Kerapatan Adat Nagari Bendahara

e. Memproses pemilihan wali nagari f. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat setempat masyarakat setempat, dan h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. 149

2.3.5 Larangan bagi BAMUS Nagari, yaitu :

Dalam menjalakan tugasnya sebagai unsur penyelenggara urusan pemerintahan nagari, anggota bamus nagari dilarang untuk : a. Pimpinan dan anggota BAMUS Nagari tidak boleh merangkap jabatan sebagai wali nagari, perangkat nagari, dan ketua lembaga kemasyarakatan di nagari. b. Pimpinan dan anggota BAMUS Nagari dilarang: a. Melanggar sumpah jabatan b. Menyalahgunakan wewenang c. Merugikan kepentingan umum, meresahkan masyarakat dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lainnya. d. Melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan menerima uang, barang danatau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya. e. Sebagai pelaksana proyek nagari. 150

2.4 Kerapatan Adat Nagari

Dalam sebuah nagari dibentuk Kerapatan Adat Nagari, yakni lembaga yang beranggotakan tungku tigo sajarangan. Tungku tigo sajarangan merupakan perwakilan anak nagari yang terdiri dari alim ulama, cerdik pandai kaum intelektual dan niniak 149 Ibid., pasal. 62 150 Ibid., pasal. 63 Universitas Sumatera Utara mamak pemimpin suku-suku dalam nagari. Keputusan penting yang akan diambil selalu dimusyawarahkan antara wali nagari dan tungku tigo sajarangan di balai adat atau balairung sari nagari. Kerapatan Adat nagari KAN merupakan lembaga perwakilan permusyawaratan dan pemufakatan adat tertinggi, yang keanggotaannya sesuai dengan adat salingka nagari.

2.4.1 Tugas KAN

Sebagai lembaga yang terdiri dari penghulu-penghulu suku, KAN bertugas untuk : a. Memberikan persetujuan terhadap perubahan status dan fungsi kekayaan nagari b. Menangkal masuknya pengaruh budaya yang merusak nilai-nilai adat c. Menyelesaikan perkara-perkara perdata adat sehubungan dengan sako, pusako dan sangsako, d. Memberikan surat keterangan terhadap seseorang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan adat yang berlaku, e. Memberikan persetujuan terhadap kerjasama pengelolaan kekayaan nagari dengan pihak ketiga, f. Berperan aktif dalam setiap pembangunan di nagari sebagai mitra kerja pemerintah nagari, g. Mengurus dan mengelola hal-hal yang berkaitan dengan adat, sako dan pusako. h. Bekerjasama dengan lembaga nagari lainnya dalam menyelesaikan masalah sosial, budaya dan agama. 151

2.4.2 Fungsi KAN :

Disamping tugas diatas, sebagai lembaga yang terdiri dari penghulu-penghulu suku, KAN berfungsi untuk : a. Mempertahankan, dan menegakkan nilai-nilai adat Minangkabau b. Mendorong terlaksana nya kehidupan masyarakat berdasarkan adat salingka nagari, c. Membina masyarakat nagari menurut adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, 151 Ibid., pasal. 118 Universitas Sumatera Utara d. Meningkatkan kualitas dan peran pemangku adat nagari e. Mewariskan nilai-nilai minangkabau kepada anak kemenakan, f. Sebagai perekat silaturrahmi antar kelompok fungsional dengan rakyat nagai dalam pemberdayaan sako, pusako, dan sangsako. 152 Dalam organisasinya, organisasi dan tata kerja KAN disesuaikan dengan tatanan hidup dan berkembang di masing-masing nagari. Susunan kepengurusannya ditetapkan dalam suatu musyawarahmufakat berdasarkan adat salingka nagari. Kepengurusan KAN dikukuhkan oleh ninik mamak yang tertua dan atau dituakan. 153

3. Peraturan Perundang-Undangan di Nagari