Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

PAI J u m l a h 17 8 ∑ 25

G. Teknik Analisis Data

Dalam pengolahan data, penulis menempuh cara sebagai berikut : 1. Editingverifikasi Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada penulis, penulis segera meneliti kelengkapan dalam mengisi angket bila ada jawaban yang tidak dijawab, penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk disempurnakan jawabannya agar angket tersebut sah. 2. Tabulating Langkah kedua adalah pengolahan data dengan memindahkan jawaban yang terdapat dalam angket ke dalam tabulasi atau table. Kemudian setelah data diolah sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka selanjutnya melakukan analisa data dengan teknik deskriptif dengan presentase. 3. Analiting Langkah ini adalah menganalisa data yang telah diolah secara verbal sehingga hasil penelitian mudah dipahami. 100 x N F p = 4. Concloding Langkah ini adalah memberikan kesimpulan dari hasil analisa dan interpretasi data. Berdasarkan data yang dikumpulkan, yaitu data kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif, maka digunakan data analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui basarnya presentase jawaban angket dari responden. Rumus yang digunakan adalah : P : Angka Presentasi F : Frekuensi Jumlah Jawaban responden N : Number of Cases Jumlah Untuk jawaban angket, penulis menggunakan kategori sebagai berikut: Tabel. 3.3 Skala Skor Kategori Skor Keteangan Selalu 4 Sangat efektif Sering 3 Efektif Jarang 2 Kurang efektif Tidak pernah 1 Tidak efektif Untuk mengetahui nilai rata – rata tentang efektifitas pemanfaatan media presentasi pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, penulis menggunakan rumus 7 : N X MX ∑ = Keterangan : Mx = Mean rata – rata X = Jumlah Variabel x N = Number of cases Setelah itu dirumuskan dengan menggunakan kategori efektifitas. 7 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005, cet. XV, hal. 43 Tabel. 3.4 Kategori Efektifitas No Skor Keterangan 1. 76 - 100 Sangat Efektif 2. 51 – 75 Efektif 3. 26 – 50 Cukup Efektif 4. 0 – 25 Kurang Efektif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MAN 4 Model Pondok Pinang Jakarta Selatan 1. Profil dan Sejarah Berdirinya MAN 4 :

Nama Madrasah : MAN 4 MODEL JAKARTA Standar Madrasah : A No. Statistik : 31.1.31.17.10.001 Tahun Didirikan : 1992 SK Pendirian : No. 421 992 Status Tanah : Milik Kementerian Agama RI. Luas Tanah : 21,980 m2 Alamat Madrasah : JI. Ciputat Raya Kelurahan : Pondok Pinang Kecamatan : Kebayoran Lama Kotamadya : Jakarta Selatan Provinsi : DKI Jakarta No Teip : 021-7690283 Fax : 021-7695538 Website : www.man4jkt.sch.id E-mail : man4jkt©yahoo.com Madrasah Aliyah Negeri MAN 4 Model Jakarta didirikan pada 29 April 1992. Dan pada tahun 1998 Madrasah Aliyah Negeri 4 atas berbagai prestasi yang 36 diraihnya ditetapkan sebagai MAN 4 Model untuk DKI Jakarta oleh Menteri Agama RI, sesuai Surat Keputusan Dirjen Binbaga Islam No. E.IVPP.00.6Kep17.a1998 Tanggal 20 Februari 1998. Sebagai MAN Model satu-satunya di DKI Jakarta, MAN 4 berkomitmen untuk terus menerus dan berkesinambungan meningkatkan mutu dalam berbagai aspek, baik manajemen, kurikulum dan pembelajaran, kualitas siswa, sarana prasarana dan lain sebagainya. Bukti komitmen terhadap mutu ini, MAN 4 Model Jakarta pada November 2007 berhasil meraih sertifikat internasional dalam penerapan Sistem Manajeman Mutu ISO 9001 : 2000, dan telah ditetapkan oleh Dirjen Pendidikan pada Madrasah Depag RI. menjadi madrasah rintisan menuju Madrasah Bertaraf Internasional MBI. VISI : “PENGEMBANG PENDIDIKAN ISLAM UNGGUL DALAM PRESTASI” MISI: 1. Menjadikan agama islam sebagal ruh dan sumber nilai pengemabangan madarasah 2. Pengembangan PBM bernuansa Islam 3. Menjadikan orang tua murid dan masyarakat sebagai mitra dan modal kerja madrasah 4. Menjalin kerjasama dengan masyarakat dan instansi yang peduli pendidikan 5. menyiasati kurikulum secara cermat dan akurat 6. Menempatkan tugas guru secara cermat dan akurat 7. menambah an mengembangkan sarana pendukung pembelajaran 8. Mendorong semangat siswa, guru dan seluruh komponen madrasah lainnya untuk belajar dan kerja keras 9. Mendorong madarasah sebagai wahana pengembangan potensi siswa.

2. Kebijakan Mutu

a. Menetapkan system manajemen mutu Iso 9001 :2000