Pelayanan Terbitan Berseri Pelayanan Perpustakaan

Adapun tujuan penyelenggaraan layanan audio visual dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman 2004: 90 adalah : 1. Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan rekreasi 2. Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan 3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan. 4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka audiovisual disamping bahan bacaan. Pada layanan audio visual juga memiliki bahan dan perlengkapan sebagai sarana pendukung dalam sistem operasinya dan memiliki kriteria yang dapat dibedakan atas tiga kelompok: 1. Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya menampilkan citra, misalnya slaid, beningan transparancy, dan bahan perpustakaan renik. 2. Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya hanya mengeluarkan bunyi, misalnya kaset audio, piringan hitam, cakram optik. 3. Bahan perpustakaan yang melalui perlengkapannya menampilkan citra disertai bunyi, misalnya, kasetcakram video melalui mesin video, film suara melalui proyektor film.Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi, 2004: 90. Dari pemaparan para ahli di atas memberi makna bahwa layanan audio visual adalah salah satu pelayanan yang terdapat pada perustakaan berujuan sebagai sarana dalam memotivasi pengguna memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan. Koleksi audio visual harus memiliki sarana pendukung dalam sistem operasinya dan memiliki criteria dalam menampilkannya.

2.2.2.4 Pelayanan Terbitan Berseri

Salah satu jenis layanan yang terdapat pada perpustakaan yaitu pelayanan terbitan berseri. Menurut Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1999: 40, pelayanan terbitan berseri adalah “Kegiatan melayankan terbitan berseri kepada pengguna perpustakaan misalnya jurnal, surat kabar, majalah, dan terbitan lain yang mempunyai kala terbit tertentu”. Dalam pelayanan terbitan berseri, baik surat kabar, tabloid, jurnal ataupun majalah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Tata ruang Perpustakaan perlu menentukan ruang untuk koleksi terbitan berseri. Ruang tersebut dapat bergabung dengan ruang koleksi buku atau dipisahkan antara ruangan untuk koleksi buku dan terbitan berseri. Universitas Sumatera Utara 2. Akses pengguna terhadap koleksi Koleksi hendaknya hendaknya diusahakan agar ditempatkan pada tempat yang strategis dan mudah dijangkau oleh pengguna, misalnya dengan menempatkan koleksi terbitan berseri didekat pintu masuk perpustakaan. 3. Informasi susunan koleksi Perpustakaan hendaknya membuat informasi tentang susunan koleksi atau berupa petunjuk nomor klasifikasi atau abjad. 4. Promosi terbitan berseri Informasi yang ada pada terbitan berseri hendaknya dipromosikan agar informasi terkini dapat tersampaikan kepada pengguna dengan cepat. Promosi dapat dilakukan dengan displaypemanjangan terbitan berseri, fotokopi daftar isi jurnal atau majalah, atau fotokopi artikel manari. Rahayuningsih, 2007: 122. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam menempatkan terbitan berseri pada perpustakaan perlu memperhatikan tata ruang dalam penempatannya serta perlu pengolahan dalam penyajian koleksinya agar dapat dimanfaatkan dengan cepat. akses pemakai terhadap koleksi, informasi susunan koleksi, dan mengadakan promosi terhadap koleksi tersebut demi tercapainya tujuan ahir dari perpustakaan itu sendiri. Terbitan berseri dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian. Pengelompokkan terbitan berseri tergantung pada informasi yang terdapat di dalamnya. Pengelompokkan tersebut antara lain: 1. Majalah komersial 2. Majalah ilmiah 3. Majalah lokal atau lingkungan sendiri 4. Advances in…Year’s work in 5. Surat kabar 6. Buku tahunan 7. Seri monograf. 8. Proseding. 9. Transaction dan memoar. Saleh, 1996: 9. Berdasarkan penggolongan terbitan berseri menurut para ahli, maka dapat diketahui layanan terbitan berseri sangat perlu dimiliki perpustakaan karena terbitan berseri lazimnya memuat informasi yang cepat dan peristiwa yang aktual dan mutahir. Selain hal tersebut frekuensi terbitan berseri umumnya lebih cepat dari pada buku, sehingga pengguna dapat mengetahui jenis dari terbitan berseri yang cocok dan sesuai kebutuhannya. Universitas Sumatera Utara  Sintesis Dari uraian di atas yang dimaksud dengan layanan pengguna adalah alur kegiatan yang disediakan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, antara lain pelayanan siskulasi, pelayanan referensi, pelayanan audio visual, dan pelayanan terbitan berseri. 2.3 Kepuasan Pengguna 2.3.1 Pengertian Kepuasan pengguna Pengguna dalam suatu perpustakaan merupakan unsur penting dalam rancang bangun, evaluasi, penyempurnaan, adaptasi, simulasi dan persiapan sistem informasi karena setiap penyedia jasa layanan harus menyadari begitu perlunya memuaskan setiap para penggunapelangganpemakai. Beranjak dari faktor tersebut maka sangat penting diadakan sutu pengkajian, pengukuran untuk mengetahui kedekatan hubungan layanan dengan kepuasan pengguna. Pengguna adalah representasi dari perubahan dinamis. ”Kepuasan pelanggan adalah persepsi pengguna bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui. Gerson, 2002: 13.” Sedangkan menutut Irawan 2002: 13, “Kepuasan merupakan persepsi orang terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya”. Kepuasan dipandang sebagai suatu perbandingan apa yang dibutuhkan dengan apa yang diperolehnya. Terpenuhinya kebutuhan dari jasa yang diberikan dapat menimbulkan penilaian bahwa harapannya telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya. Adapun penjelasan Purnomowati dalam Sutarji 2006: 2 menyatakan bahwa kepuasan dapat diartikan yaitu: Kepuasan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhsil mendapatkan suatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Kepuasan pengguna informasi merupakan tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi dengan kenyataan yang diterima. Selain itu, uraian berikut dapat memperjelas makna dari kepuasan pengguna, yaitu sebagaimana pemaparan Sulastyiono yang dikutip Sumarno dalam Sutardji 2006: 2 merumuskan kepuasan pengguna dan membandingkan antara harapan dan kenyataan sebagai berikut: a. Jika harapan kenyatan maka sangat puas b. Jika harapan = kenyatan maka puas c. Jika harapan kenyataan maka tidak puas Menurut pendapat Kotler 2003: 61 mendefinisikan “Kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya”. Universitas Sumatera Utara