Infeksi pada manusia terjadi ketika larva filariform menembus kulit kaki. Kadang- kadang Ancylostoma duodenale dapat menginfeksi manusia melalui mulut. Setelah
menembus kulit, larva akan mengikuti aliran limfe atau pembuluh darah kapiler dan menuju ke paru-paru. Larva kemudian naik ke bronkus dan trachea, dan pada akhirnya
masuk ke usus menjadi cacing dewasa. Migrasi melalui darah dan paru-paru ini berlangsung kira-kira 1 minggu, sedangkan siklus dari larva menjadi cacing dewasa
berlangsung 7-8 minggu, setelah periode ini larva mengalami perubahan lagi menjadi cacing dewasa muda dan mempunyai rongga mulut sementara untuk mengalami makanan.
Kemudian menjadi cacing dewasa yang matang yang bertelur 5-6 minggu setelah infeksi Brown, 1983.
c. Patologi dan Gejala Klinis
Bila larva menembus kulit terbentuk maculopapula dan eritem yang terbatas, sehingga dapat menimbulkan penyakit “ground itch” dengan gejala gatal, erythem,
papula, erupsi dan vesicular pada kulit. Setelah larva sampai ke paru-paru maka akan menimbulkan batuk dan pnomonitis. Bila larva dalam jumlah besar sekaligus bermigrasi
melalui paru-paru atau pada orang-orang yang telah peka, mungkin timbul bronchitis atau pneumonitis.
Pada infeksi akut dengan banyak cacing, dapat disertai kelemahan, nausea, muntah, sakit perut, diare dengan tinja hitam atau merah tergantung jumlah darah yang keluar,
lesu, dan pucat. Seperti pada infeksi parasit lainnya, jumlah cacing yang banyak pada anak- anak dapat menimbulkan gejala sisa yang serius dan kematian. Selama fase usus akut dapat
dijumpai peningkatan eosinofilia perifer. Pada infeksi kronik, lesu dan kadar hemoglobin sampai 5 gdl atau kurang Brown, 1983.
Universitas Sumatera Utara
d. Pengobatan dan Pencegahan
Pirantel pamoat Combantrin, Pyrantin, Pirantel, dll dan mebendazol Vermox, Vermona, Vercid, dll memberikan hasil cukup baik, bilaman digunakan beberapa hari
berturut-turut Gandahusada, dkk, 2000. Sedangkan pencegahannya didalam masyarakat, infeksi cacing tambang dapat
dikurangi atau dihindarkan dengan : -
Sanitasi pembuangan tinja -
Melindungi orang-orang yang mungkin mendapat infeksi susceptible. -
Mengobati orang-orang yang mengandung parasit Brown, 1983.
2.5. Upaya Pencegahan Penyakit Cacing
Hal-hal yang perlu dibiasakan agar tercegahnya dari penyakit cacingan sebagai berikut :
1. Biasakan mencuci tangan sebelum makan atau memegang makanan. Gunakan sabun
dan bersihkan bagian kuku jemari yang kotor. 2.
Biasakan menggunting kuku secara teratur seminggu sekali. 3.
Tidak membiasakan diri menggigiti kuku jemari tangan atau menghisap jempol. 4.
Tidak membiasakan bayi dan anak bermain-main di tanah. 5.
Tidak membuang hajat di kebun, parit, sungai, atau danau. Biasakan buang hajat di jamban.
6. Biasakan membasuh tangan dengan sabun sehabis dari jamban.
7. Biasakan tidak jajan penganan yang tidak tertutup saji atau yang terpegang-pegang
tangan. 8.
Di wilayah yang banyak terjangkit penyakit cacing, periksakan diri ke Puskesmas secara teratur. Lebih-lebih kalau ada tanda atau gejala cacingan.
Universitas Sumatera Utara
9. Segera mengobati penyakit cacing sampai tuntas.
10. Penyakit cacing berasal dari telur cacing yang tertelan, bukan karena makan ikan. Telur
cacing tertelan akibat kebersihan diri dan lingkungan yang kurang baik. 11.
Biasakan makan daging yang sudah benar-benar matang dan bukan yang mentah atau setengan matang.
12. Biasakan berjalan kaki ke mana-mana beralas kaki.
13. Biasakan makan lalap mentah yang sudah dicuci bersih dengan air yang mengalir.
14. Obat cacing hanya diberikan kepada orang yang benar-benar mengidap penyakit cacing
Nadesul, 1997.
2.6. Dampak Infeksi Cacingan 2.6.1. Dampak Terhadap Status Kesehatan