Definisi Anak Jalanan Karakteristik dan Kriteria Anak Jalanan

a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum. b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh. c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang tepat. e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung. f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari. g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai. h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga- lembaga. i. Mencapai kebebasan pribadi.

B. ANAK JALANAN

1. Definisi Anak Jalanan

Anak jalanan diistilahkan sebagai anak-anak bermasalah pada era Orde Baru. Istilah ini muncul dari cara dan niat pemerintah yang cenderung melihat keberadaan anak-anak di luar kerangka atau norma yang diberlakukan. Suyono Yahya dalam presentasinya tentang anak jalanan di Philipina 1989 menyebutkan anak jalanan sebagai anak yang mengalami ‘penyimpangan sosial’ atau child’s social dysfunction. Istilah ‘penyimpangan’ menunjuk pada cara pandang atau Universitas Sumatera Utara sikap pemerintah yang diskriminatif, dimana anak jalanan dibedakan dengan anak-anak lain berdasarkan norma atau aturan yang ditentukan sendiri oleh rezim Orde Baru Karyanto dalam Suranto, 1999. Soedijar dalam Irwanto, 1995 mendefinisikan anak jalanan sebagai anak yang berusia 7-15 tahun yang bekerja di jalanan dan tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain serta membahayakan keselamatan dirinya. Soedijar juga menambahkan bahwa istilah anak jalanan digunakan oleh orang-orang yang melihat atau mengidentifikasi kelompok anak- anak yang sebagian besar waktunya berada di jalanan. Identifikasi ini kuat dipengaruhi oleh cara masyarakat yang mendasarkan pandangannya pada domestikasi. Dalam pandangan ini, anak seharusnya tinggal di dalam keluarga atau di dalam rumah tinggal Karyanto dalam Suranto, 1999. Menurut Suwardi 2007, seseorang dapat dikatakan anak jalanan bila berumur dibawah 18 tahun, yang menggunakan jalan sebagai tempat mencari nafkah dan berada di jalan lebih dari enam jam sehari dan enam hari seminggu. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang berusia 7 – 15 tahun yang bekerja dan menggunakan jalanan ataupun tempat umum lainnya sebagai tempat mencari nafkah serta berada di jalanan lebih dari enam jam sehari dan enam hari seminggu.

2. Karakteristik dan Kriteria Anak Jalanan

Penelitian Nusa Putra dalam Mulandar, 1996 menyebutkan secara umum beberapa karakteristik anak jalanan, antara lain : Universitas Sumatera Utara a. Berada di tempat umum jalanan, pasar, pertokoan, tempat-tempat hiburan selama 3 sampai 24 jam sehari. b. Berpendidikan rendah kebanyakan putus sekolah dan hanya sedikit sekali yang tamat SD. c. Berasal dari keluarga-keluarga tidak mampu biasanya berpindah-pindah tempat tinggal, bahkan beberapa diantaranya tidak jelas keluarganya. d. Melakukan aktivitas ekonomi melakukan pekerjaan pada sektor informal. Kriteria yang menonjol dari diri anak jalanan Suwardi, 2007 antara lain : a. Terlihat kumuh atau kotor, baik kotor pada badan atau tubuh maupun pakaian yang mereka pakai. b. Memandang orang lain di luar orang yang berada di jalanan adalah orang yang bisa atau dapat dimintai uang. c. Mandiri artinya anak-anak tidak terlalu menggantungkan hidup terutama dalam hal tempat tidur atau makanan. d. Muka atau mimik yang selalu memelas terutama ketika berhubungan dengan orang yang bukan dari jalanan. e. Anak-anak tidak memiliki rasa takut untuk berinteraksi dan mengobrol dengan siapapun sesama di jalanan. f. Malas untuk melakukan pekerjaan anak rumahan misalnya mandi, membersihkan badan, menyimpan pakaian serta jadwal tidur selalu tidak teratur. Universitas Sumatera Utara

3. Klasifikasi Anak Jalanan