letak geografis, visi misi dan tujuan sekolah, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan non guru, keadaannn siswa, kurikulum yang digunakan, dan
struktur organisasi
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap objek yang akan dicatat datanya, dengan persiapan yang matang, dilengkapi dengan instrumen tertentu.
42
Observasi dapat dikatakan pula proses pengumpulan data dengan pengamatan secara
langsung ke lokasi untuk mencari data yang relevan. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang di susun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
menggambarkan akan terjadi.
43
Dalam hal ini peneliti mengadakan observasi langsung yaitu mengadakan pengamatan secara langsung ke MI Persis Burungayun Banyuresmi untuk
mengamati keadaan MadrasahSekolah, guru-guru, siswa, fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi yang dimiliki oleh MI Persis Burungayun Banyuresmi.
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Parsial Analisis masing-masing variabel baik variabel X atau Y secara terpisah
diantarannya menganalisis rata-rata perindikator dengan menggunakan rumus
n fx
X
Kemudian menginterpretasikan kedalam skala lima absolut sebagai berikut 0,50
– 1,50 = Sangat Rendah
1,51 – 2,50 =
Rendah 2,50
– 3,50 = Sedang
3,51 – 4,50 =
Tinggi 4,51
– 5,50 = Sangat Tinggi
42
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2006, Cet. 16, hlm., 29
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penlitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 229
2. Analisis korelasi Tehnik analisa data dalam penelitian ini penulis menentukan langkah
– langkah sebagai berikut ;
1. Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus statistik spearmen
1 6
1
2 2
1
n n
b r
Menetapkan interpretasi koefisien korelasi dengan kriteria 0,81
sd 0,100 = Korelasi Sangat tinggi
0,61 sd
0,80 = Korelasi Tinggi 0,41
sd 0,60
= Korelasi Sedang Cukup 0,21
sd 0,40
= Korelasi Rendah 0,00
sd 0,20
= Tidak ada korelasi
44
2. Menghitung t hitung dengan rumus
2
1 2
r n
r t
F. Hipotesis Stastistik
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
45
Setiap hipotesis mempunyai dua kemungkinan yaitu bisa benar dan bisa salah. Oleh karena itu sebelum hipotesisi
di terima atau di tolak maka perlu di adakan penelitian atau yang di sebut dengan pengujian hipotesis.
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu pengaruh pembelajaran aqidah akhlak sebagai variabel pertama atau variabel bebas, dan perilaku siswa sebagai
variable kedua atau variable terikat. Berdasarkan pemikiran-pemikiran sebelumnya dapat di identifikasi secara teoritik dan di tarik asumsi perilaku siswa
tidak dapat di lepaskan dari keseharian siswa-siswanya. Beranjak dari asumsi dasar tersebut maka hipotesis dari penelitian ini
“ semakin baik pembelajaran akidah Akhlak di sekolah maka semakin baik pula perilaku siswa
“.
44
Suharsimi Arikunto. Of Cit., hlm 24
45
. Sugiono., Of Cit., hlm 180