membutuhkan secara berkesinambungan. Syarat kualitas air secara fisik adalah tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan
jernih. Secara kimia air yang baik tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia ataupun mineral terutama zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Dan syarat bakteriologis
semua air minum hendaknya dapat terhindar dari kemungkinan terkontaminasi bakteri terutama bakteri pathogen.
Mengingat bahwa tidak mungkin air yang dikonsumsi seratus persen sesuai dengan persyaratan kesehatan, namun air yang ada diusahakan sedemikian rupa mendekati syarat-
syarat yang tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan No. 416 MenkesPer1990. Evaluasi dampak kesehatan dari usaha sektor penyediaan air bersih dan sanitasi
selama kurun waktu 1969-1990 menunjukkan bahwa liputan penyediaan air bersih dan sanitasi terus naik, akan tetapi insiden penyakit bawaan air juga naik. Hal ini mungkin
disebabkan oleh : 1.
Liputan yang masih sangat rendah penyediaan air bersih 44, sanitasi 26,8 sehingga tidak memberi dampak pada penyakit bawaan air.
2. Meningkatnya penyediaan air bersih yang berarti meningkatnya limbah, sedangkan
pengelolaan limbah yang ada pada hakekatnya lebih berbahaya dari pada penyediaan air bersih yang kurang diperhatikan.
3. Pemanfaatan air yang tidak saniter, karena pelaksanaan penyediaan air bersih dan
sanitasi tidak disertai dengan penyuluhan higiene perseorangan yang efektif Slamet, 1996.
2.3.2. Toilet dan Kamar Mandi
Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotorannajis yang lazim disebut WC, sehingga kotoran atau najis tersebut
Universitas Sumatera Utara
berada dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman Ditjen PPM PLP, 1992.
Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti : Diare, Cholera, Dysentri, Poliomyelitis, Ascariasis dan sebagainya. Kotoran
manusia merupakan buangan padat. Selain menimbulkan bau, mengotori lingkungan juga merupakan media penularan penyakit pada masyarakat.
Perjalanan agent penyebab penyakit melalui cara transmisi seperti dari tangan, maupun melalui peralatan yang terkontaminasi ataupun melalui mata rantai lainnya.
Dimana memungkinkan tinja atau kotoran yang mengandung agent penyebab infeksi masuk melalui saluran pencernaan.
Untuk itu persyaratan toilet dan kamar mandi harus memenuhi persyaratan: a
Toilet selalu dalam keadaan bersih b
Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak licin, berwarna terang dan mudah dibersihkan
c Ada pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi, dilengkapi dengan penahan
bau d
Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan tempat pengelolaan makanan dapur, ruang makan
e Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar
f Harus dilengkapi dengan slogan untuk memelihara kebersihan
g Tidak terdapat penampungan atau genangan air yang dapat menjadi tempat perindukan
binatang pengerat dan serangga.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Pengelolaan Sampah
Sampah ialah sesuatu bahanbenda padat yang terjadi karena berhubungan dengan aktifitas manusia yang tidak dipakai lagi, tidak disenangi dan dibuang dengan cara-cara
saniter kecuali buangan yang berasal dari tubuh manusia Kusnoputranto, 1983 Atas dasar defenisi tersebut maka sampah dapat dibedakan atas dasar sifat-sifat
biologis dan kimianya sehingga mempermudah pengelolaannya. Pengelolaan sampah perlu didasarkan atas berbagai pertimbangan :
1. Untuk mencegah terjadinya penyakit
2. Konservasi sumber daya alam
3. Mencegah gangguan estetika
4. Pemanfaatan kembali
5. Kuantitas dan kualitas sampah akan meningkat
Pengaruh sampah terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung adalah karena kontak langsung dengan sampah misalnya
sampah beracun. Pengaruh tidak langsung dapat dirasakan akibat proses pembusukan, pembakaran dan pembuangan sampah. Efek tidak langsung dapat berupa penyakit bawaan,
vektor yang berkembang biak di dalam sampah. Mengingat efek daripada sampah terhadap kesehatan maka pengelolaan sampah
harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.
Tersedia tempat sampah yang dilengkapi dengan penutup 2.
Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, tahan karat, permukaan bagian dalam rata dan dilengkapi dengan penutup
3. Tempat sampah dikosongkan setiap 1 x 24 jam atau 23 bagian telah terisi penuh
Universitas Sumatera Utara
4. Jumlah dan volume tempat sampah disesuaikan dengan volume sampah yang
dihasilkan setiap kegiatan 5.
Tersedia tempat pembuangan sampah sementara yang mudah dikosongkan, tidak terbuat dari beton permanen, terletak di lokasi yang mudah terjangkau kendaraan
pengangkut sampah dan harus dikosongkan sekurang-kurangnya 3 x 24 jam.
2.3.4. Pengelolaan Air Limbah