berkaitan dengan Potensi integrasi sosial masyarakat dalam mengelola pertambangan emas .
3.5. Interprestasi Data.
Data yang dikerjakan sejak penelitian mengumpulkan data dilakukan secara insentif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan. Merujuk pada
Lexy J. Moleong 2002:190, pengolahan data ini di mulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan
observasi yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya.
Data tersebut telah dibaca, dipelajari dan telaah maka langkah selanjutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan cara abstraksi. Abstraksi
merupakan usaha membuat rangkuman yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah pernyataan-pernyataan yang di perlukan sehingga tetap berada dalam
fokus penelitian. Langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan itu
kemudian dikatagorisasikan. Berbagai katagori tersebut dilihat kaitannya satu dengan lainnya dan diinterprestasikan secara kualitatif. Proses analisis dalam
penelitian ini telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang menjadi ciri khas dari analisis kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Jadwal Kegiatan.
No Kegiatan
Bulan ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 Pra Survey
V 2
Acc Judul Penelitian V
3 Pemyusunan Proposal
v
V 4
Seminar Proposal V
5 Reivisi Proposal
V 6
Peneliti Lapangan V
7 Pengumpulan dan Analisis
Data V
8 Bimbingan Skripsi
V v
V V
9 Penulisan Laporan
V V
10 Sidang Meja Hijau v
3.7. Keterbatasan Penelitian.
Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian ilmiah. Terutama di dalam
melakukan wawancara mendalam kepada informan. Selain itu kendala lain adalah keterbatasan waktu saat melakukan wawancara dengan informan. Hal ini di
ebabkan kegiatan informan yang sangat padat. Karena informan peneliti adalah penambang emas yang cukup sibuk dalam melakukan aktivitasnya di gunung dari
pagi hingga sore, maka peneliti harus mampu melihat waktu yang tepat untuk melakukan wawancara. Selain itu keterbatasan waktu karena wawancara baru
dapat dilakukan pada waktu para penambang pulang dari gunung. Terlepas dari permasalahan teknis penelitian dan kendala di lapanga
peneliti menyadari keterbatasan peneliti mengenai metode menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
lambatnya proses penelitian yang dilakukan, dan masih terdapat keterbatasan dalam hal kemampuan pengalaman melakukan penelitian ilmiah serta referensi
buku atau jurnal yang sedikit dikuasai peneliti. Walaupun demikian peneliti berusaha untuk melaksanakan kegiatan peneliti ini semaksimal mungkin agar data
dan tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INFORMAN PENELITIAN