jalanan tetapi memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari
dirinya. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah baginya
dan tidak membuat dirinya menjadi lebih rajin belajar.
Pengalaman Orang Lain yaitu melihat orang lain yang
sama dengan dirinya dalam memperoleh keberhasilan,
maka akan meningkatkan harapan individu untuk
melakukan tugas yang sama pula. Individu akan menilai
bahwa dirinya juga mampu melakukan hal yang sama.
Sementara jika individu tersebut melihat orang lain
yang dinilai memiliki kemampuan yang sama
dengan dirinya mengalami kegagalan, maka hal tersebut
dapat merendahkan penilaian terhadap kemampuan dirinya
sendiri Bandura, 1997.
B. Partisipan 2 LN
1. Deskripsi Umum Partisipan 2 LN
Tabel 4 Gambaran Umum Partisipan 2
Keterangan Partisipan 2 LN
Inisial LN
Usia 9 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Kristen Protestan
Anak ke- 3 dari 5 bersaudara
Sekolah SD 060972, Kelas IV
Universitas Sumatera Utara
Status tempat tinggal dengan orang tua
Pekerjaan Ayah Tukang Bangunan
Usia Ayah 38 tahun
Pekerjaan Ibu Petani
Usia Ibu 35 tahun
Partisipan kedua yang berinisial LN ini lahir 9 tahun yang lalu dari seorang ayah yang kini telah berusia 38 tahun dan seorang ibu yang berusia sekitar 35
tahun. LN seorang anak yang terlihat pendiam namun sebenarnya LN adalah sosok anak yang periang, ceria dan juga cerdas jika dibandingkan dengan teman-
temannya yang lain. Hal tersebut dapat terlihat ketika proses wawancara berlangsung, LN dapat memberikan beberapa penjelasan mengenai pelajaran yang
diperolehnya dari sekolah serta LN juga dapat menjawab pertanyaan matematika dengan mudah sementara temannya yang berusia di atas dirinya tidak dapat
menjawab pertanyaan tersebut. Minat LN pada sekolah dan pelajaran memang terlihat jelas karena ia memang lebih memilih untuk dapat menyelesaikan
sekolahnya sampai tamat daripada harus berhenti sekolah seperti yang banyak dilakukan oleh teman-temannya sesama anak jalanan.
Setiap hari Senin sampai dengan Sabtu LN yang bersekolah di SD 060972 dan sekarang duduk di kelas empat IV berangkat ke sekolah sekitar pukul 13.30
karena LN masuk sekolah pukul 14.00 dan pulang sekitar pukul 17.00. Akan tetapi berbeda halnya dengan hari Jumat dan Sabtu karena jadwal masuk dan
pulang sekolah LN lebih cepat dari biasanya. Sebenarnya LN masuk sekolah pada pagi hari, namun karena sekolah LN sedang melakukan pembangunan maka
jadwal sekolah pun berubah. Hal tersebut juga mempengaruhi jadwal LN pergi ke jalanan untuk mencari uang karena sejak umur 8 tahun, LN telah menjadi anak
Universitas Sumatera Utara
jalanan dan melakukan kegiatan-kegiatan di jalanan sekitar Simpang Pos Medan seperti mengamen, berjualan aqua, menyapu ataupun menyemprot demi
mendapatkan uang untuk membantu meringankan beban orang-tuanya. LN merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan tinggal bersama dengan
kedua orang-tuanya, keempat saudaranya, serta keluarga dari tantenya yang memiliki seorang anak yang ‘kurang sehat’ sehingga sehari-harinya LN merasa
terganggu dengan keberadaan saudara sepupunya tersebut karena LN mendapat tugas untuk menjaganya. Ayah LN bekerja sebagai seorang tukang bangunan dan
petani sedangkan ibunya sebagai seorang petani, dimana gaji sang ayah dikatakan oleh LN hanya sekitar Rp 300.000 ,- perminggu. LN merasa bahwa penghasilan
ayahnya tidak mencukupi untuk memenuhi segala kebutuhan mereka sekeluarga, oleh karena itu LN memutuskan untuk mengikuti ajakan seorang temannya untuk
berjualan aqua di Simpang Pos dan ternyata keputusan LN tersebut mendapat dukungan dari orang-tua LN.
Pada awalnya kegiatannya di jalanan tersebut tidak terlalu serius dijalaninya namun setelah LN merasakan kepuasan tersendiri dengan mendapatkan uang dari
hasil kerja kerasnya, maka LN pun melanjutkan terus kegiatannya sebagai anak jalanan. Ketika LN merasa bahwa dengan berjualan aqua ia hanya mendapatkan
sedikit keuntungan sehingga LN pun beralih dengan melakukan pekerjaan yang lain, salah satunya adalah mengamen yang sampai sekarang masih dilakukannya.
Menurut LN, kegiatan mengamen lebih mudah untuk dilakukan dan mendapatkan uang yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan berjualan aqua.
Universitas Sumatera Utara
LN mengatakan bahwa uang yang diperolehnya dari jalanan selalu diberikannya kepada ibunya dengan jumlah yang tidak ditetapkan, tergantung dari
berapa yang diperolehnya pada hari itu. Namun apabila LN tidak memperoleh apa-apa, terkadang orang-tua LN akan memarahi dirinya. Pendapatan LN
biasanya digunakan orang-tua LN untuk membeli kebutuhan mereka sehari-hari, untuk membayar keperluan sekolah LN misal membeli buku ataupun sekedar
untuk uang ‘jajan’ LN. Menurut pengakuannya, rata-rata pendapatan LN sekitar Rp10.000,- sd Rp15.000,- setiap harinya dan itu uang yang sedikit apabila
dibandingkan dengan pendapatan teman dekat LN, namun LN termasuk seorang anak yang mensyukuri segala yang diberikan oleh-Nya dan ia percaya bahwa ia
pasti akan mendapatkan rejeki yang lebih banyak lagi di kemudian hari. Hal tersebut terbukti dari kalimat yang sangat sering diucapkan LN yaitu ‘rejeki nggak
kan kemana’.
Tabel 5 Waktu Wawancara Partisipan 2 LN
Partisipan HariTanggal wawancara
Waktu wawancara
Tempat wawancara
LN Minggu18 Oktober
2009 16.45 - 18.00 WIB
Rumah singgah LN
Kamis22 Oktober 2009 10.30 - 11.20 WIB
Rumah makan LN
Minggu08 Nopember 2009 14.00 - 15.00 WIB Rumah singgah
2. Deskripsi Hasil Wawancara