Siswa Sekolah Menengah Atas SMA Hubungan antara Persepsi terhadap Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika

kelas yang meliputi hubungan antara guru dengan peserta didik dan hubungan antar peserta didik yang mempengaruhi proses belajar – mengajar. Persepsi positif terhadap iklim kelas adalah penilaian terhadap suasana kelas sebagai lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi kegiatan belajar- mengajar. Sedangkan, persepsi negatif terhadap iklim kelas adalah penilaian terhadap suasana kelas sebagai lingkungan yang kurang nyaman dan menghambat kegiatan belajar-mengajar.

C. Siswa Sekolah Menengah Atas SMA

Sardiman 2003 menyebutkan bahwa dalam kegiatan belajar – mengajar di sekolah, siswa menempati posisi sentral karena siswa sebagai pihak yang ingin meraih cita - cita, memiliki tujuan dan ingin mencapainya secara optimal sehingga siswa diharapkan lebih aktif dalam melakukan kegiatan belajar. Pada umumnya di Indonesia, siswa Sekolah Menengah Atas SMA memiliki usia berkisar 1516- 1819. Pada usia tersebut, individu berada pada tahapan masa remaja. Menurut Piaget dalam Papalia, 2007, pada masa remaja ini, individu berada pada tahap operasional formal yang ditandai dengan berkembangnya kemampuan untuk berpikir abstrak dan menggunakan cara berpikir ilmiah dalam mengatasi suatu masalah. Universitas Sumatera Utara

D. Hubungan antara Persepsi terhadap Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Fisika

Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi pada diri siswa. Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan semangat belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar, dimana terdapat pemahaman dan pengembangan dari belajar Hadinata, 2006. Uno 2008 menyatakan bahwa kurang atau tidak adanya motivasi untuk belajar akan membuat siswa tidak tahan lama dalam belajar dan mudah tergoda untuk mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Pendapat senada juga disebutkan oleh Kauchak dan Eggen 2004 yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi dalam belajar akan melakukan usaha untuk memahami topik pelajaran baik pelajaran itu menarik atau pun tidak bagi siswa tersebut. Salah satu faktor yang dapat mendorong atau menghalangi motivasi belajar siswa adalah iklim kelas Parsons Hinson, 2001. Iklim kelas yang dirasakan aman oleh siswa akan mendukung siswa dalam belajar. Namun, iklim yang terbentuk dalam kelas juga dapat dirasakan mengancam oleh siswa dan berakibat pada rendahnya keterlibatan siswa dalam belajar. Kauchak Eggen 2004 juga menyatakan bahwa iklim kelas memiliki peran penting dalam menciptakan suatu lingkungan yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. Iklim kelas yang mendukung siswa dalam belajar, membuat siswa merasa aman, bebas dalam menyampaikan ide - ide yang dimiliki, kualitas Universitas Sumatera Utara hubungan yang baik dalam kelas, seperti saling memberikan perhatian dan saling menghargai akan membuat siswa lebih terdorong untuk belajar. Berdasarkan survey dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa siswa SMA Negeri 1 Berastagi pada tanggal 16 November 2009 didapati bahwa beberapa siswa termotivasi untuk belajar mata pelajaran fisika sedangkan beberapa siswa lagi tidak termotivasi untuk belajar mata pelajaran fisika dan nilai fisika mereka berada di bawah standar ketuntasan minimal padahal menurut Sunardi 2009 belajar fisika itu sangat penting bagi siswa sebab hidup manusia dalam kesehariannya tidak dapat dilepaskan dari fisika. Siswa memiliki kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, dapat memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi lewat belajar mata pelajaran fisika. Beberapa hal yang membuat siswa kurang atau tidak termotivasi untuk belajar mata pelajaran fisika adalah penilaian siswa yang kurang baik terhadap hubungan mereka dengan guru dimana menurut penuturan siswa bahwa saat kegiatan belajar - mengajar berlangsung interaksi antara siswa dan guru berjalan kaku, jarang bercanda, adanya anggapan para siswa bahwa guru hanya memperhatikan siswa yang pintar fisika saja dan kurang peduli terhadap kesulitan mereka dalam belajar, seperti terus menerangkan materi di depan kelas tanpa peduli siswa sudah mengerti atau belum. Selain itu, tidak adanya dukungan dari teman - teman untuk belajar fisika bersama menjadi salah satu penyebab kurangnya motivasi siswa untuk belajar mata pelajaran fisika. Universitas Sumatera Utara Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa hubungan sosial yang terbentuk antar siswa dan antara siswa dengan guru merupakan gambaran iklim kelas dan dari hasil survey serta wawancara yang dilakukan peneliti pada beberapa siswa SMA Negeri 1 Berastagi ditemukan bahwa persepsi siswa terhadap iklim kelas ini berhubungan dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika. Iklim kelas sendiri merupakan gabungan dari kondisi psikologis serta kondisi sosial yang terdapat dalam lingkungan kelas dan sangat berperan dalam menciptakan suatu lingkungan yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. Iklim kelas bersifat spesifik karena di dalamnya terlibat proses persepsi individu terhadap lingkungan tersebut Amar Strugo, 2003. Persepsi sendiri dapat diartikan sebagai proses pengorganisasian dan penafsiran stimulus dalam lingkungan dan menyangkut penilaian yang dilakukan individu baik positif maupun negatif terhadap suatu benda, manusia, atau situasi Atkinson, 2000. Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa siswa SMA Negeri 1 Berastagi diketahui bahwa adanya perbedaan persepsi siswa terhadap hubungan yang terbentuk antara siswa dengan guru juga antara satu siswa dengan siswa lain. Beberapa siswa menilai bahwa guru kurang peduli terhadap kesulitan mereka dalam belajar, interaksi yang berjalan antara siswa dengan guru juga kaku dan cara guru yang tidak menarik dalam menerangkan materi. Namun, ada juga siswa yang merasa bahwa guru perhatian pada mereka, mau berdiskusi saat ada soal yang tidak dimengerti dan cara guru menerangkan materi pelajaran fisika juga sudah baik. Begitu juga dengan penilaian siswa terhadap dukungan siswa yang lain dalam belajar fisika. Beberapa siswa menilai bahwa dari teman-teman mereka Universitas Sumatera Utara sendiri tidak ada dukungan dan keinginan untuk belajar mata pelajaran fisika bersama karena mereka juga tidak mengerti fisika. Namun, ada juga siswa yang merasa bahwa teman mereka mau membantu mengerjakan tugas saat ada soal fisika yang tidak dimengerti. Adanya perbedaan persepsi siswa terhadap iklim kelas mereka sesuai dengan pernyataan Chen Chang 2002 bahwa siswa yang berada pada kelas yang sama dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap suasana kelas mereka. Persepsi siswa yang positif terhadap lingkungan kelas, akan mendorong motivasi dan performa akademik yang lebih baik serta sikap yang lebih positif terhadap suatu pelajaran.

E. Hipotesis Penelitian