nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai- nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai  Islam.
8
Pendidikan  akidah  akhlak  sebagai  usaha  membina  dan  mengembangkan pribadi  manusia  dari  aspek-aspek  kerohanian  dan  jasmaninya  juga  harus
berlangsung  secara  bertahap.  Oleh  karena  suatu  pematangan  yang  bertitik  akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana
berlangsung  melaui  proses  demi  proses  kearah  tujuan  akhir  perkembangan  atau pertumbuhannya.
9
Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran akidah akhlak adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-Quran terhadap anak-
anak  agar  terbentuk  kepribadian  muslim  yang  sempurna.  Agar  anak  mempunyai akhlak  yang  mulia,  anak  didik  diharapkan  dapat  memperhatikan  pelajaran
berbasis agama sebagai kontrol dalam kehidupan anak didik. Dalam  sejarah  perkembangan  Islam,  pada  periode  permulaan  dakwah  Nabi
Muhammad  saw.  tidak  langsung  menuntut  sahabat-sahabatnya  mengamalkan syariat  Islam  secara  sempurna  sebagai  yang  dijabarkan  dalam  lima  rukun  Islam,
akan  tetapai  selama  10  tahun  di  Makkah  beliau  mengajarkan  Islam  lebih  dahulu menitik  beratkan  pada  pembinaan  landasan  fundamental  yang  berupa  keimanan
dan  keyakinan  kepada  Allah  SWT.  Karena  dari  landasan  inilah  manusia  akan berakhlak yang baik. Hal ini merupakan impelementasi dari aqidah islamiyah.
Pada  skripsi  ini,  penulis  akan  mengungkap  Pengaruh  pembelajaran  akidah akhlak terhadap perilaku siswa di MI Persis Burungayun,banyuresmi Garut Jawa
Barat. Judul tersebut penulis pilih atas dasar pertimbangan sebagai berikut: 1.  Pembelajaran  Akidah  akhlak  adalah  menanamkan  tauhid  dan  akhlak  mulia  di
dalam  jiwa  anak  dalam  masa  pertumbuhannya,  sehingga  iman  dan  akhlak  itu menjadi salah satu kemampuan jiwa.
2.  Akhlak  merupakan  misi  yang  dibawa  nabi  Muhammad  saw  diutus  ke  dunia. Sabda Nabi Muhammad SAW
“Sesunguhnya
”
aku  diutus  Allah  untuk  menyempurnakan  akhlak  budi
8
. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 1998
9
. M Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1987 Cet ke-1
pekerti . HR. Bukhori 3.  Penulis  ingin  mengetahui  bagaimana  pengaruh  pendidikan  akidah  akhlak
terhadap perilaku  Siswa di MI Persis Burungayun Garut.
B.  Identifikasi Masalah
Dengan  memperhatikan  uraian  pada    latar  belakang  di  atas  maka  penulis dapat  identifikasi  masalah
–  masalah  pada  penelitian  ini  yaitu  fakktor  –  faktor yang  dapat  mempengaruhi  perilaku    siswa,  baik  faktor  yang  dapat  menjadikan
perilaku yang baik atau faktor  yang dapat menjadikan perilaku buruk. Masalah –
masalah  yang  dapat  mempengaruhi  perilaku  siswa    dapat  di  identifikasi  sebagai berikut :
1.  Suasana keluarga yang agamis atau Islami 2.  Lingkungan masyarakat
3.  Tempat belajar atau sekolah 4.  Teman bermain siswa
5.  Pergaulan sehari – hari
6.  Guru – guru di sekolah
7.  Keadaan ekonomi siswa 8.  Pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  khususnya  pembelajaran  akidah
akhlak.
C. Pembatasan Masalah
Dari hasil identifikasi masalah di atas terdapat berbagai penyebab  yang dapat mempengaruhi  perilaku  siswa.  Agar  pembahasan  skripsi  ini  tidak  terlalu  meluas
dan  pembahasannya  lebih  terarah  maka  penulis  membatasi  penelitian  ini  hanya pada  “  Pengaruh  pembelajaran  akidah  Akhlak  terhadap  perilaku  siswa  di  MI
Persis burungayun, kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut tahun 2014.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas  maka  dapat  diambil  rumusan  masalah sebagai berikut:
1.  Bagaimana  pelaksanaan  pendidikan  aqidah  akhlak  di  MI  Persi  Burungayun Banyuresmi Garut?
2.  Bagaimana  perilaku  siswa  di  MI  Persis  Burungayun  Banyuresmi  Kabupaten Garut?
3.  Bagaimana  hubungan  pendidikan  aqidah  akhlak  terhadap  perilaku  siswa di MI Persis burungayun Banyuresmi Garut?
E.  Tujuan Penelitian
Berdasarkan   rumusan   masalah   di   atas   maka   dapat   diketahui   tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk  mengetahui  pelaksanaan  pendidikan  aqidah  akhlak  di  MI  Persis
Burungayun Banyuresmi Garut. 2.  Untuk mengetahui tingkah laku siswa di MI Persis Burungayun  Banyuresmi
Garut. 3. Untuk  mengetahui  sejauh mana  hubungan atau pengaruh pembelajaran   aqidah
akhlak  terhadap  tingkah  laku  siswa  di  MI  Persis  Burungayun  Banyuresmi Garut.
F. Kegunaan Penelitian
Dengan  adanya  penelitian  yang  menjadi  salah  satu  syarat  untuk menyelesaikan  program  pendidikan  strata  satu  S1  pada  jurusan  Pendidikan
Agama  Islam,  Fakultas  Tarbiyah  Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah
Jakarta. Penelitian ini akan berguna untuk :
a  MI  Persis  Burungayun  Garut,  dalam  mengetahui  pengaruh  pembelajaran akidah akhlak  terhadap perilaku siswa
b Hasil  penelitian  ini  dapat  dijadikan  informasi  bagi  para  pendidik  dalam menerapkan  mengetahui  faktor-faktor  apa  saja  yang  menjadi  pengaruh
terhadap perilaku  siswa di MI Persis burungayun.
8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran  Aqidah Akhlak 1. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak
Pembelajaran  adalah  proses  interaksi  peserta  didik  dengan  pendidik  dan sumber belajar pada suatu lingkunan belajar.
1
Dalam pembelajaran aqidah akhlak pembelajaran yang berisi yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan
dasar  peserta  didik  untuk  memahami  rukun  iman  dengan  serderhana  serta pengamalan  dan  pembiasaan  berakhlak  Islami  sederhana  pula,  untuk  dapat
dijadikan perilaku dalam sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya.
Aqidah  adalah  berasal  dari  kata “  „aqudz,  yang  berarti  pengikatan. Banyak
sekali Bahasa Arab yang berkaitan d engan kata aqidah, seperti “I‟tiqad yang berarti
kepercayaan  hati “  Mu‟aqid”yang  berarti  yang  beri‟tiqad”yang  mempercayai.
Sedang    secara    teknis   aqidah    berarti    iman,    kepercayaan    dan keyakinan.  Dan tumbuhnya   kepercayaan tentunya  di dalam hati.Dengan demikian dapat diartikan
bahwa  aqidah  menurut  bahasa  adalah  merupakan  perbuatan  hati,  yaitu kepercayaan  hati  dan  pembenarannya  terhadap  sesuatu  atau  sesuatu  yang
1
. Abd. Rozak, M. Si, Fauzan  MA. Dan Drs. H. Ali Nurdin  M. Pd. Kompilasi undang- undang  dan  Peraturan bidang  pendidikan  Jakarta, FITK UIN 2010 hlm 550
dipercayai  hati.  Sedangkan  menurut  istilah  aqidah  adalah  suatu  kesatuan keyakinan  yang  utuh  dan  murni  dalam  hati  dan  perbuatan  yang  tersusun  mulai
yakin akan
ke-Esa-an Allah,
Malaikat-Nya,Kitab-Nya ,Rasul-Nya,hari
pembalasan  danTakdir  baik  dan  buruk  semuanya  dari  Allah.
2
Dan    menurut pendapat yang lainnya  aqidah adalah   hal-hal   yang   wajib dibenarkan  oleh  hati
dan  jiwa  merasa  tentram  kepadanya,  sehingga  menjadi  keyakinan  kukuh  yang tidak tercampur oleh keraguan.
3
M.  Hasbi  Ash  Shiddiqi    mengatakan    aqidah    menurut  ketentuan  bahasa bahasa  arab  ialah  sesuatu  yang  dipegang  teguh  dan terhunjam   kuat   di   dalam
lubuk    jiwa    dan    tak    dapat    beralih    dari  padanya.
4
Adapun  aqidah  menurut Syaikh  Mahmoud  Syaltout  adalah  segi teoritis  yang  dituntut  pertama-tama  dan
terdahulu  dari  segala  sesuatu  untuk  dipercayai  dengan  suatu  keimanan  yang tidak  boleh  dicampuri  oleh  syakwasangka  dan  tidak  dipengaruhi  oleh  keragu-
raguan.  Aqidah  atau  keyakinan  adalah    suatu  nilai  yang  paling  asasi  dan prinsipil  bagi  manusia,    sama    halnya    dengan    nilai    dirinya    sendiri,  bahkan
melebihinya.
5
S edangkan  Syekh  Hasan  Al-Banna  menyatakan  aqidah  sebagai sesuatu yang  seharusnya   hati   membenarkannya   sehingga   menjadi ketenangan
jiwa, yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan.
6
Perkataan  akhlak  berasal  dari  bahasa  Arab  yaitu  bentuk  jamak  dari  kata khuluk  yang  berarti  budi  pekerti,  perangai  tingkah  laku  atau  tabiat.  Di  dalam
kamus  Dairatul  Ma‟arif  disebutkan  bahwa  akhlak  adalah  sifat-sifat  manusia  yang terdidik.  Dengan  pengertian  tersebut  dapat  diketahui  bahwa  akhlak  ialah  sifat-sifat
yang sudah tertanam dalam diri manusia, ada yang berupa perbuatan yang baik dan mulia  al-akhlak  al-  karimah  dan  ada  pula  perbuata  yang  buruk  dan  tercela  al-
akhlak  al  madzmumah.  Sedangkan  menurut  istilah  dalam  kitab  Ihya  Ulum  al-Din Akhlak  dikemukakan  oleh  Imam  al-Ghajali  yaitu  sifat  yang  tertanam  dalam  jiwa
2
Sutrisna Sumadi, Rafi‟uddin. Pedoman pendidikan Aqidah Remaja  Jakarta:   Pustaka
Quantum, 2002 Hlm. 31-33
3
Abdullah bin „Abdil Hamid al-Atsari, Panduan Aqidah Lengkap Bogor: Pustaka Ibnu
Katsir, 2005 Hlm. 28
4
Syahminan Zaini, Kuliah Aqidah Islam Surabaya: Al Ikhlas, 1983 Hlm. 51
5
Syaikh  Mahmoud  Syaltout,  Islam  sebagai  Aqidah  dan  Syari ’ah  1   Jakarta:  Bulan
Bintang, 1967 hlm. 28-29
6
A. Syihab, aqidah AkhusSunnah Jakarta: Bumi Aksara, 1998 hlm. 1
yang  menimbulkan  macam-macam  perbuatan  dengan  gampang  dan  mudah  tanpa melakukan  pemikiran  dan  pertimbangan.
7
Selanjutnya  Ibnu  Maskawaih mendefinisikan    akhlak    dengan keadaan  gerak  ia  yang  mendorong  ke  arah
melakukan  perbuatan dengan tidak memerlukan pikiran.
8
Akhlak  adalah “sikap  hati  yang  mudah  mendorong  anggota  tubuh  untuk
berbuat sesuatu”.
9
Adapun  Menurut  Prof.  Dr.  Ahmad  Amin,  yang  disebut  akhlak  itu  ialah kehendak  yang  dibiasakan.  Artinya    kehendak  itu  bila  membiasakan  sesuatu,
maka  kebiasaan  itulah  yang  dinamakan  akhlak. Dalam penjelasannya, kehendak ialah  ketentuan  dari beberapa keinginan  sesudah bimbang,  sedangkan kebiasaan
ialah  perbuatan  yang  diulang-ulang  sehingga  mudah  dikerjakan.  apa  yang bernama  kehendak  itu  dikerjakan  berulang-kali    sehingga  menjadi  kebiasaan,
maka itulah yang kemudian berproses menjadi akhlak.
10
Dengan  demikian  pembelajaran  aqidah  akhlak  adalah  upaya  sadar  dan terencana  dalam  menyiapkan  peserta  didik  untuk  mengenal,  memahami,
menghayati  dan  mengimani  Allah  SWT  dan  merealisasikannya  dalam  perilaku akhlak  mulia  dalam  kehidupan  sehari-hari  berdasarkan
Qur‟an  dan  Hadits melalui
kegiatan bimbingan,
pengajaran ,latihan,
serta penggunaan
pengalaman.  Dibarengi  tuntutan  untuk  menghormati  penganut  agama  lain  dan hubungannya dengan kerukunan antar  umat beragama  dalam masyarakat hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
11
Sedangkan  Pendidikan  aqidah  akhlak  menurut  Moh.  Rifai  adalah  sub mata  pelajaran  pada  jenjang  pendidikan  dasar  yang  membahas ajaran  agama
Islam  dalam  segi  aqidah  dan  akhlak.  Mata  pelajaran  aqidah  akhlak  juga merupakan  bagian  dari  mata  pelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  yang
memberikan  bimbingan  kepada  siswa    agar  memahami,menghayati,  meyakini
7
Drs.H.Badri Yatim MA Pelajaran Akhlak bagian I,Bapinroh .Jakarta 1996 hlm. 9-10
8
Ibid., Hlm. 243
9
Depag, Panduan Pesantren Kilat Untuk Sekolah Umum Op. Cit., hlm. 72
10
Tim Dosen Agama Islam, Pendidikan Agama Islam Untuk Mahasiswa Malang: IKIP Malang, 1995 hlm. 170
11
Depag,  Kurikulun  dan  Hasil  Belajar  Aqidah  Akhlak  Madrasah  Tsanawiyah Jakarta:
Departemen Agama, 2003 hlm. 2