Pemanfaatan Sisa Hasil Usaha SHU.

Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari pada dana dalam menghasilkan sesuatu pelayanan, Produk, pemasaran dan lain-lain yang memuaskan pemenuhan kepentingan para anggota sambil mendatangkan pendataan yang wajar. Jika dalam mendayagunakan modal kerja yang menjadi pemikiran pengurus, seharusnya kalau modal tersebut digunakan dalam pembiayaan operasi akan kembali utuh disertai tujuan pemuasan dalam pemenuhan kepentingan para anggotanya dapat tercapai dan adanya perolehanpendapatan yang wajar guna membiayai operasi selanjutnya. Dalam hal menggunakan pinjaman untuk membiayai operasi maka setelah putaran usaha selesai, dana dari pinjaman sedapat mungkin harus dijaga keutuhannya, sehingga sewaktu-waktu atau pada saat tertentu, pengembaliannya dapat dilakukan dengan memuaskan, dan dengan cara demikian koperasi akan tenang dalam melakukan operasi-operasi selanjutnya menuju pada perkembangan yanng diharapkan. Pengurus harus pula berpikiran dalam pendayagunaan modal tersebut, bahwa betapapun menariknya dan kadang-kadang tidak dapat dihindarkan penggunaan modal ekstern, tetapi alangkah baik dan aman nya bagi tiap-tiap koperasi kalau menggunakan modal intern dengan berusaha memupuk modal ini dengan sebaik-baiknya sampai mencapai kuantitas yang besar, dan hal ini memang memungkinkan kalu terdapat memberrelationship yang sehat melalui segala simpanan seperti yang telah dikemukakan dan aktivitas serta pengelolaan usaha koperasi yang sehat pula. Dengan demikian koperasi dapat menghindarkan diri dari ketergantungan dari pihak luar. Lagi pula bantuan dari pihak luar itu haruslah dianggap sekedar sebagai suplemen belaka. Dalam jangkauan keadaan scope yang demikian maka dapat diharapkan koperasi akan menuju ke arah selffinancing, yang sekarang kita kenal dengan koperasi mandiri.

5.6. Pemanfaatan Sisa Hasil Usaha SHU.

Universitas Sumatera Utara Menurut penjelasan pasal 34 UU No.12 Tahun 1967 sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi itulah yang boleh dibagikan kepada para anggota, sedangkan sisa hasil usaha yang berasal dari usaha koperasi yang diselenggarakan untuk bukan anggota, misalnya dari hasil pelayanan terhadap pihak ketiga tidak boleh dibagikan kepada anggota karena bagian ini bukan diperoleh dari jasa anggota, sisa hasil usaha ini digunakan untuk pembiayaan tertentu lainnya. Dengan demikian pembagian sisa hasil usaha koperasi supaya diatur sebagai berikut: a. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota, dibagikan untuk : 1. Cadangan koperasi, 2. Para anggota, bersanding dengan jasa yang diberikan masing-masing, 3. Dana pengurus 4. Dana pegawaikaryawan, 5. Dana pendidikan koperasi 6. Dana sosial, 7. Dana pembangunan daerah kerja. b. Sisa hasil usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota, dibagikan untuk : 1. Cadangan koperasi, 2. Dana pengurus, 3. Dana pegawaikaryawan, 4. Dana pendidikankoperasi, 5. Dana sosial, 6. Dana pembangunan daerah kerja. Universitas Sumatera Utara Cara penggunaan hasil usaha di atas, kecuali cadangan, diatur didalam Anggaran Dasar dengan mengutamakan kepentingan koperasi yang bersangkutan. Cadangan ini dimaksudkan untuk memupuk modal koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan, oleh karena nya cadangan tidak boleh dibagikan kepada anggota walaupun di waktu pembubaran. Penggunaan Dana Sosial diatur oleh Rapat Anggota dan dapat diberikan antara lain fakir miskin, yaitu piatu atau usaha-usaha sosial lainnya. Perihal zakat dapat diatur oleh koperasi yang bersangkutan dalam Anggaran Dasar maupun ketentuan-ketentuan lain dari koperasi. Penggunaan Dana Pembangunan Daerah dilakukan setelah mengadakan konsultasi dengan pihak Pemerintah Daerah setempat. Seperti yang dilakukan oleh koperasi pesahoe rakan yaitu dengan membangun daerah Keude Krueng Sabee dengan membantu perbaikan mesjid dan membangun prasantren, untuk anak-anak desa tersebut.

5.7. Nilai-Nilai Sosial.