2. Hasil Analisa Data
a Hasil perhitungan korelasi Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil pengolahan data mengenai
hubungan antara variabel persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika yang diperoleh dengan menghitung koefisien korelasi. Oleh
karena kedua variabel ini mempunyai data interval maka untuk melihat hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika
digunakan uji Pearson Product Moment . Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan dengan
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 15.0 for windows, diperoleh koefisien korelasi sebesar r = 0.614 dengan p = 0,000 p0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika pada siswa
SMA Negeri 1 Berastagi, dimana semakin positif persepsi siswa terhadap iklim kelas maka motivasi belajar mata pelajaran fisikanya semakin tinggi. Demikian
pula sebaliknya, semakin negatif persepsi siswa terhadap iklim kelas maka motivasi belajar mata pelajaran fisikanya semakin rendah. Perhitungan koefisien
korelasi di atas dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14.
Hasil Uji Korelasi
Antara Persepsi Terhadap Iklim Kelas Dengan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika
persepsi terhadap iklim
kelas motivasi
belajar mata pelajaran fisika
Pearson Correlation 1
.614 Sig. 1-tailed
.000 persepsi terhadap iklim
kelas N
88 88
Pearson Correlation .614
1 Sig. 1-tailed
.000 motivasi belajar mata
pelajaran fisika N
88 88
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
b Kategorisasi Data Penelitian Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang
mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal.
Kriteria untuk variabel persepsi terhadap iklim kelas terbagi atas dua kategori, yaitu positif dan negatif, sedangkan untuk variabel motivasi belajar mata pelajaran
fisika terbagi atas tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan
mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean
empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjek penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1. Gambaran skor persepsi terhadap iklim kelas Skala persepsi terhadap iklim kelas terdiri dari 55 aitem yang skornya
bergerak dari 1 sampai 4. Deskripsi data penelitian persepsi terhadap iklim kelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 15. Deskripsi Data Penelitian Persepsi Terhadap Iklim Kelas Skor Empirik
Skor Hipotetik Variabel
Min Max Mean SD
Min Max Mean SD
Persepsi terhadap iklim kelas
104 191 145.41 18.97 55 220 137,5 27.5
Berdasarkan tabel diperoleh mean empirik skala persepsi terhadap iklim kelas adalah 145.41 dengan standard deviasi empirik 18.966 dan mean
hipotetiknya adalah 137.5 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 27,5. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan
bahwa mean empirik lebih besar dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa persepsi subjek penelitian terhadap iklim kelas berada di atas rata-rata populasi
umumnya sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap iklim kelas pada subjek penelitian lebih positif daripada populasi umumnya.
Rangkuman data penelitian tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk mengkategorisasi persepsi terhadap iklim kelas pada siswa SMA Negeri 1
Berastagi. Kriteria kategorisasi untuk variabel persepsi terhadap iklim kelas dengan jumlah frekuensi dan persentase individu di dalamnya dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 16. Kategorisasi Data Empirik Variabel Persepsi Terhadap Iklim Kelas Variabel Kategori Rumus
Rentang Nilai
Frekuensi F
Persentase
Positif x ≥ m + 0.25 SD x ≥ 141
57 64,77
Persepsi terhadap iklim
kelas Negatif
x m + 0.25 SD x 141
31 35,23
Total 88 100
Dari tabel diketahui bahwa sebanyak 57 siswa 64.77 termasuk ke dalam kategori positif untuk variabel persepsi terhadap iklim kelas, yang berarti
bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki persepsi positif terhadap iklim kelas mereka. Selebihnya, sebanyak 31 siswa 35.23 memiliki persepsi negatif
terhadap iklim kelas mereka.
2. Gambaran skor motivasi belajar mata pelajaran fisika Skala motivasi belajar mata pelajaran fisika terdiri dari 48 aitem yang
skornya bergerak dari 1 sampai 4. Deskripsi data penelitian motivasi belajar mata pelajaran fisika dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 17. Deskripsi Data Penelitian Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika Skor Empirik
Skor Hipotetik Variabel
Min Max Mean SD
Min Max Mean SD
Motivasi belajar mata pelajaran fisika
56 189 117.58 17.30 48 192 120 24
Berdasarkan tabel diperoleh mean empirik skala motivasi belajar mata pelajaran fisika adalah 117.58 dengan standard deviasi empirik 17.303 dan mean
hipotetiknya adalah 120 dengan standard deviasi hipotetik sebesar 24. Hasil perbandingan antara skor mean empirik dengan skor mean hipotetik menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa mean empirik lebih kecil dari mean hipotetik. Hal ini berarti bahwa motivasi belajar mata pelajaran fisika subjek penelitian berada dibawah rata-rata
pada populasi umumnya. Kriteria kategorisasi untuk variabel motivasi belajar mata pelajaran fisika
dengan jumlah frekuensi dan persentase individu didalamnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 18. Kategorisasi Data Empirik Variabel Motivasi Belajar Mata Pelajaran
Fisika
Variabel Kategori Rumus
Rentang Nilai
Frekuensi F
Persentase
Rendah x m - 1.0 SD
x 100 11
12,5 Sedang m-1.0
SD ≤ x m+1.0SD 100 ≤ x 135
66 75
Motivasi belajar mata
pelajaran fisika
Tinggi m + 1.0 SD
≤ x 135
≤ x 11
12,5
Total 88 100
Dari tabel diketahui bahwa sebanyak 66 siswa 75 termasuk ke dalam kategori sedang untuk variabel motivasi belajar mata pelajaran fisika, sebanyak 11
orang 12,5 termasuk pada kategori tinggi, dan sebanyak 11 orang 12,5 termasuk pada kategori rendah.
C. HASIL TAMBAHAN