Definisi Penilaian Perkembangan Anak Alat Penilaian Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Toddler

30 - Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab. Interpretasi hasil KPSP : - Hitunglah berapa jumlah jawaban ya. Jawaban ya, bila ibupengasuh anak menjawab: anak bisa atau pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya. Jawaban tidak, bila ibupengasuh anak menjawab anak belum pernah melakukan atau tidak pernah atau ibupengasuh tidak tahu. - Jumlah jawaban ya = 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan S. - Jumlah jawaban ya = 7 atau 8, perkembangan anak meragukan M. - Jumlah jawaban ya = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan P. - Untuk jawaban tidak, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut jenis keterlambatan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian.

C. Keluarga 1.

Definisi Keluarga Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluarga manusia dilahirkan dan berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pedidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya 31 watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah Suprijanto, 2009. Menurut UU No. 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Karakteristik keluarga menurut Supartini 2009 adalah sebagai berikut : a. Merupakan kumpulan individu yang mempunyai ikatan perkawinan, keturunan hubungan darah atau adopsi. b. Tinggal dalam satu rumah c. Mengadakan interaksi dan komunikasi melalui peran sosial yang dijalankannya d. Mempertahankan budaya

2. Bentuk-Bentuk Keluarga

Supratjo 2003, mengelompokkan keluarga menjadi beberapa bentuk, yaitu : a. Keluarga inti Keluarga inti terdiri atas ayah, ibu dan anak-anaknya. Tipe ini biasanya adalah ayah yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga dan ibu mengurus rumah tangga dan keluarga di rumah. 32 b. Keluarga besar Keluarga ini termasuk kerabat bibi, paman, kakek, nenek, sepupu selain keluarga inti. Keluarga tipe ini dapat memberikan berbagai macam dukungan berdasarkan kebutuhan anggota keluarga. c. Keluarga dengan orang tua tunggal Keluarga ini terbentuk karena salah satu orang tua meninggalkan keluarga inti karena kematian, perceraian, mengabaikan kelahiran anak atau pada saat seseorang yang belum menikah memutuskan untuk mengadopsi anak. Situasi perpisahan berdampak pada keluarga tipe ini. Hal ini merupakan akibat yang paling umum dari perceraian. d. Keluarga campuran Keluarga ini dibentuk pada saat orang tua membawa anak-anak yang tidak memiliki hubungan dari hubungan yang sebelumnya ke dalam hubungan yang baru, bergabung dalam situasi kehidupan. e. Keluarga dengan orang tua berkarir Pada keluarga tipe ini, kedua orang tua adalah pencari nafkah berkarir. Keluarga tipe ini semakin meningkat saa tini karena banyaknya kesempatan bekerja pada wanita, keinginan pada peningkatan kualitas hidup dan desakan ekonomi. Masalah terberat yang biasanya dihadapi oleh keluarga dengan orang tua berkarir adalah masalah mengenai penanganan dan pengasuhan anak. 33

3. Fungsi Pokok Keluarga

Menurut UU no. 10 tahun 1992 jo PP no. 21 tahun 1994 secara umum fungsi keluarga adalah sebagai berikut: 1. Fungsi keagamaan Membina norma ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga. 2. Fungsi budaya Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan. 3. Fungsi cinta kasih Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga kedalam simbol-simbol nyata secara optimal dan terus menerus. 4. Fungsi perlindungan Memenuhi rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari dalam keluarga. 5. Fungsi reproduksi Membina hubungan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya. 6. Fungsi sosialisasi Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama. 34 7. Fungsi ekonomi Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun di dalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga. 8. Fungsi pelestarian lingkungan Membina kesadaran, sikap dan praktek pelestarian lingkungan intern keluarga.

D. Panti Asuhan 1.

Definisi Panti Asuhan Panti Sosial Asuhan Anak PSAA atau panti asuhan merupakan istilah yang mengacu pada semua fasilitas panti untuk anak terlantar atau anak penyandang cacat, baik milik pemerintah maupun swasta yang dikelola di rumah pribadi untuk kelompok kecil maupun di asrama. Panti asuhan untuk anak terlantar terutama mengasuh anak yatim piatu, anak yatim piatu dan anak yang orang tuanya tidak mampu mengasuh. PSAA Balita adalah suatu lembaga pelayanan sebagai pengganti fungsi orang tua untuk anak terlantar Depsos, 2004, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI panti asuhan adalah rumah tempat memelihara dan merawat anak yatim atau yatim piatu Depdiknas, 2008. Jumlah panti asuhan di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar 7.000 unit, yang mengasuh sekitar setengah juta anak. Pemerintah Indonesia mengelola kurang dari 1 dan lebih dari 99 dikelola oleh