Untuk kehamilan dengan letak janin yang melintang dan sukar diperbaiki atau bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul pada minggu-minggu terakhir
kehamilan, dapat juga dicurigai kemungkinan adanya plasenta previa. Preeklamsia dan hipertensi menahun sering kali dihubungkan dengan
terjadinya solusio plasenta. Apabila hal ini benar, diperlukan pencegahan dan pengobatan secara seksama untuk mengurangi kejadian solusio plasenta.
12
2.6.2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya untuk mencegah orang yang telah sakit menjadi semakin parah dan mengusahakan agar sembuh dengan melakukan tindakan
pengobatan yang cepat dan tepat. Setiap perdarahan pada kehamilan lebih dari 28 minggu yang lebih banyak dari
perdarahan yang biasa, harus dianggap sebagai perdarahan antepartum. Apapun penyebabnya, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas
untuk transfusi darah dan operasi. Jangan melakukan pemeriksaan dalam di rumah atau di tempat yang tidak memungkinkan tindakan operatif segera, karena
pemeriksaan itu dapat menambah banyaknya perdarahan. Pemasangan tampon dalam vagina tidak berguna sama sekali untuk
menghentikan perdarahan, tetapi akan menambah perdarahan karena sentuhan pada serviks sewaktu pemasangannya.
Perdarahan yang terjadi pertama kali jarang sekali atau boleh dikatakan tidak pernah menyebabkan kematian, asalkan sebelumnya tidak dilakukan pemeriksaan
dalam. Biasanya masih terdapat cukup waktu untuk mengirimkan penderita ke rumah
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
sakit sebelum terjadi perdarahan berikutnya yang hampir selalu akan lebih banyak daripada sebelumnya.
Ketika penderita belum jatuh ke dalam syok, infus cairan intravena harus segera dipasang dan dipertahankan terus sampai tiba di rumah sakit. Memasang jarum
infus ke dalam pembuluh darah sebelum syok akan jauh lebih memudahkan transfusi darah apabila sewaktu-waktu diperlukan.
Segera setelah tiba di rumah sakit, usaha pengadaan darah harus segera dilakukan, walaupun perdarahannya tidak seberapa banyak. Pengambilan contoh
darah penderita untuk pemeriksaan golongan darahnya dan pemeriksaan kecocokan dengan darah donornya harus segera dilakukan. Dalam keadaan darurat pemeriksaan
seperti itu mungkin terpaksa ditunda karena tidak sempat dilakukan sehingga terpaksa langsung mentransfusikan darah yang golongannya sama dengan golongan darah
penderita, atau mentransfusikan darah golongan O rhesus positif, dengan penuh kesadaran akan segala bahayanya.
Pertolongan selanjutnya di rumah sakit tergantung dari paritas, tuanya kehamilan, banyaknya perdarahan, keadaan ibu, keadaan janin, sudah atau belum
mulainya persalinan dan diagnosis yang ditegakkan.
12
Apabila pemeriksaan baik, perdarahan sedikit, janin masih hidup, belum inpartum, kehamilan belum cukup 37 minggu, atau berat janin masih dibawah 2500
gram, maka kehamilan dapat dipertahankan dan persalinan ditunda sampai janin dapat hidup di luar kandungan dengan lebih baik lagi. Tindakan medis pada pasien
dilakukan dengan istirahat dan pemberian obat-obatan seperti spasmolitika, progestin, atau progesteron.
19
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Sebaliknya jika perdarahan yang telah berlangsung atau yang akan berlangsung dapat membahayakan ibu danatau janinnya, kehamilan juga telah mencapai 37
minggu, taksiran berat janin telah mencapai 2500 gram, atau persalinan telah mulai, maka tindakan medis secara aktif yaitu dengan tindakan persalinan segera harus
ditempuh. Tindakan persalinan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu persalinan pervaginam dan persalinan perabdominam dengan seksio cesarea.
12,19,20
Pada plasenta previa, persalinan pervaginam dapat dilakukan pada plasenta letak rendah, plasenta marginalis, atau plasenta previa lateralis anterior janin dalam
presentasi kepala. Sedangkan persalinan perabdominam dengan seksio cesarea dilakukan pada plasenta previa totalis, plasenta previa lateralis posterior, dan plasenta
letak rendah dengan janin letak sungsang. Pada solusio plasenta, dapat dilakukan persalinan perabdominam jika
pembukaan belum lengkap. Jika pembukaan telah lengkap dapat dilakukan persalinan pervaginam dengan amniotomi pemecahan selaput ketuban, namun bila dalam 6
jam belum lahir dilakukan seksio cesarea.
19
Persalinan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah janin menekan plasenta dan bagian plasenta yang berdarah selama persalinan berlangsung, sehingga
perdarahan berhenti. Seksio cesarea bertujuan untuk secepatnya mengangkat sumber perdarahan, dengan demikian memberikan kesempatan kepada uterus untuk
berkontraksi menghentikan perdarahan dan untuk menghindari perlukaan serviks dari segmen bawah uterus yang rapuh.
12
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
2.6.3. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier meliputi rehabilitasi pemulihan kesehatan yang ditujukan
terhadap penderita yang baru pulih dari perdarahan antepartum meliputi rehabilitasi mental dan sosial, yaitu dengan memberikan dukungan moral bagi penderita agar
tidak berkecil hati, mempunyai semangat untuk terus bertahan hidup dan tidak putus asa sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna.
22
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum
1. Sosiodemografi Umur
Suku Agama
Pendidikan Pekerjaan
Daerah asal
2. Mediko Obstetri Paritas
Keluhan Usia kehamilan
Penyebab perdarahan Riwayat kehamilanpersalinan jelek
3. Gejala objektif Kadar Hb
Tekanan darah Tinggi fundus uteri
Keadaan uterus Denyut jantung janin
4. Status Rawatan Asal Rujukan
Penatalaksanaan Medis Keadaan Janin
Keadaan Bayi Lahir Keadaan Bayi Sewaktu Pulang
Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
5. Lama Rawatan Rata-rata Bayi 6. Lama Rawatan Rata-rata Ibu
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.