Badan Permusyawaratan Nagari BAMUS NAGARI

2.3 Badan Permusyawaratan Nagari BAMUS NAGARI

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 12 tahun2007 tentang Pemerintahan nagari, BAMUS nagari adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari sebagai unsur penyelenggara pemerintahan nagari. Anggota dari BAMUS Nagari terdiri dari unsur ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang serta generasi muda. Anggotanya berjumlah paling sedikit 5 orang dan paling banyak 11 orang, dengan memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk dan keuangan nagari. Ketentuan jumlah anggota BAMUS nagari berdasarkan jumlah penduduk yaitu : - Penduduk sampai dengan 2000 jiwa = 5 orang - Penduduk 2001 -4500 jiwa = 7 orang - Penduduk 4501-7000 jiwa = 9 orang - Penduduk 7001 atau lebih = 11 orang.

2.3.1 Fungsi BAMUS Nagari.

BAMUS Nagari berfungsi menetapkan peraturan nagari bersama dengan wali nagari, menampung serta menyalurkan aspirasi masyarakat.

2.3.2 Tugas dan wewenang BAMUS Nagari

Berdasarkan fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan nagari bersama wali nagari, Bamus nagari mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut: a. Membahas rancangan Peraturan Nagari Perna bersama walinagari, b. Melaksanakan pengawasan terhadap kinerja pemerintah nagari dan pelaksanaan peraturan nagari serta peraturan walinagari, c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian wali nagari, d. Membentuk panitia pemilihan walinagari 146 Ibid., pasal 47. Universitas Sumatera Utara e. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat, f. Menyusun tata tertib BAMUS Nagari. 147

2.3.3 Hak Bamus Nagari

Sebagai salah satu unsur penyelenggara urusan pemerintahan nagari, Anggota BAMUS Nagari mempunyai hak untuk: a. Mengajukan rancangan peraturan nagari b. Mengajukan pertanyaan, c. Menyampaikan usul dan pendapat, d. Memilih dan dipilih, e. Memperoleh tunjangan. 148

2.3.4 Kewajiban BAMUS Nagari

BAMUS Nagari mempunyai kewajiban menyampaikan laporan penyelenggaraan tugas dan fungsi kepada masyarakat. Penyampaian laporan ini dilaksanakan satu kali dalam setahun, paling lambat 2 dua bulan setelah berakhirnya tahun anggaran. Anggota BAMUS Nagari mempunyai kewajiban : a. Mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segal peraturan perundang- undangan, b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan nagari, c. Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat, 147 Ibid., Pasal. 58 148 Ibid., pasal. 60 Universitas Sumatera Utara e. Memproses pemilihan wali nagari f. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat setempat masyarakat setempat, dan h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. 149

2.3.5 Larangan bagi BAMUS Nagari, yaitu :

Dalam menjalakan tugasnya sebagai unsur penyelenggara urusan pemerintahan nagari, anggota bamus nagari dilarang untuk : a. Pimpinan dan anggota BAMUS Nagari tidak boleh merangkap jabatan sebagai wali nagari, perangkat nagari, dan ketua lembaga kemasyarakatan di nagari. b. Pimpinan dan anggota BAMUS Nagari dilarang: a. Melanggar sumpah jabatan b. Menyalahgunakan wewenang c. Merugikan kepentingan umum, meresahkan masyarakat dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lainnya. d. Melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan menerima uang, barang danatau jasa dari pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya. e. Sebagai pelaksana proyek nagari. 150

2.4 Kerapatan Adat Nagari