B. Pelaksanaan Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Persis Burungayun Banyuresmi Garu
Berikut penulis uraikan ciri khas pembelajaran akidah akhlak di MI Persis
Burungayun banyuresmi Garut yaitu : a.
Perencanaan Mengajar yang Terprogram
Pendidikan aqidah akhlak di ketika akan disajikan
oleh seorang guru agama harus memperhatikan perencanaan mengajar yang terprogram. Artinya pada saat akan
memulai proses belajar mengajar terlebih dahulu harus ada perencanaan mengajar yang terjadwal dengan mantap. Hal ini bermanfaat untuk mengarahkan materi
yang bakal disampaikan dan untuk menghindari penyampaian materi secara tidak teratur. Sebab pendidikan aqidah akhlak harus diajarkan secara sistematis sesuai
urutan materi dan kepentingan jenjang pendidikan yang ada. Perancanaan mengajar bidang studi aqidah akhlak di MI Persis Burungayun
meliputi perencanaan mengajar tahunan, semestercawu, dan instruksionalsatuan pelajaransatpel. Semua ini oleh guru bidang studi aqidah akhlak harus
diprogramkan secara mantap dengan bantuan GBPP dan sejumlah sumber pengajaran serta memperhatikan sarana yang ada,
b. Program Perencanaan Tahunan dan Semester
Program perencanaan tahunan dan program perencanaan semestercaturwulan merupakan bagian dari program perencanaan pengajaran. Program perencanaan
tahunan merupakan rencana pembelajaran selama satu tahun yang disusun berdasarkan GBPP dan disesuaikan dengan kalender pendidikan yang berlaku dan
jadwal pelajaran. Program perencanaan tahunan memuat aloksai waktu untuk setiap pokok bahasan dari suatu mata pelajaran dalam satu tahun. Sedangkan
program perencanaan semestercaturwulan merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat alokasi waktu untuk setiap satuan bahasan dari
suatu mata pelajaran pada setiap semestercaturwulan.
c. Program instruksionalsatuan pelajaran
MI Persis Burungayun dalam pembelajaran akidah akhlak tidak telat melaksanakan Program instruksional atau yang biasa disebut dengan istilah satuan
pelajaran merupakan salah satu bagian dari program pengajaran yang memuat satuan bahasan dari suatu mata pelajaran untuk disajikan dalam beberapa kali
pertemuan. “Satuan pelajaran.
d. Penyampaian Materi Pelajaran
Setelah program pengajaran lewat perencanaan ditetapkan, yang terakhir muncul pada satuan pelajaran, maka giliran selanjutnya upaya mengkomunikasi
pesan-pesan pengajaran lewat penyampaian materi pelajaran. Dalam penyampaian materi pelajaran aqidah akhlak tentu banyak prihal yang
harus diperhatikan. Mulai dari kemampuan menyampaikan pada saat membuka pelajaran, mengkoordinasikannya secara adaptif, mengelola program inti hingga
berakhir pada kemampuan menutup pelajaran. 1 Kegiatan membuka pelajaran
Kegiatan membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa
agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. 2 Kegiatan Inti penyampaian
Kegiatan inti adalah kegiatan utadma untuk menanamkan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap berkaitan dengan bahan kajian materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru. 3 Kegiatan menutup Pelajaran
Menutup pelajaran ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi gambaran
menyeluruh tentang apa yang telah di pelajari.
e. Mengadakan Penilaian Hasil Belajar Aqidah Akhlak
Setelah seorang guru agama menyajikan materi pelajaran aqidak akhlak kepada anak lewat sajian-sajian yang meninggalkan kesan-kesan pada jiwa anak,
tentang bagaimana keimanan yang benar dan akhlak yang mulia.
f. Upaya Tindak Lanjut
Setelah hasil belajar anak diadakan evaluasi, maka selanjutnya guru pada bidang studi aqidah akhlak ini merencanakan upaya tindak lanjut terhadap hasil
yang ada. Hal ini penting dalam rangka menindak lanjuti kemajuan ketidak berhasilan selama ini. Dimana kekurangan dan kelemahan anak akan diupayakan
agar lebih membaik. Namun sisi lain, upaya tindak lanjut ini juga berfungsi untuk melihat bagaimana kerja seorang guru selama ini, apakan ia mampu menjadi
pendidik yang profesional ataukah belum, sehingga hasil anak tergantung dari keberadaan dirinya.
Dengan demikian upaya tindak lanjut ini amat bermanfaat bagi siswa dan bagi guru yang mengadakan instrusfiksi diri atas kemampuan yang ia miliki. Dia
selalu bertanya dalam dirinya apakah hasil yang selama ini didapat anak sudah berhasil atau belum, jika masih muncul kelemahan, dimana letak kelemahan itu,
apakah pada anak ataukah pada dirinya sebagai pribadi kunci yang menentukan keberhasilan dan ketidak berhasilan anak tersebut.
C. Deskripsi Dan Interpretasi Data 1. Analisis Parsial
a. analisis parsial variabel X Indikator pembelajaran aqidah akhlak terhadap pembinaan keimanan di MI
Persis Burungayun dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel. 4.1
Jumlah Rata-rata Jawaban Indikator pembelajaran aqidah akhlak terhadap pembinaan keimanan
Jawaban Rata-Rata
Pertanyaan
Selalu 36
56 Sering
17 26
Kadang-kadang 10
15 Pernah
1,7 3
Tidak pernah
Jumlah 65
100