13. Pindahkan mercury yang di loyang kewadah yang lebih kecil, siapkan saringan
dari bahan kain payung yang memiliki lubang yang sangat kecil 14.
Saring mercury dengan kain payung untuk memisahkan serbuk emas dari mercury. Serbuk emas tertahan di kain payung sedangkan mercury keluar melalui
pori-pori atau lubang kain payung. 15.
Selanjutnya serbuk emas yang masi berwarna abu-abu diletakkan di dalam kana wadah yang terbuat dari tanah liat sebesar baskomshall 6” ditaburi tawas dan
dan dibakar dengan api bertekanan sampai cair. Tawas berfungsi untuk melindungi serbuk emas supaya tidakbeterbangan saat di semprot dengan api
bertekanan. 16.
Kemudian setelah serbuk emas cair, didinginkan kembali hingga mengeras dan berbentuk bulat pipihbulat gepeng diangkat dengan pinsetpenjepit di celupkan
ke dalam air. 17.
Proses pembuatan emas selesai dan kita lihat bentuk dan warana emas yang bulat pipih berwarna kuning mengkilat sangat indah.
5.2. Sejarah Berdirinya Koperasi Pertambangan Emas Pesahoe Rakan
. Koperasi modern yang berkembang dewasa ini lahir pertama kali di inggris, yaitu
di kota Rochdale pada tahun 1844. Koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada awalnya, koperasi Rochdale berdiri
dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya penumpukan modal kopersi, koperasi mulai merintis
untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum berkerja dan menambah pendapatan bagi
mereka yang sudah berkerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat
Universitas Sumatera Utara
mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan untuk anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Perkembangan koperasi di Rochdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi di inggris maupun diluar inggris. Pada tahun 1852 jumlah koperasi di
inggris telah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, di bentuklah Pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society CWS. Pada tahun 1945,
CWS berhasil mempunyai lebih kurang 200 pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan,
pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negri seperti di New York, Kopenhagen, hambung dan lain-lain.
Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di
bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News. The Women’s Cooperative Guild yang di bentuk pada tahun 1883, besar
pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara dan sebagai konsumen.
Beberapa tahun kemudian, koperasi memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat baca surat kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi
merupakan perpustakaan bebas pertama di inggris, sekaligus digunakan untuk tempat sebagai kursus dan pemberantasan buta huruf. Kemudian Women Skill Guild Youth
Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919,
didirikan Cooperative Collagedi Manchester yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
Universitas Sumatera Utara
Revolusi industri di Perancis juga mendorong berdirinya koperasi. Untuk mampu menghadapi serangan industri inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang
digunakan dengan mesin-mesin modern yang berskibat pada peningkatan pengangguran. Kondisi ini lah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi di Perancis seperti
Charles Fourier dan Louis Blanc. Charles Fourier 1772-1837 menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup
masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3
mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha
kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Cita-cita Fourier tidak berhasil
dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu. Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang keseluruh dunia di
samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi diberbagai negara, para pelopor koperasi
sepakat untuk membentuk International Cooperative Alliance ICA-Persekutuan Koperasi Internasional dalam Kongres Koperasi Internasional yang pertama pada tahun
1896. Di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.
Sejarah perkembangan koperasi di indonesia menurut Sukuco dalam bukunya “Seratus Tahun Koperasi di Indonesia”, badan hukum koperasi pertama di indonesia
adalah sebuah koperasi di Leuwiliang, yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895.
Universitas Sumatera Utara
Pada hari itu, Raden Ngebei Ariawiriaatmadja, Patih Puworkerto, bersama kawan-kawan, telah mendirikan Bank Simpan-pinjamuntuk menolong sejawatnya para
pegawai negeri pribumi melepaskan diri dari cengkeraman pelepas uang, yang di kala itu merajalela. Bank simpan-pinjam tersebut, semacan Bank Tabungan jika dipakai istilah
UU No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, diberi nama “De
Poerwokertosche Hulp- en Spaarbank der Inlandsche Hoofden”. Dalam bahasa
indonesia, artinya kurang lebih sama dengan Bank Simpan- Pinjam para “priyayi”
Purwokerto. Pembentukan koperasi pertambangan pesahoe rakan atas ide beberapa
masyarakat yang menambang emas. Dan koperasi pesahoe rakan di banggun dan di benrtuk oleh Iswandi selaku donatur terbesar di koperasi pesahoe rakan. Pembentukan
koperasi pesahoe rakan yang di selenggarakan pada hari senin tanggal 3 okteber 2011 yang di tandanda tanggani oleh
1. Nama : M. Jam Hasan
2. Nama : M. Yahya
3. Nama : M. Yusuf Adet
4. Nama : Razali Harun
5. Nama : M. Daud
6. Nama : M. Saini
7. Nama : Iswandi
Selanjutnya di sahkan oleh : Mentri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah R.I Dinas Perindustrian Perdagangan Dan Koperasi Kabupaten Aceh Jaya. Dengan surat
keputussan nomor. 002BH1.16X2011 pada tanggal 14 okteber 2011. Kemudian dibentuk susunan pengurus koperasi pesahoe rakan yang di tunjuk oleh pendiri selaku
kuasa pendiri dengan susunan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Ketua : M. Yusuf Adet
2. Wakil ketua : M. Yahya
3. Sekretaris : Yudika Hismara
4. Wakil Seketaris : Usman
5. Bendahara : Jefriansyah
Koperasi pertambangan pesahoe rakan ini berkedudukan di desa Kuede Krueng Sabee, Kec. Krueng Sabee, Kab. Aceh Jaya. Koperasi ini berdasarkan pancasila dan
undang-undang dasar 1945 serta berdasarkan azas kekeluargaan bab 2 pasal 2. Sebelum koperasi-koperasi yang mengelola pertambangan emas didirikan sering
terjadi konflik antara para penambang asli masyarakat desa dengan masyarakat pendatang, serta juga sering terjadi pengutipan-pengutipan dana yang tidak jelas disaat
menuju ke atas gunung. Sehingga sering terjadinya keributan antara para penambang dengan masyarakat luar daerah dan para pengutip yang tidak jelas tersebut. Selain
konflik antar masyarakat, juga terdapat konflik dengan pemerintah daerah,. Dimana pemerintah tidak memberikan izin kepada para penambang liar dikarenakan pemerintah
takut terjadi pencemaran lingkungan. Dan akhirnya dengan cara kompromi antara pemerintah dan para penambang serta masyarakat desa, akahirnya mereka sepakat
dengan membentuk koperasi-koperasi pertambangan emas. Salah satu koperasi yang dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama yaitu koperasi pesahoe rakan.
Dengan didirikan koperasi pertambangan rakyat ini pemerintah juga memberikan syarat-syarat kepada pengurus koperasi, agar dalam mengelola pertambangan emas harus
dengan tahap-tahap yang telah ditentukan oleh pemerintah agar tidak mencemarkan lingkungan. Selain itu juga dapat melindungi penambang dari konflik-konflik kecil
diantara penambangan emas, dengan adanya koperasi-koperasi yang mengelola pertambangan emas, para penambang telah memiliki identitas yaitu kartu pengenal dan
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan identitas tersebut mereka terbebas dari pengutipan dana-dana yang tidak jelas.
Koperasi menjadi pelindung bagi para penambang emas. Penyelesaian konflik tersebut diatasi dengan cara akomodasi yaitu kerjasama antara penambang dan koperasi.
Dimana koperasi dapat menjadi penengah bagi para penambang. Akomodasi sebagai proses sosial dapat berlangsung dalam beberapa bentuk seperti pemaksaan coercion,
kompromi compromise, penggunaan jasa pelantara mediation, penggunaan jasa penengahabritate, peradilan adjudication, pertenggangan toleration, stalemate.
Akomodasi yang digunakan dalam pemecahan konflik pada masyarakat dalam menggelola pertambangan emas yaitu menggunkan akomodasi kompromi compromise
dan pengguna jasa penengah abritate. Kompromi compromise ialah proses
akomodasi yang berlangsung dalam bentuk usaha pendekatan oleh kedua belah pihak yang sadar menghendaki akomodasi, kedua belah pihak bersedia mengurangi tuntutan
masing-masing sehingga dapat diperoleh kata sepakat mengenai titik tengah penyelesaian, dan pengguna jasa penengah abritate ialah suatu usaha penyelesaian
sengketa yang dilakukan dengan bantuan pihak ketiga. Seperti halnya dengan perantara, penengah ini juga dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Hanya saja kalau
perantara itu sekedar mempertemukan kehendak kompromitis kedua belah pihak, penengah ini menyelesaikan sengketa dengan membuat keputusan-keputusan
penyelesaian atas dasar ketentuan-ketentuan yang ada. Sebenarnya akomodasi itu tidak pernah menyelesaikan sengketa secara tuntas untuk
selamanya. Melalui akomodasi, perbedaan pendapat tak akan ditiadakan, akan tetapi, sekalipun demikian, interaksi-interaksi masih akan dapat berlangsung terus. Dalam
proses akomodasi, masing-masing pihak tetap saja memegang teguh pendirian masing- masing namun sampai kepada “kesepakatan untuk saling tak sepakat”, dan atas dasar
Universitas Sumatera Utara
toleransi atas perbedaan masing-masing itu lalu mempertahankan kelangsungan interaksi sosialnya. Inilah proses yang oleh Summer 1907 disebut antagonistic coopration kerja
sama dalam suatu permusuhan. Jadi dapat dikatakan bahwa koperasi dapat memecahkan konflik antara para
penambang yang berasal dari daerah tersebut dengan para penambang yang berasal dari luar, para penambang dengan masyarakat yang mengambil keuntungan dari adanya
pertambang emas, masyarakat yang tidak bertanggung jawab itu mengutip dana-dana yang tidak jelas dialokasikan kemana saja, dan koperasi juga menjadi penengah bagi
konflik antara masyarakat daerah dan pemerintah. Kalau koperasi tidak didirikan pertambangan emas tersebut diambil alih oleh pemerintah. Seandainya pertambangan
rakyat tersebut diambil oleh pemerintah, masyarakat tidak boleh menggambil emas dan pwertambangan tersebut ditutup untuk masyarakat.
5.3. Potensi Masyarakat Dalam Mengelola Koperasi Pertambangan Pesahoe