Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 2 Dr. Samsul Nizar berpendapat bahwa Pendidikan adalah upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik seoptimal mungkin, baik yang menyangkut aspek jasmaniah, rohaniah, akal dan akhlak. 3 Berdasarkan hal diatas terletak prinsip pendidikan seumur hidup atau lebih popular dengan sebutan “long life education“ untuk mengoptimalisasi pencapaian tujuan ini, maka pendidikan Islam harus mengaitkan tujuan yang diinginkan dengan tujuan pendidikan nasional dan tujuan institusi yang menyelenggarakan pendidikan itu. 4 Secara sederhana sekolah merupakan lembaga pendidikan tempat peserta didik melakukan interaksi proses belajar secara formal. 5 Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan, merupakan salah satu bagian penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM. Kualitas sumber daya manusia sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan yang diperolehnya. Peningkatan kualitas pendidikan tidak terlepas dari upaya peningkatan komponen-komponen yang terdapat di dalamnya, yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam satu sistem yaitu guru, metode, kurikulum, siswa, sarana dan prasarana sekolah dan sebagainya. Dalam proses belajar mengajar di sekolah banyak siswa mengalami kesulitan dalam belajar diantaranya kesulitan dalam belajar Pendidikan Agama Islam. Materi Pendidikan Agama Islam dianggap membutuhkan daya ingat dan daya hafal yang cukup tinggi. Ketika mempelajari Pendidikan Agama Islam, akan ditemukan materi- materi yang membutuhkan praktik, maka siswapun merasa butuh dengan 2 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang- Undang Sisdiknas, h. 37 3 Samsul Nizar, Dasar-Dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta : Gaya Media Pratama, 2001, h. vii 4 Zakiah Daradjat,et.all., Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1996, h. 30 5 Anton Moeliono, et.all., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1990, h. 892 materi yang membutuhkan praktek tersebut. Terkadang siswa menjadi jenuh, malas, dan kurang berminat terhadap materi yang disampaikan dan semakin bertambah parah jika metode guru dalam menyampaikan materi tersebut juga membosankan. Jika keadaan ini bertahan terus dalam jangka waktu yang panjang, tentu akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan juga akan memberi dampak yang buruk bagi pertumbuhan pendidikan nasional. Dari beberapa faktor yang menunjang keberhasilan di dalam proses belajar mengajar, keterampilancara penyampaian suatu materi pembelajaran, merupakan faktor yang penting. Hal ini dikarenakan cara penyampaian materi pembelajaran merupakan proses komunikasi maksudnya adalah penyampaian informasi melalui saluran tertentu kepada si penerima. Ketika seorang guru tidak menguasai cara penyampaian materi pembelajaran dengan baik, hal tersebut dapat menimbulkan kesulitan bagi siswa dalam mengerti dan memahami materi pembelajaran yang pada akhirnya akan menimbulkan kejenuhan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Maka hal tersebut tentu tidak efektif dalam proses pembelajaran. Kita dapat mengatakan sesuatu itu efektif bila mencapai tujuan tertentu. 6 Dalam proses belajar mengajar yang ada baik di sekolah dasar maupun di sekolah menengah, sudah barang tentu mempunyai target bahan ajar yang harus dicapai oleh setiap guru, yang didasarkan pada kurikulum yang berlaku pada saat itu. Kurikulum yang sekarang ada sudah jelas berbeda dengan kurikulum zaman dulu, ini ditenggarai oleh sistem pendidikan dan kebutuhan akan pengetahuan mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman. Bahan ajar yang banyak terangkum dalam kurikulum tentunya harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia pada hari efektif yang ada pada tahun ajaran tersebut. Namun terkadang materi yang ada dikurikum lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Ini sangat ironis sekali dikarenakan semua mata 6 Ahmad Habibullah dkk, Efektifitas Pokjawas dan Kinerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT. Pena Citasatria, 2008 , cet. 1, h. 7 pelajaran dituntut untuk bisa mencapai target tersebut. Untuk itu perlu adanya strategi efektivitas pembelajaran. 7 Soejanto mengatakan bahwa, belajar akan lebih berhasil bila bahan yang dipelajari menarik perhatian anak. Karena itu bahan harus dipilih yang sesuai dengan minat anak atau yang didalamnya nampak jelas adanya tujuan yang sesuai dengan tujuan melakukan aktifitas belajar. 8 Banyak hambatan yang ditemui siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam, terutama dalam memahami materi-materi yang membutuhkan media, sebagai contoh: materi tentang wudhu, shalat, haji dan umrah, dan lain sebagainya. Dari materi-materi tersebut seorang guru harus jeli dan mengerti bahwa materi tersebut selain teori juga membutuhkan media untuk lebih memahamkan para siswanya. Oleh karena itu diperlukan berbagai metode dan media di dalam mempelajari materi Pendidikan Agama Islam tersebut. Media merupakan sarana penyalur informasi di dalam proses belajar mengajar. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. 9 Oleh karena itu media dapat membantu siswa lebih mudah dalam menyerap materi-materi tersebut. Salah satu media pembelajaran tersebut ialah dengan menggunakan Media Presentasi. Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Tujuan dari presentasi bermacam-macam, misalnya untuk membujuk untuk memberikan informasi atau untuk meyakinkan. Keahlian berbicara di hadapan hadirin merupakan hal yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin maju. Banyak presiden, manajer, dan pengajar yang menjadi sukses dan terkenal lewat keahlian berpresentasi. 10 7 http:starawaji.wordpress.com20090301efektivitas-pembelajaran 8 Soejanto, Bimbingan ke Arah Belajar yang Sukses, Jakarta : Rineka Cipta, 1992, h. 36 9 Arief S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996, Ed.1, Cet. 4, h. 7 10 http:id.wikipedia.orgwikiPresentasi Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Efektifitas Pemanfaatan Media Presentasi Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Studi Kasus di MAN 04 Model Pondok Pinang Jakarta Selatan

B. Masalah Penelitian 1. Identifikasi masalah

a. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar PAI, karena PAI membutuhkan daya ingat dan daya hafal yang cukup tinggi. b. Metode pembelajaran yang masih tradisional. c. Kurang efektifnya penyampaian materi. d. Perlunya penggunaan media presentasi dalam proses pembelajaran.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka untuk mempermudah dan mengarahkan penelitian ini, penulis membatasi masalah pada efektifitas pemanfaatan media presentasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

3. Perumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: ”Bagaimanakah efektifitas pemanfaatan media presentasi dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam ?”

C. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk lebih singkat dan lebih mudah untuk menguraikan pembahasan, maka dalam sistematika penyusunan, penulis membagi kepada : Bab I : Pendahuluan yang berisikan tentang pemilihan pokok masalah berupa latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah, pembatasan, perumusan masalah yang akan dibahas, metode pembahasan dan sistematika penulisan. Bab II : Kerangka teori, kerangka berfikir yang membahas tentang aturan teoritis yang mencakup pengertian efektifitas pembelajaran, pembelajaran Pendidikan Agama Islam, media presentasi, kerangka berpikir. Bab III : Metodologi penelitian yang menjelaskan tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan tehnik analisis data. Bab IV : Hasil penelitian yang menggambarkan tentang deskriptif data serta analisis data dengan prosedur pengumpulan data dan pengolahannya. Bab V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dan saran.