20
6. Tahap kompetensi lengkap 11 tahun-dewasa Pada akhir masa kanak-kanak yang kemudian memasuki masa remaja
dan dewasa, perbendaharaan kata terus meningkat, gaya bahasa mengalami perubahan, semakin lancar, serta fasih dalam
berkomunikasi. Keterampilan dan performasi tata bahasa terus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa secara
lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Setiap individu berbeda dalam proses perkembangannya karena perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara
herediter maupun lingkungan. Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan bicara tidak lepas dari faktor penyebab kelainan bicara
yang melibatkan berbagai faktor yang saling mempengaruhi, antara lain Jaenudin, 2000 :
a. Karakteristik Anak 1 Umur
Perkembangan bicara
anak merupakan
proses yang
berkesinambungan, pada umur atau periode berbeda, ciri perkembangan tertentu menjadi lebih menonjol dari pada ciri yang
lain.
21
2 Jenis Kelamin Keterlibatan anak dalam stimulasi keluarga mempengaruhi
perkembangan bicaranya. Dalam konteks tersebut, anak laki-laki yang secara sosial budaya lebih bebas bermain dan lebih sering
berada di luar rumah, menunjukan perkembangan yang lebih baik termasuk
juga perkembangan
bicaranya. Anak
laki-laki mendapatkan tugas yang lebih bervariasi, lebih bebas dan lebih
mendapat perhatian dalam bermain. 3 Status Gizi
Kekurangan asupan
makanan juga
dapat mempengaruhi
perkembangan anak. Salah satu penjelasan hubungan tersebut ialah pengaruh kekurangan makan, terutama energi dan protein terhadap
pertumbuhan dan perkembangan jaringan otak, khususnya apabila terjadi pada masa-masa kritis pertumbuhan jaringan otak. Berbagai
nutrien juga mempengaruhi perkembangan jaringan otak, antara lain zinc, magnesium, besi dan yodium. Faktor gizi memegang
peran yang sangat penting sebagai salah satu penunjang untuk tercapainya hasil tumbuh kembang yang optimal.
b. Karakteristik Keluarga 1 Pendidikan Ibu
Pendidikan ibu merupakan determinan yang kuat terhadap kelangsungan hidup anak. Semakin tinggi pendidikan ibu semakin
baik pertumbuhan anaknya. Landers 1984 dalam Jaenudin, 2000