Untuk menghindari hal-hal tersebut di atas, perlu diperhatikan sebagai berikut : 1.
Membersihkan tangan sebelum makan 2.
Memotong kuku secara teratur 3.
Membersihkan lingkungan 4.
Mencuci kaki sebelum tidur Odang, 1995
2.3. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Oleh karena itu untuk mencapai kemampuan hidup sehat di masyarakat, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
2.3.1. Penyediaan Air Bersih
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan
Slamet, 1996. Air merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk di dunia,
khususnya sebagai air minum. Namun air dapat juga menimbulkan berbagai gangguan kesehatan terhadap si pemakai Sutrisno, 1991.
Air bersih juga merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan masyarakat. Berbagai keperluan seperti mandi, mencuci kakus dan wudhu membutuhkan
air yang memenuhi syarat dari segi kualitas dan mencukupi dari segi kuantitas. Untuk itu penyediaan air bersih harus memenuhi persyaratan dari segi :
a. Kualitas
: Tersedia air bersih yang memenuhi syarat kesehatan fisik, kimia, dan bakteriologis.
b. Kuantitas
: Tersedia air bersih minimal 60 literhari c.
Kontinuitas : Air minum dan air bersih tersedia pada setiap kegiatan yang
Universitas Sumatera Utara
membutuhkan secara berkesinambungan. Syarat kualitas air secara fisik adalah tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan
jernih. Secara kimia air yang baik tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-zat kimia ataupun mineral terutama zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Dan syarat bakteriologis
semua air minum hendaknya dapat terhindar dari kemungkinan terkontaminasi bakteri terutama bakteri pathogen.
Mengingat bahwa tidak mungkin air yang dikonsumsi seratus persen sesuai dengan persyaratan kesehatan, namun air yang ada diusahakan sedemikian rupa mendekati syarat-
syarat yang tercantum dalam peraturan Menteri Kesehatan No. 416 MenkesPer1990. Evaluasi dampak kesehatan dari usaha sektor penyediaan air bersih dan sanitasi
selama kurun waktu 1969-1990 menunjukkan bahwa liputan penyediaan air bersih dan sanitasi terus naik, akan tetapi insiden penyakit bawaan air juga naik. Hal ini mungkin
disebabkan oleh : 1.
Liputan yang masih sangat rendah penyediaan air bersih 44, sanitasi 26,8 sehingga tidak memberi dampak pada penyakit bawaan air.
2. Meningkatnya penyediaan air bersih yang berarti meningkatnya limbah, sedangkan
pengelolaan limbah yang ada pada hakekatnya lebih berbahaya dari pada penyediaan air bersih yang kurang diperhatikan.
3. Pemanfaatan air yang tidak saniter, karena pelaksanaan penyediaan air bersih dan
sanitasi tidak disertai dengan penyuluhan higiene perseorangan yang efektif Slamet, 1996.
2.3.2. Toilet dan Kamar Mandi