Paradigma Self-Efficacy pada Anak Jalanan PENDEKATAN KUALITATIF

D. Paradigma Self-Efficacy pada Anak Jalanan

Anak Jalanan Latar Belakang : problematika di dalam keluarga Koentjoro, 2001 Klasifikasi Anak Jalanan : 1. Children of the Street 2. Children on the Street 3. Children Vulnerable to be on the Street Tata Sudrajat, 1996 Self-efficacy Sumber self-efficacy : 1.Enactive mastery experiences 2.Vicarious experiences 3.Verbal persuasion 4.Physiological state Aspek self-efficacy : 1.Magnitude Level 2.Generality

3.Strength

Self-efficacy Tinggi dan Self-efficacy Rendah Tugas perkembangan : Bersekolah dan mempersiapkan karir ekonomi Hurlock, 1999 Anak Jalanan bersekolah dan mencari uang nafkah bagi keluarganya. Faktor-faktor self-efficacy: 1. Jenis kelamin 2. Sifat dari tugas yang dihadapi 3. Insentif eksternal 4. Status 5. Informasi tentang kemampuan diri Kanak-kanak Akhir Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENDEKATAN KUALITATIF

Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2000 mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini juga digunakan untuk menggambarkan dan menjawab pertanyaan seputar subjek penelitian beserta konteksnya. Penelitian kualitatif dalam hal ini dipandang dapat menyampaikan dunia partisipan secara keseluruhan dari perspektif subjek sendiri dan yang menjadi instrumen dalam mengumpulkan data adalah peneliti sendiri Banister, 1994. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena yang ingin diteliti adalah pengalaman subjektif individu mengenai kemampuan anak jalanan dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk bersekolah dan mencari nafkah dimana karakteristik dari partisipan penelitian adalah anak jalanan yang berusia 7 – 12 tahun dan peneliti menilai bahwa anak dalam rentang usia tersebut akan lebih mudah jika dilakukan dengan pendekatan kualitatif agar peneliti memperoleh apa yang menjadi tujuan penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Poerwandari 2001 yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penting penelitian kualitatif adalah diperolehnya pemahaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti, sebagian besar aspek psikologis manusia juga sangat sulit direduksi dalam bentuk elemen Universitas Sumatera Utara dan angka sehingga akan lebih ‘etis’ dan kontekstual bila diteliti dalam setting alamiah, dimana artinya adalah tidak cukup hanya mencari “what” dan “how much”, tetapi perlu juga memahaminya “why” dan “how” dalam konteksnya. Menurut Patton dalam Afiatin, 1997 kelebihan dari metode kualitatif adalah bahwa dengan prosedur yang khusus menghasilkan data detail yang kaya tentang sejumlah kecil orang dan kasus-kasus. Kelebihan lainnya adalah bahwa pendekatan kualitatif menghasilkan data yang mendalam dan detail serta penggambaran yang hati-hati tentang situasi, kejadian-kejadian, orang-orang, interaksi dan perilaku yang teramati. Penelitian dengan pendekatan kualitatif memberi kesempatan kepada peneliti untuk memperoleh pemahaman yang menyeluruh dan utuh tentang fenomena yang diteliti serta untuk mengungkap hal-hal yang tersimpan dalam pikiran, perasaan dan keyakinan-keyakinan partisipan yang sulit diungkap dengan pendekatan kuantitatif, sehingga dengan menggunakan pendekatan kualitatif, tujuan dari penelitian ini akan tercapai.

B. METODE PENGUMPULAN DATA