searah. Jadi, kenaikan skor pada variabel persepsi terhadap iklim kelas diikuiti dengan kenaikan skor pada variabel motivasi belajar mata pelajaran fisika. Demikian pula sebaliknya, penurunan skor pada variabel persepsi terhadap iklim kelas diikuiti dengan penurunan skor pada variabel motivasi belajar mata pelajaran fisika. Universitas Sumatera Utara

2. Hasil Analisa Data