Bauran Pemasaran Jasa Analisis Perpindahan Konsumen Kartu Pra Bayar Telepon Seluler pada Operator Seluler Lain ke Telkomsel (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara)

Tabel 2.1 Perbedaan karakteristik barang dan jasa Barang Jasa Implikasi Tangible Intangible 1. Jasa tidak bisa disimpan 2. Jasa tidak bisa dipatenkan 3. Jasa tidak selalu bisa di- displaydikomunikasikan sewaktu-waktu 4. Penetapan harga jasa sulit dilakukan Standardisasi Heterogen 1. Penyampaian jasa dan kepuasan konsumen bergantung kepada tindakan konsumen 2. Kualitas jasa bergantung kepada sejumlah faktor yang tidak bisa dikontrol 3. Tidak ada pengetahuan yang pasti bahwa jasa telah disampaikan sesuai dengan apa yang direncanakan dan dipromosikan Produksi dan konsumsi terpisah Produksi dan konsumsi simultan 1. Konsumen berpartisipasi di dalam dan mempengaruhi interaksi 2. Konsumen saling mempengaruhi 3. Karyawan mempengaruhi hasil jasa 4. Desentralisasi sangat penting 5. Produks i masal sulit dilakukan Tidak mudah musnah Mudah musnah perishable 1. Dalam jasa sulit dilakukan sinkronisasi penawaran permintaan 2. Jasa tidak bisa dikembalikandijual kembali Sumber: dikutip dari Zeithaml dan Bitner dalam buku Yazid 2005:24

D. Bauran Pemasaran Jasa

Universitas Sumatera Utara Konsep bauran pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome Mc. Charty yang merumuskannya menjadi 4P Product, Price, Promotion dan Place. Dalam perkembangannya, sejumlah peneliti menunjukkan bahwa penerapan 4P terlampau terbatassempit untuk bisnis jasa karena beberapa alasan seperti bauran promosi dalam 4P tradisional dianggap mengabaikan masalah-masalah dalam mendefenisikan konsep kualitas pada intangible services, dan mengidentifikasi serta mengukur unsur-unsur bauran pemasaran yang dapat dikelola dalam rangka menciptakan jasa berkualitas, bauran pemasaran tradisional dianggap juga melupakan arti penting orang people, baik sebagai produsen,konsumen, maupun co-customers dan lain-lain. Hasilnya, 4P tradisional diperluas dan ditambahkan dengan 4 unsur lainnya, yaitu People, Process, Physical Evidence, dan Customer Service. 1. Penjelasan bauran pemasaran jasa dalam Tjiptono 2005:31: a. Products, produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Keputusan bauran produk yang dihadapi pemasar jasa bisa sangat berbeda dengan yang dihadapi pemasar barang b. Pricing, keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Pada umumnya, aspek-aspek ini mirip dengan yang biasa dijumpai pemasar barang. c. Promotion, bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode bauran promosi tersebut secara garis besar sama untuk barang. Universitas Sumatera Utara d. Place, keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini termasuk keputusan lokasi fisik misalnya keputusan mengenai dimana sebuah hotel atau restoran harus didirikan. e. People, bila produksi dapat dipisahkan dengan konsumsi, sebagaimana dijumpai dalam kebanyakan kasus pemasaran barang manufaktur, pihak manajemen biasanya dapat mengurangi pengaruh langsung sumber daya manusia terhadap output akhir yang diterima pelanggan. Di lain pihak, dalam industri jasa, setiap orang merupakan ‘part-time marketer’ yang tindakan dan perilakunya memiliki dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. f. Physical Evidence, dalam menawarkan jasa untuk dapat dinilai calon konsumen sebelum mengonsumsinya, diperlukan bukti fisik dari karakteristik jasa tersebut. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang atraktif dan memuat foto lokasi liburan dan tempat menginap; seragam pilot dan pramugari yang mencerminkan kompetensi mereka, dan lain-lain g. Process, dalam bisnis jasa, manajemen pemasaran dan manajemen operasi terkait erat dan sulit dibedakan dengan tegas. Pelanggan restoran, misalnya, sangat terpengaruh oleh cara staf melayani mereka dan lamanya menunggu selama proses produksi. h. Customer Service, dalam sektor jasa, layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh sebab itu, tanggung jawab atas unsur bauran pemasaran ini tidak bisa diisolasi hanya pada departemen layanan pelanggan, tetapi menjadi perhatian dan tanggungjawab Universitas Sumatera Utara semua personel produksi, baik yang dipekerjakan oleh organisasi jasa maupun oleh pemasok. 2. Strategi pemasaran untuk sektor jasa Kotler 2006:102: a. Pemasaran internal, menyiratkan perusahaan jasa yang perlu melatih dan memotivasi para karyawan yang berhubungan dengan konsumen secara efektif serta seluruh personil pendukungnya agar bekerja sama sebagai sebuah tim guna memberikan kepuasan kepada konsumen. b. Pemasaran interaktif, mengacu pada mutu jasa yang diberikan sangat bergantung pada mutu interaksi pembeli-penjual. Dalam pemasaran jasa, mutu jasa tidak terlepas dari cara si pemberi jasa menyediakan jasa itu. Ini dengan jelas berlaku bagi jasa profesional. Konsumen yang menikmati jasa profesional menilai mutu jasa tadi tidak saja dari sudut pandang mutu teknisnya, tetapi juga didasarkan atas mutu fungsionalnya.

E. Atribut Produk

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler merek lain ke merek samsung: studi pada pengguna telepon seluler merek samsung yang sebelumnya menggunakan telepon seluler merek lain di Universitas Islam

1 21 165

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

6 23 79

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER AS (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER AS (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 0 11

PERPINDAHAN KONSUMEN PENGGUNA JASA TELEPON SELULER OPERATOR LAIN MENUJU KE OPERATOR EXELCOMINDO ( Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jatim ).

0 0 109

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

0 0 12

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

0 0 2

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

1 9 7

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

0 0 17

Analisis Perpindahan Merek Kartu Seluler Pra Bayar GSM dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Usu )

0 2 2

PERPINDAHAN KONSUMEN PENGGUNA JASA TELEPON SELULER OPERATOR LAIN MENUJU KE OPERATOR EXELCOMINDO ( Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jatim )

0 0 22