Deskripsi Umum Partisipan 3 GG

tersebut mempengaruhi dirinya untuk dapat meningkatkan prestasi dirinya namun karena kondisi yang tidak memungkinkan maka prestasinya tidak dapat lebih meningkat seperti yang diinginkannya. sama dengan dirinya dalam memperoleh keberhasilan, maka akan meningkatkan harapan individu untuk melakukan tugas yang sama pula. Individu akan menilai bahwa dirinya juga mampu melakukan hal yang sama. Sementara jika individu tersebut melihat orang lain yang dinilai memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya mengalami kegagalan, maka hal tersebut dapat merendahkan penilaian terhadap kemampuan dirinya sendiri Bandura, 1997.

C. Partisipan 3 GG

1. Deskripsi Umum Partisipan 3 GG

Tabel 7 Gambaran Umum Partisipan 3 Keterangan Partisipan GG Inisial GG Usia 12 tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Kristen Protestan Anak ke- 3 dari 3 bersaudara Sekolah SMP 21, Kelas I Status tempat tinggal dengan Ibu Universitas Sumatera Utara Penghasilan rata-rata Rp 20.000,- hari Ayah Almarhum Pekerjaan Ibu Pedagang Usia Ibu 32 tahun GG adalah seorang anak laki-laki yang berusia 12 tahun, ia anak ketiga dari tiga bersaudara dimana saudara pertamanya laki-laki kini duduk di bangku kelas 3 SMA dan saudara keduanya kedua perempuan di kelas 3 SMP, sementara GG sekarang masih menjalankan pendidikannya kelas 1 di SMP 21. Kakak GG tidak tinggal bersama dengan mereka melainkan dengan uda paman GG di kampung karena semenjak ayah GG meninggal sekitar 3 tahun yang lalu, ibu GG merasa tidak sanggup jika harus mengurus mereka bertiga. GG mengaku bahwa semasa hidup ayahnya adalah orang yang sangat baik dan dulu ia bekerja sebagai seorang supir, mulai dari supir bus sampai sebelum ayah GG meninggal ia bahkan sempat menjadi seorang supir taksi. Setelah ayah GG meninggal, ibu GG banting-tulang bekerja untuk dapat menghidupi mereka sekeluarga. Menurut pengakuan GG, ibunya adalah seorang penjual yang hebat karena ibu GG mampu menjual bermacam-macam barang mulai dari durian, rambutan, ikan bahkan pakaian bekaspun dijual olehnya, dan semuanya itu tergantung daripada musim yang sedang berlangsung. Ibu GG belum ada rencana untuk menikah kembali dan GG memang tidak suka apabila ibunya menikah kembali karena GG tidak menginginkan seorang ayah tiri. GG menganggap bahwa ayah tiri adalah seorang yang jahat, namun apabila ayah tiri itu baik bukan tidak mungkin GG mau menerimanya untuk menjadi ayahnya. Universitas Sumatera Utara Selain menjadi seorang pelajar, GG juga seorang anak jalanan dimana ia memutuskan untuk menjadi anak jalanan setelah ayahnya meninggal. Pada awalnya GG tertarik karena melihat teman mainnya yang seorang anak jalanan yang biasa menyemir sepatu, kemudian GG ingin mengikuti apa yang dilakukan temannya tersebut. GG meminta ijin pada ibunya dan ibunya pun memberikan ijin untuk GG menyemir sepatu seperti temannya. Itulah kegiatan yang pertama GG lakukan ketika ia mulai terjun ke jalanan menjadi anak jalanan untuk mencari uang. Namun kegiatan menyemir sepatu tersebut tidak berlangsung lama karena ia merasa kesulitan dengan pekerjaan tersebut sehingga pada akhirnya GG mulai melakukan kegiatan yang lain yaitu mengamen agar ia tetap dapat menghasilkan uang. Setelah GG menjadi anak jalanan, ia merasa senang dengan kegiatan yang dilakukannya tersebut karena dengan begitu GG dapat memperoleh uang untuk membantu beban orang-tuanya sehingga iapun melanjutkan kegiatannya di jalanan tanpa meninggalkan sekolahnya. Pada pagi hari GG berangkat ke sekolah dan pulang ke rumah sekitar pukul 14.00. Setelah itu, GG pergi ke jalanan di daerah Simpang Pos untuk mencari uang dengan cara mengamen, namun apabila cuaca kurang baik misalnya hujan maka GG akan melakukan kegiatan menyemprot agar GG tetap dapat menghasilkan uang. Hal tersebut dilakukannya setiap harinya, GG pergi ke jalanan pada siang hari untuk mencari uang. Setiap harinya GG berusaha untuk mendapatkan minimal uang Rp20.000,- barulah GG pulang ke rumah pada pukul 19.00 ataupun bahkan pukul 22.00 tergantung dari jumlah uang yang telah diperolehnya. Jumlah uang tersebut bukanlah ditetapkan oleh orang-tua GG Universitas Sumatera Utara melainkan GG sendirilah yang menetapkannya dengan alasan agar GG bisa memberikan uang dari hasil ngamennya kepada ibunya. Menurut pengakuan GG, ia merasa kegiatannya di jalanan tidaklah mengganggu kegiatannya di sekolah dan GG juga mengaku bahwa ia lebih tertarik untuk menjadi anak jalanan daripada belajar di sekolah karena di jalanan selain GG dapat memperoleh uang dari mengamen, GG juga dapat memperoleh banyak pengalaman yang tidak diperolehnya dari sekolah. Namun meskipun demikian, GG memiliki keinginan untuk dapat menyelesaikan sekolahnya sampai tamat apabila orang-tuanya memiliki biaya untuk sekolahnya tersebut. Tabel 8 Waktu Wawancara Partisipan 3 GG Partisipan HariTanggal wawancara Waktu wawancara Tempat wawancara GG Senin02 Nopember 2009

17.00 -18.30 WIB Rumah makan

GG Selasa03 Nopember 2009 15.30 - 16.30 WIB Rumah singgah GG Sabtu14 Nopember 2009 16.00 - 16.50 WIB Rumah makan

2. Deskripsi Hasil Wawancara