Undang-undang Delapan Peraturan Perundang-undangan dan Hukum adat Minangkabau 1 Adat

menurut garis keturunan patrilineal dengan gelar jabatan yang sesuai dengan langgam tradisional yang telah ada di tempat itu, seperti gelar rang kaya, tan tuah di wilayah pantai timur, rang gadang, rang bagindo di wilayah pantai barat. Yang menyandang gelar rajo raja ialah orang-orang bangsawan turunan Kerajaan Pagaruyung sendiri. 104

3.3.4 Undang-undang Dua Puluh

Undang-undang dua puluh menurut adat Minangkabau adalah ketentuan adat untuk menyatakan perbuatan, tingkah laku yang sumbang dan salah sehingga mengakibatkan tindakan hukuman dan ketentuan yang menyatakan kesalahan yang terjadi, pelanggaran kejahatan dan penganiayaan. 105 Jadi, undang-undang dua puluh merupakan undang-undang yang mengatur persoalan hukum pidana.Undang-undang dua puluh terbagi atas dua bagian, yaitu ungang- undang delapan dan undang-undang dua belas. Namun, dalam undang-undang ini tidak dicantumkan ancaman hukuman karena ancaman hukuman terhadap pribadi yang melakukan pelanggaran hukum tidak sesuai dengan sistem masyarakat komunal yang berasaskan kolektivisme.Setiap orang merupakan anggota komunenya yang dalam hal ini disebut kaum atau suku. Kaum atau suku mempunyai tanggung jawab terhadap tingkah laku anggotanya. Karena itu, apabila seseorang melakukan kejahatan yang patut dihukum, maka kaum atau sukunyalah yang akan memberikan hukuman. 106

a. Undang-undang Delapan

Undang-undang delapan cemoh nan bakaadaan menyatakan nama kejahatan yang dilakukan, yaitu: Dago dati mambari malu, Sumbang salah laku parangai. Samun saka tagak di bateh, Umbuak umbi budi marangkak. Curi maliang taluang dindiang, Tikam bunuah padang badarah. 104 Ibid., 105 Idrus Hakimy, Op.cit., hal. 138 106 A.A Navis, Op.Cit., hal. 109-110 Universitas Sumatera Utara Sia baka sabatang suluah, Upeh racun batabuang sayak 107 1. Tikam bunuah tikam bunuh. Tikam ialah perbuatan yang melikau orang atau milik orang. Bunuh ialah perbuatan yang menghilangkan nyawa orang atau milik orang dengan menggunakan kekerasan. Undang-undang delapan terdiri dari delapan pasal yang mencantumkan jenis kejahatan. Setiap pasal mengandung dua macam kejahatan, yang sifatnya sama tetapi kadarnya bebeda.Urutan pasal undang-undang dua puluh adalah: 2. Upeh racun upas racun. Upas ialah perbuatan yang menyebabkan seseorang jatuh sakit setelah menelan makan atauminuman yang telah diberi ramuan yang berbisa atau beracun. Racun ialah perbuatan yang menyebabkan seseorang meninggal setelah menelan makanan atau minuman yang telah diberi ramuan berbisa atau beracun. 3. Samun saka samun saka. Samun ialah perbuatan merampok milik orang dengan cara melakukan pembunuhan. Sakar ialah perbuatan merampok milik orang dengan cara kekerasan atau aniaya. Pasal ini mempunyai sampiran, yaitu rabuk rampeh rebut rampas. Rebut ialah perbuatan mengambil barang yang dipegang pemiliknya lalu melarikannya. Rampas ialah perbuatan mengambil milik orang secara tidak berhak dan melakukan ancaman. 4. Sia baka siar bakar. Siar ialah perbuatan membuat api yang mengakibatkan milik orang lain sampai terbakar. Bakar ialah perbuatan membakar barang orang lain. 5. Maliang curi maling curi. Maling ialah perbuatan mengambil milik orang dengan melakukan pengrusakan atas tempat penyimpanannya. Curi ialah perbuatan mengambil milik orang lain secara sambil lalu selagi pemiliknya sedang lengah. 6. Dago dagi daga dagi. Daga ialah perbuatan pengacauan dengan desas desus sehingga terjadi kehebohan. Dagi ialah perbuatan menyebarkan fitnah sehingga merugikan yang bersangkutan. 107 Idrus Hakimy,Op.cit., hal. 139 Universitas Sumatera Utara 7. Kicuah kicang kicuh kicang. Kicuh ialah perbuatan penipuan yang mengakibatkan kerugian orang lain. Kicang ialah perbuatan pemalsuan yang dapat merugikan orang lain. Pasal ini mempunyai sampiran, yaitu umbuak umbai umbuk umbai. Umbuk ialah perbuatan penyuapan pada seseorang yang dapat merugikan orang lain. Umbai ialah perbuatan membujuk seseorang agar sama-sama melakukan kejahatan. 8. Sumbang salah. Sumbang ialah perbuatan yang menggauli seseorang yang tidak boleh dinikahi. Salah ialah perzinaan dengan istri orang. 108

b. Undang-undang Dua Belas