b. Opent Behavior, Yaitu tingkah laku yang disengaja dan tidak selalu bergantung pada stimuli.
21
Sedangkan perilaku adalah reaksi individu yang terwujud dalam gerakan sikap. Menurut Hamzah ya‟qub “ perilaku mengandung persamaan arti dalam
bahasa Indonesia dengan perkataan akhlak
22
Perilaku mencakup pernyataan hidup individu yang meliputi asfek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian
dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa yang di maksud dengan perilaku adalah gejala tindak tanduk seseorang yang tidak hanya meliputi asfek
psikis tetapi juga berbentuk ucapan atau fisik yang bertolak dari asfek kognitif, afektif dan fsikomotornya sebagai cermin dari kepribadiannya.
Adapun kata “ siswa” artinya pelajar atau di identikan dengan seseorang yang sedang sekolah yang menggali ilmu..
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Siswa
Perilaku individu dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri dan faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari
lingkungan di luar dirinya bahwa dalam tingkah laku organisme tidak lepas dari dari pengaruh organisme itu sendiri. Sedangkan menurut Hamzah
ya‟qub faktor- faktor yang turut mencetak dan mempengaruhi perikalu manusia dalam
pergaulannya meliputi masalah manusia sebagai pelaku akhlak, insting naluri kebiasaan, keturunan, lingkungan, kehendak, suara hati, dan pendidikan.
23
Manusia sebagai makhluk terbaik ciptaan Allah memiliki banyak keunikan dalam berperilaku. Keunikan yang dimaksud di karenakan adanya perpaduan
antara perbedaan fisik dan mental ini akan melahirkan perilaku yang beralasan. Untuk melahirkan perilaku yang baik yang dapat dirasakan oleh orang lain
dalam berinteraksi memerlukan persiapan fisik dan mental yang selaras, karena apabila keselarasan tidak terjadi akan menciptakan ketidakseimbangan antara
kesanggupan penghayatan dan kesanggupan pengamalan Agama. Setiap kelakuan
21
Maila Dinia Husni Rahim. Psikologi Perkembangan peserta Didik. Jakarta: Diktat perkuliahan 2011 hlm 117
22
Hamzah Ya‟qub,Etika Islamakhlak mulia. Bandung: Diponegoro, 1996hlm 151
23
Ibid. hlm. 55