Berbuat baik kepada Orang tua

                       Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkanQ.S.At Tahrim:6 41

3. Hubungan Manusia dengan Alam Sekitar

Alam sekitar di ciptkan allah untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, alam inipun di fungsikan Allah bagi manusia sebagai upaya menjalankan tugas manusia di muka bumi ini yaitu sebagai khalifah, semua makhluk mengambil tempat dan waktu dalam suatu lingkungan di alam sekitarnya. Dan makhluk hidup sangat tergantung akan keberadan alam dalam mempertahankan kehidupannya. Di alam ini antara makhluk hidup dan makhluk tidak hidup memiliki saling ketergantungan adakalanya kehidupan manusia bergantung kepada benda-benda mati seperti air, udara,tanah sinar matahari, barang tambang dan lain sebaiginya. Karena dengan akal yang dimiliki, manusia dapat mengolah dan memanfaatkan benda-benda mati itu yang mengakibatkan kebutuhan hidupnya terpenuhi. Selain manusia tergantung sama makhluk hidup yang lainnya berupa tumbuhan bahan makanan, tumbuhan yang di pakai bahan pakaian, obat-obatan yang berasal dari tanaman, serta binatang untuk membantu pekerjaan, pelengkap gizi dan kesenangan. Apabila salah satu komponen di alam ini hilang atau rusak akan mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem. Ketidakseimbangan ini akan berpengaruh besar kepada manusia, karena manusia akan tidak merasa nyaman dalam kehidupannya dan kesulitan mengatur keselarasan alam. Lingkungan hidup merupakan dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan, bukan saja terhadap manusia tapi juga terhadap makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuhan, oleh karena itu keserasian alam harus tetap terjaga, 41 Ibid., hlm., 951 sehingga secara kesinambungan tetap dalam fungsinya sebagai pendukung kehidupan, akhlak terhdap lingkungan ini dapat terwujud dalam bentuk perbuatan ihsan yaitu menjaga keserasian dan kelestariannya dengan tidak merusak lingkungan hidup, sebagaiman firman Allah Swt:                                Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang- orang yang berbuat kerusakan Q.S Al Qashash:77 42 Dari ayat di atas jelaslah bahwa perusak tanaman, pemusnahan binatang dan segala perbuatan yang merusak lingkungan hidup merupakan larangan agama bahayakan, seharusnya manusia menjaga dan memeliharanya. Akhlak terhadap lingkungan alam dapat dilakukan dengan cara : 1. Memiliki perasaan kasih dan sayang terhadap semua makhluk Allah yang ada di alam, tidak menyakiti badan dan perasaanya walaupun terhadap binatang, bukankah Nabi Sulaiman A.S juga bersifat demikian tidak mau menyakiti semut yang akan terinjaknya. 2. Memelihara hewan yang di muliakan oleh agama 3. Menjaga kelestarian alam dengan melakukan penghijauan, tidak membuang sampah sembarangan, menggunakan bahan-bahan alami atau yang dapat di daur ulang

C. Pengaruh Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Perilaku Siswa

Pengaruh pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku siswa di sekolah adalah keadaan sesuatu yang kita ajarkan atau aktifitas dimana ada efek dari hasil pembelajaran kepada siswa di sekolah maupun diluar sekolah, obyek yang kita 42 Ibid., hlm., 623 berikan pengajaran aqidah akhlak supaya akan melahirkan sebuah tanggapan atau anggapan qolbaniyyah hati zhahirnya sering di sebut keimanan, jika kita perhatikan keimanan bersumber dari hati seseorang tetapi yang menyebabkan keimanan itu berasal dari apa yang bisa di rasakan oleh panca indera misalnya pendengaran, penglihatan, dan perasaan. Secara psikologis, manusia akan menyukai suatu objek apabila objek tersebut di tanggapi dengan positif, begitupun sebaliknya ia tidak menyukai suatu objek jika di tanggapi dengan negatif, rasa suka dan tidak suka merupakan hasil dari tanggapan terhadap objek. Anak akan cenderung menangkap terhadap apa yang ia rasakan di sekolah maupun di luar sekolah, baik itu yang di dengar, yang di lihat, dan yang di rasakan dan itu akan menjadi sebuah keyakinan dan akan membentuk karakter, watak. Sikap, dan perilaku di kemudian hari, oleh karena itu apabila suasana dalam sekolah, keluarga,lingkungan sangat bagus, religius, Islami. Hal tersebut akan mendorong kepada anak untuk berperilaku dengan baik suatu kehidupan seseorang yang baik, sesuai dan tetap menjalankan agama yang dianutnya merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan sekolah, oleh karena melalui pembelajaran aqidah akhlak yang demikian itu tumbuh perkembangan efektif anak secara benar sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar 43 Kegiatan-kegiatan yang diberikan kepada siswa dengan contoh kisak-kisah yang menpengaruhi aqidah akhlak yang baik, akan menjadi perilaku siswa dan bekal nasihat yang dilaksanakan secara terus menerus dalam kehidupannya dapat mentranspormasikan, menginternalisasikan nilai-nilai secara baik pada diri anak, sehingga pembelajaran akidah akhlak menjadi sumber nilai dan pegangan dalam bersikap dan berperilaku baik dalam ruang lingkup pergaulan, belajar dan lain sebagainya., lebih jelasnya semakin baik penerapan pembelajaran aqidah akhlak terhadap perilaku siswa maka akan semakin bagus pula perilaku siswa, baik di sekolah atau di luar sekolah. 43 , Zakiah Darajat . Of Cit., hlm 72