Tindakan atau perilaku ini mencakup : a pencegahan penyakit, melakukan pengurasan bak mandi seminggu sekali, dan sebagainya, dan b penyembuhan penyakit, misalnya
minum obat sesuai petunjuk dokter, melakukan anjuran-anjuran dokter dan sebagainya.
b. Tindakan praktek pemeliharaan dan peningkatan kesehatan Tindakan atau perilaku ini mencakup : mengkonsumsi makan dengan gizi seimbang,
melakukan olah raga secara teratur, dan sebagainya c. Tindakan praktek kesehatan lingkungan
perilaku ini antara lain : membuang air besar di jamban WC, membuang sampah di tempat sampah, menggunakan air bersih untuk mandi, cuci, masak dan sebagainya.
5.2. Higiene Perorangan Terhadap Infeksi Kecacingan
Higiene perorangan yang tidak baik merupakan media penyebab infeksi kecacingan. Cara masuknya cacing kedalam tubuh manusia tergantung dari jenis
cacingnya. Ada yang melalui kulit, udara atau menelan telur bersama makanan atau jari
tangan yang mengandung telur.
Pada penelitian ini higiene perorangan responden dilihat dari kebersihan kuku, kebersihan diri dan frekuensi mandi. Kebersihan kuku dalam hal ini adalah responden yang
kukunya tidak panjang, bersih dan tidak dalam keadaan kotor. Hasil penelitian dan observasi dari 74 orang responden berdasarkan keadaan kuku responden pada umumnya
dalam keadaan kotor yaitu sebanyak 48 orang 64,9 sedangkan kuku yang bersih sebanyak 26 orang 35,1, responden yang kebersihan dirinya keadaan kotor yaitu
sebanyak 38 orang 51,4 dan kebersihan dirinya dalam keadaan bersih sebanyak 36 orang 48,6 serta responden yang frekuensi mandinya tidak minimal 2 kali sehari
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 51 orang 68,9 dan yang frekuensi mandi minimal 2 kali sehari sebanyak 23 orang 31,1.
Higiene merupakan hal yang sangat penting diperhatikan terutama pada masa- masa perkembangan. Dengan kesehatan pribadi yang buruk pada masa tersebut akan dapat
mengganggu perkembangan kualitas sumber daya manusia. Higiene yang belum memadai merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi kecacingan.
Menurut Azwar, 1996, Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya untuk
mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan. Keadaan
higiene yang tidak baik seperti tangan dan kuku yang kotor, kebersihan diri dan penggunaan alas kaki hal ini dapat menimbulkan infeksi kecacingan.
Hasil pemeriksaan yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase higiene perorangan para responden dikatagorikan tidak baik bahkan jauh dari higiene perorangan
yang baik. Hal ini terlihat dari kuku responden lebih banyak yang berkuku kotor dibandingan dengan kuku yang bersih, sedangkan persentase responden yang tidak
menjaga kebersihan diri dengan baik hampir seimbang dengan yang menjaga kebersihan diri dengan baik dan persentase frekuensi mandi responden minimal 2 kali sehari jauh
lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak mandi minimal 2 kali sehari. Faktor penyebab tingginya higiene perorangan yang tidak baik kemungkinan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang masih jauh dari pusat informasi, sosial ekonomi dan kurangnya penyuluhan dari pihak kesehatan tentang pentingnya menjaga higiene
perorangan sehingga dapat mencegah terinfeksi khususnya infeksi cacing. Berdasarkan observasi langsung di lapangan bahwa masyarakat setempat sumber air dari air hujan dan
Universitas Sumatera Utara
air dari irigasi persawahan yang mengalir di depan rumah penduduk. Dimana air tesebut digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, mencuci piring,
mencuci bahan-bahan makanan, menggosok gigi bahkan ada yang buang air besar di aliran air tersebut.
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan
Slamet, 1996. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi makhluk hidup. Sesuai dengan
kegunaannya, air dapat dipakai sebagai air minum, air untuk sanitasi dan lain sebagainya serta untuk menunjang kegiatan industri dan teknologi dan lain-lain, air tersebut bersumber
dari air sungai, air danau dan air hujan Wardhana, 2001. Sedangkan kuku responden yang kebanyakan dalam keadaan kotor kemungkinan
karena kurangnya kesadaran responden akan pentingnya kebersihan kuku atau mungkin kurangnya perhatian orang tua dan guru disekolah terhadap kebersihan kuku responden
tersebut, sehingga responden sudah terkena penyakit kecacingan sedangkan responden masih banyak mandi 1 kali sehari hal ini dikarenakan air di daerah tersebut masih sulit
didapatkan Untuk itu higiene perorangan merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan dimana hal ini adalah salah satu faktor yang yang mempengaruhi tingginya prevalensi
kecacingan. Tangan, kaki, dan kuku yang bersih selalu indah dipandang mata juga
menghindarkan kita dari berbagai penyakit. Kuku yang kotor dapat menyebabkan penyakit-penyakit tertentu :
3. Pada kuku sendiri :
a. Cantengan yaitu radang bawahpinggir kuku
Universitas Sumatera Utara
b. Jamur kuku
4. Pada tempat lain :
a. Luka infeksi pada tempat garukan
b. Cacingan Odang, 1995.
5.3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium