56
menyusui, pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur, imunisasi tetanus toksoid kepada ibu hamil dan pemberian imunisasi
dasar pada bayi. Sedangkan untuk kegiatan pemberian penyuluhan tentang perkembangan anak dan cara stimulasi belum terlihat
dilakukan baik oleh kader posyandu maupun dari petugas kesehatan puskesmas setempat.
2. Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa Cipayung
a. Profil Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa
Cipayung
Tahun 1996 tepatnya tanggal 1 Mei 1996 Panti Asuhan Balita berubah nama menjadi Panti Sosial Asuhan Anak PSAA
Balita 01 Cipayung. Panti asuhan ini terletak di Cipayung, Jakarta Timur. Kedudukan PSAA Balita Tunas Bangsa merupakan unit
pelaksanaan teknis dinas Kesejahteraan Sosial Kessos dalam pelayanan pembinaan anak balita terlantar yang bertugas untuk
menyelenggarakan kegiatan kessos pelayanan anak terlantar usia 5 tahun ke bawah yang meliputi asuhan dan perlindungan,
perawatan, sosialisasi dan pengembangan, penitipan anak, penyaluran dan bina lanjut.
Seluruh pegawai di PSAA Balita Tunas Bangsa berjumlah 33 orang, dengan jumlah pegawai wanita 26 orang dan jumlah
pegawai laki-laki 7 orang. Adapun pegawai pramu untuk perawat pemakanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS
57
berjumlah 3 orang, perawat kebersihan PMKS sebanyak 4 orang, petugas dapur 1 orang, petugas cuci pakaian 1 orang dan sopir 1
orang. PSAA Balita Tunas Bangsa telah dilengkapi berbagai
saran dan prasarana yang cukup memadai untuk mendukung proses pelayanan dan tumbuh kembang anak. Fasilitas panti
terdiri dari ruang kantor, ruang tata usaha TU, 3 ruang asrama, 1 ruang belajar, 2 ruang makan, ruangan dapur, aula pertemuan,
mushola, taman bermain, ruang cuci, gudang, ruang isolasi dan ruang poliklinik. Ruang asrama terdiri dari tiga kamar yaitu
R.Arjuna, R.Srikandi dan R.Dewi Shinta. Masing-masing kamar ditempati kurang lebih 10 anak. Penempatan ruang asrama
berdasarkan usia dan jenis kelamin dengan diasuh oleh 2 orang pengasuh per shift. Shift terbagi 2 yaitu shift pagi dan malam,
sehingga anak-anak dapat terpantau secara kontinyu selama 24 jam.
Jumlah anak usia toddler keseluruhan terdapat 37 anak. 3 anak diantaranya datang ke panti dengan keadaan tuna wicara dan
sedang menjalani proses terapi wicara. Terapi wicara dilakukan didalam panti dengan mendatangkan 2 orang relawan terapis dari
RS Haji Jakarta.
58
b. Visi, Misi dan Tujuan
Visi PSAA Balita Tunas Bangsa adalah menyelamatkan anak dari keterlantaran agar dapat tumbuh kembang secara
wajar. Misi PSAA Balita Tunas Bangsa adalah mengembalikan anak balita terlantar ke dalam kehidupan yang layak dan
normatif juga agar anak mempunyai disiplin tinggi, percaya diri, penuh semangat dan tanggung jawab.
Adapun tujuan PSAA Balita Tunas Bangsa adalah sebagai berikut:
1 Sebagai upaya pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani balita terlantar
2 Agar balita terlantar dapat hidup layak dan normatif 3 Sebagai upaya Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta untuk
menyelamatkan anak balita dari keterlantaran agar dapat tumbuh kembang secara wajar.
c. Kegiatan dan program PSAA Balita Tunas Bangsa
Kegiatan dan program PSAA Balita Tunas Bangsa antara lain: 1
Pelayanan kesehatan gizi: melakukan imunisasi serta mencukupi makanan anak berupa 4 sehat 5 sempurna
2 Kesejahteraan sosial, mental dan spiritual: anak-anak
diajarkan mengenal Tuhan Yang Maha Esa dengan cara sholat dan mengaji.
59
3 Pendidikan prasekolah: anak-anak sebelum memasuki
sekolah TK, diajarkan bagaimana cara memegang alat tulis, mengenal warna, menyanyi, menulis dan membaca dengan
mendatangkan guru dari luar. Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun belajar di dalam panti yang dibimbing oleh
guru dari luar panti. Adapun materi yang diajarkan dengan cara bermain dan bernyanyi disesuaikan dengan usia anak.
4 Pendidikan TK: anak yang berusia 5 tahun dimasukkan
kedalam pendidikan TK. Pendidikan ini dilakukan di luar lingkungan PSAA Balita Tunas Bangsa dengan tujuan anak-
anak bisa bersosialisasi. Adapun jumlah anak yang bersekolah Taman Kanak-Kanak di luar panti berjumlah 12
anak. 5
Rekreasi: rekreasi dilakukan minimal satu tahun sekali, supaya anak-anak bisa refreshing dan mengenal taman
bermain. 6
Penyaluran bina lanjut: setelah anak mengayomi pendidikan TK, anak tidak ditempatkan di PSAA Balita Tunas Bangsa
karena harus melanjutkan pendidikan SD.