Interaksi Sosial. KAJIAN PUSTAKA

muka seperti ini, orang perorangan cenderung lebih senang bekerja dalam tim selaku anggota tim daripada bekerja sendiri sebagai perorangan. Berbeda halnya dengan kooperasi yang terjadi di dalam kelompok- kelompok skunder, kooperasi yang ada di dalam kelompok sekunder itu lebih bersifat di rencanakan secara rasional dan sengaja daripada bersifat spontan atau berlandaskan emosi solidaritas. Kelompok-kelompok yang sedikit banyaknya bersifat terencana dan diatur, dan pada umumnya bersifat tatap muka. Segala bentuk kerja sama antara lembaga-lembaga yang ada dalam stuktur sosial masyarakat Desa Keude Krueng Sabee merupakan contoh kerja sama kelompok sekunder seperti: organisasi pemerintahan, organisasi sosial, pendidikan dan agama. Kerja sama dalam organisasi-organisasi ini tidak hanya akan melibatkan beberapa individu setempat saja, akan tetapi karena luas dan meluasnya akan melibatkan individu-individu lain di tempat-tempat yang jauh yang melintasi batas-batas daerah seperti kerjasaa dalam mengelola pertambangan emas di Desa Keude Krueng Sabee yang terdiri dari individu-individu dari daerah lain yang punya pengalam dalam mengelola tambang emas tersebut.

2.4. Interaksi Sosial.

Hubungan antara sesama dalam istilah sosiologi disebut relasi atau relation. Interaksi sosial juga disebut hubungan sosial merupakan hasil dari interaksi rangkaian tingkah laku yang sistematik antara dua orang atau lebih. Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain dan saling mempengaruhi. Suatu relasi sosial atau hubungan sosial akan ada jika tiap-tiap orang dapat meramalkan secara tepat macam tindakan yang akan datang dari pihak lain terhadap dirinya. Dikatakan sistematik Universitas Sumatera Utara karena terjadinya secara teratur dan berulang kali dengan pola yang sama. Menurut Spradley dan McCurdy dalam Ramadhan, relasi sosial atau hubungan sosial yang terjalin antara individu yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama akan membentuk suatu pola, hubungan ini juga disebut sebagai pola interaksi sosial. Spradley dan McCurdy, 1975 dalam Ramadhan, 2009 :11. Hubungan sosial yang terjadi antara anggota penambang emas dan antar anggota koperasi juga membentuk pola interaksi sosial. Manusia ditakdirkan sebagai makhluk pribadi dan sekaligus sebagai makhlik sosial. Sebagai makhluk pribadi, manusia berusaha mencakupi semua kebutuhannya untuk kelangsungan hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia tidak mampu berusaha sendiri, mereka membutuhkan orang lain. Itulah sebabnya manusia perlu berelasi atau berhubungan dengan orang lain sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial dalam rangka menjalani kehidupannya selalu melakukan relasi yang melibatkan dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, ataupun antar individu dengan kelompok. Dalam melakukan relasi antar masyarakat pendatang dan masyarakat lokal baik relasi antar individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok tentu yang diingikan dalam bentuk interaksi sosial yang positifasosiatif. Untuk mencapai satu kesatuan pendapat sehingga tujuan bersama dapat tercapai dengan baik. Interaksi sosial terdiri dari stimulan, respon, aksi dan reaksi.Budiati Atik, 2009. Interaksi sosial sebagai aksi dan reaksi yang timbal balik dipengaruhi oleh Universitas Sumatera Utara faktor yang menjadi dasar terbentuknya proses interaksi sosial seperti imitasi, sugesti, identifiksi, simpati dan empati. Diantara faktor tersebut baik dalam kegiatan penambang emas atau dalam kerja sama koperasi berpengaruh terhadap sikap dan prilaku mereka. Stimulan dalam proses interaksi sosial pada masyarakat tersebut juga diperlukan karena stimulan merupakan sesuatu yang menjadi perangsang bagi peningkatan prestasi kerja atau semangat kerja, sehingga respontanggapan terhadap stimulan dapat dijadikan sebagai pengerak ke arah yang lebih baik. Masyarakat sebagai suatu sistem sosial memiliki stuktur sosial adanya status dan peran dan proses sosialadanya sosialisasi dan pengendalian. Interaksi sosila yang terjadi dalam stuktur sosial dalam masyarakat biasanya tidak terlepas dari status dan peranan sosial yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Status sosial atau kedudukan sosial adalah tempat dimana seseorang anggota masyarakat berada dalam stuktur sosial atau lembaga sosial, seperti lembaga desa, organisasi koperasi, sedangkankan peranan sosial adalah tingkah lakuyang diharapkan oleh anggota masyarakat yang menduduki suatu jabatan dalam suatu lembaga atau organisasi. Interaksi yang terjadi sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang lebih baik karena tidak semua orang dapat memberi harapannya sesuai yang diinginkan anggota masyarakat lainnya. Oleh sebab itu sangat diharapkan dalam stuktur sosial akan terjadi proses sosial yang menunjukan pola hubunganinteraksi dalam membentuk kemajuan sosial yang bersifat asosiatif baik antar masyarakat penambang emas, antar anggota koperasi, atau antar lembaga –lembaga sosial. Universitas Sumatera Utara Proses sosial ini dapat mewujudkan bentuk interaksi sosial asosiatif yang dasar pembentukannya memerlukan sikap dan tinggkah laku seseorang, dimulai dari proses sosialisasi dan pengendalian sosial. Proses sosialisasi sosial adalah proses pembelajaran nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang dimulai sejak lahir sampai akhir hayat. Jadi seseorang belajar normaaturan bukan haya waktu kecil atau remaja tetapi sampai tua. Proses pembelajaran ini terus berlansung hingga seseorang bisa bermamfaat bagi dirinya dan juga bagi orang lain. Dalam proses pebelajaran nilai dan norma ini juga dibutuhkan pengendalian sosial untuk mengendalikan tingkah laku seseorang sehingga apa yang diharapkan orag lain dapat sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Sejauh mana masyarakat Keude Krueng Sabee menyadari pentingnya proses pembelajaran ini dapat diamati dari proses-proses sosial yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Untuk itu peneliti merasa perlu membahas tentang masyarakat sebagai suatu sistem sosial.

2.5. Solidaritas Sosial.