Nagari yang akan dibentuk haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan yang disepakati oleh hasil musyawarah dan mufakat.
2.1 Syarat terbentuknya nagari.
Nagari yang akan didirikan menurut adat Minangkabau, haruslah memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Babalai bamusajik
Maksudnya ialah bahwa suatu nagari haruslah mempunyai balai balairung, tempat roda pemerintahan nagari dilaksanakan di bidang eksekutif, legislatif, dan juga yudikatif.
Anggotanya seluruh penghulu. Juga mempunyai mesjid, yang merupaka pusat peribadatan seluruh penduduk di nagari itu. Pada pemukiman yang statusnya di bawah nagari tidak
dibenarkan kedua sarana itu didirikan. Untuk kedua sarana itu, masing-masing hanya boleh didirikan dalam satu nagari. Sebab, kedua sarana lembaga itu sekaligus merupakan alat
pemersatu seluruh penduduk. b.
Basuku banagari. Maksudnya ialah bahwa setiap penduduk terbagi dalam kelompok masyarakat yang
bernama suku. Setiap nagari minimal mempunyai empat buah suku dengan pimpinan penghulu dan peralatannya. Yang dimaksud banagari ialah bahwa setiap penduduk harus
jelas asal-usulnya, baik sukunya maupun nagarinya yang semula, sebelum berpindah ke nagari yang ditempati saat itu. Sehingga dapat diketahui statusnya sebagai warga migrasi
atau sebagai warga pendatang yang hendak menetap untuk sementara. Status kependudukan ini sangat penting bagi penentuan hak dan kewajiban mereka atas nagari itu.
c. Bakorong bakampuang
Maksudnya ialah bahwa setiap nagari menpunyai wilayah kediaman, baik di dalam lingkaran pusat yang mempunyai batas tertentu yang dibentuk alam atau dibangun
berbentuk parit atao pohon aur berduri, maupun diluar lingkaran sebagai perkampungan, sebagai satelit atau hinterland. Setiap wilayah perkampungan di lingkaran pusat disebut
sebagai korong. Sedangkan wilayah perkampungan di luarnya dinamakan dengan berbagai nama sesuai dengan kondisinya. Yakni koto, dusun, dan taratak yang semuanya disebut
kampung.
Universitas Sumatera Utara
d. Bahuma babendang
Maksudnya ialah setiap nagari haruslah memiliki pengaturan keamanan nagari dari gangguan yang datang dari luar terhadap harta benda serta pengaturan informasi resmi
tentang berbagai hal yang perlu diketahui, seperti musim turun ke sawah, gotong royong, dan kondisi yang perlu dilaksanakan bersama agar segala sesuatau tidak menjadi simpang
siur. e.
Balabuah batapian Maksudnya ialah dalam nagari harus ada pengaturan perhubungan dan lalu lintas
serta perdagangan. f.
Basawah baladang Maksudnya ialah dalam nagari terdapat pengaturan sistem usaha pertanian serta harta
benda yang menjadi sumber kehidupan dan hukum pewarisannya. g.
Bahalaman bapamedanan Maksudnya ialah dalam nagari terdapat pengaturan rukun tetangga, pesta keramaian dan
permainan. h.
Bapandam bapusaro Maksudnya ialah dalam nagari terdapat pengaturan masalah kematian beserta
upacaranya.
56
2.2 Pemerintah Nagari Menurut Adat Minangkabau