dibandingkan dengan orang yang aktif dalam lingkungan. Peran dalam lingkungan dapat ditunjukkan dengan mengikuti satu atau lebih organisasi-
organisasi sosial yang ada. e. Informasi tentang kemampuan diri
Seseorang akan memiliki self-efficacy yang tinggi jika ia memperoleh informasi yang positif mengenai dirinya dan akan memiliki self-efficacy yang
rendah jika memperoleh informasi yang negatif mengenai dirinya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat lima faktor yang
dapat mempengaruhi self-efficacy yaitu jenis kelamin, sifat dari tugas yang dihadapi, insentif eksternal, status peran serta individu dalam lingkungan dan
informasi tentang kemampuan diri.
5. Aspek-aspek Self-Efficacy
Menurut Bandura 1997, ada 3 aspek dari self-efficacy antara lain : a. Magnitude Level tingkat kesulitan tugas
Magnitude level berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi. Persepsi setiap individu akan berbeda dalam memandang tingkat kesulitan dari
suatu tugas. Ada yang menganggap suatu tugas itu sulit sedangkan orang lain mungkin menganggap tidak demikian. Apabila sedikit rintangan yang
dihadapi dalam pelaksanaan tugas, maka tugas tersebut akan semakin mudah dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Magnitude level terbagi atas 3 bagian, yaitu : 1 Analisis pilihan perilaku yang akan dicoba, yaitu seberapa besar individu
merasa mampu atau yakin untuk berhasil menyelesaikan suatu tugas dengan pilihan perilaku yang akan diambil.
2 Menghindari situasi dan perilaku yang dirasa melampaui batas kemampuannya, yaitu seberapa besar keyakinan atau kemampuan individu
dalam menghindari situasi dan perilaku yang dirasa berada di luar batas kemampuannya.
3 Menyesuaikan dan menghadapi langsung tugas-tugas yang sulit, yaitu seberapa besar keyakinan dan kemantapan individu dalam menjalankan tugas
dan tantangan pekerjaan. b. Generality luas bidang perilaku
Berkaitan dengan luas bidang perilaku dimana seseorang merasa yakin bahwa dirinya mampu untuk mengerjakan suatu tugas baik pada setiap bidang yang
biasa dijalaninya maupun pada bidang yang belum pernah dilakukannya. c. Strength kemantapan keyakinan
Berkaitan dengan ketahanan dan keuletan individu dalam pemenuhan tugasnya. Individu yang memiliki keyakinan dan kemantapan yang kuat
terhadap kemampuannya untuk mengerjakan suatu tugas akan terus bertahan dalam usahanya meskipun banyak mengalami kesulitan dan tantangan.
Universitas Sumatera Utara
6. Karakteristik Individu yang Mempunyai Self-Efficacy Tinggi dan Self- Efficacy Rendah
Bandura 1997 mengatakan bahwa self-efficacy berkaitan dengan penilaian terhadap seberapa baiknya seseorang dalam melakukan suatu tindakan yang
diperlukan dalam situasi tertentu. Karakteristik individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi adalah :
a. Merasa yakin bahwa dirinya mampu menangani secara efektif peristiwa dan situasi yang dihadapi.
b. Tekun dalam menyelesaikan tugas-tugas. c. Percaya pada kemampuan diri sendiri.
d. Memandang kesulitan sebagai tantangan bukan ancaman dan suka mencari situasi baru.
e. Menetapkan sendiri tujuan yang menantang dan meningkatkan komitmen yang kuat terhadapnya.
f. Menanamkan usaha yang kuat dalam apa yang dilakukannya dan meningkatkan usaha saat menghadapi kegagalan.
g. Berfokus pada tugas dan memikirkan strategi dalam menghadapi kesulitan. h. Cepat memulihkan rasa mampu setelah mengalami kegagalan dan menghadapi
stressor atau ancaman dan keyakinan bahwa dirinya mampu mengontrolnya Bandura, 1997.
Karakteristik individu yang memliki self-efficacy yang rendah adalah : a. Merasa tidak berdaya, cepat sedih, apatis dan menjadi cemas.
b. Menjauhkan diri dari tugas-tugas yang sulit.
Universitas Sumatera Utara
c. Cepat menyerah saat menghadapi rintangan. d. Aspirasi yang rendah dan komitmen yang lemah terhadap tujuan yang ingin
dicapai dalam situasi yang sulit cenderung akan memikirkan kekurangan dirinya.
e. Lambat untuk memulihkan kembali perasaan mampu setelah mengalami kegagalan Bandura, 1997.
Bandura dalam Warsito, 2004 menambahkan individu yang memiliki self- efficacy yang rendah akan menghindari semua tugas dan menyerah dengan mudah
ketika masalah muncul. Mereka menganggap kegagalan sebagai kurangnya kemampuan yang ada. Dalam kaitannya dengan keyakinan akan kemampuan ini,
orang yang memiliki self-efficacy yang tinggi berusaha atau mencoba lebih keras dalam menghadapi tantangan sebaliknya orang yang memiliki self-efficacy yang
rendah akan mengurangi usaha mereka untuk bekerja dalam situasi yang sulit.
C. Self-Efficacy pada Anak Jalanan