Cupak Peraturan Perundang-undangan dan Hukum adat Minangkabau 1 Adat

2. Enggang lalu, ata jatuah enggang lewat, atal jatuh. Maksud pasal ini ialah di tempat kejahatan terjadi, seseorang terlihat sedang berada di tempat itu. 3. Kacondongan mato urang banyak kecendrungan mata orang banyak. Maksudnya ialah seseorang telah menarik perhatian orang banyak karena hidupnya telah berubah tanpa diketahui sebab musababnya. 4. Bajua murah-murah menjual murah-murah. Maksudnya ialah didapati seseorang menjual suatu benda dengan harga yang sangat murah, seolah-olah menjual benda yang bukan miliknya. 5. Jalan bagageh-gageh berjalan tergesa-gesa. Maksudnya ialah didapati seseorang sedang berjalan tergesa-gesa pada suatu saat dan tempat yang tidak tepat, seolah-olah ia sedang ketakutan. 6. Dibao pikek, dibao langau dibawa pikat, dibawa lalat. Maksudnya ialah didapati seseorang sedang hilir mudik pada suatu tempat tanpa diketahui maksudnya dengan jelas sehingga menimbulkan kecurigaan. 111

3.3 Cupak

Cupak ialah ukuran yang dipergunakan sehari-hari di Minangkabau untuk penakar beras yang akan dimasak atau dijual. Dalam pelaksanaannya, cupak adalah ukuran yang tidak boleh dikurangi atau dilebihi, artinya dilebihi untuk keuntungan pribadi dan dikurangi untuk kerugian orang lain. 112 Dalam adat, cupak dijadikan ukuran dalam kehidupan bermasyarakat, yang mengatur dalam bidang hukum untuk menyelesaikan sengketa yang terjadi sesama manusia, begitu juga ukuran dalam memberikan arah dalam kehidupan sehingga mencapai tujuan yang sempurna dan terjaminnya keamanan dalam masyarakat. 113 111 A.A Navis, Op.Cit., hal. 112 112 Idrus Hakimy, Op.Cit., hal. 140 113 Ibid., hal. 141 Universitas Sumatera Utara Cupak terbagi empat, yaitu : 1. Cupak usali cupak asli. Yaitu ukuran peraturan dalam menyelesaikan suatu persengketaan dalam masyarakat yang bertujuan agar dapat tercapai kehendak hukum yang sebenarnya, dan untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. 114 Cupak usali merupakan peraturan-peraturan yang asli tentang adat dan syarak yang tidak dapat ditambah maupun dikurangi. Cupak usali ialah sesuatu yang diumumkan pada hati manusia. Maksudnya ialah cara seorang hakim menyelesaikan menghukum dalam suatu perkara yang timbul antara manusia, hendaklah dilaksanakan dengan seadil-adilnya, serta menuruti segala prosedur dan syarat yang mutlak dalam melaksanakan penyelesaian, dan seharusnya menurut alur dan patut. 115 2. Cupak buatan. Yaitu suatu peraturan yang menguntungkan kepada umum dalam mencapai kesempurnaan hidup dan kehidupan, seperti melaksanakan peraturan adat Mianangkabau yang kewi dalam setiap aspek kehidupan dan mengerjakan serta mengamalkan ajaran agama Islamsyarak. 116 Peraturan-peraturan yang dibuat oleh cupak ini ialah peraturan adat dalam satu nagari. Peraturan tersebut memberi kebaikan dalam pergaulan. Sebab, apabila sudah dapat dilaksanakan akan membawa hasil yang baik dalam hubungan yang satu dengan yang lain. 117 3. Cupak tiruan. Yaitu keinginan yang dimiliki sebagian orang karena dalam keinginan yang dimaksudkan itu tidak semua orang menyukainya. Adakalanya karena tidak adanya kesanggupan untuk memiliki keinginan tersebut dan adakalanya karena tidak adanya kesukaan terhadap keinginan tersebut. Seperti pakaian yang indah, permainan yang disukai, dan lain-lain. 118 4. Cupak nan piawai. Yaitu suatu pekerjaan dalam masyarakat untuk tercapai kehidupan yang sempurna dan pergaulan yang baik serta kebutuhan hidup yang 114 Idrus hakimy, Op.Cit., hal. 146 115 Idrus Hakimy, Op.Cit., hal.142 116 Ibid., 117 Idrus Hakimy, Op.Cit., hal. 147 118 Ibid., hal. 147 Universitas Sumatera Utara diridhai oleh Allah SWT. 119

3.4 Hukum Adat Minangkabau