Suku Agama Distribusi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Sosiodemografi 1. Umur

Tingginya proporsi ibu yang mengalami perdarahan antepartum pada kelompok umur 20-35 tahun merupakan kelompok umur reproduksi yang optimal bagi ibu untuk hamil dan melahirkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ME Simbolon 2004 di RS Santa Elisabeth Medan dengan desain penelitian case series bahwa proporsi umur tertinggi penderita perdarahan antepartum pada kelompok umur resiko rendah 20-35 tahun sebesar 73,3. 16

6.2.2. Suku

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan suku yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 84.7 5.9 4.7 2.4 1.2 1.2 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Batak Lain-lain Jawa Nias Melayu Aceh Suku P ropor s i Gambar 6.3. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Suku yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Berdasarkan gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi suku penderita perdarahan antepartum yang tertinggi adalah suku Batak sebesar 84,7 dan yang terendah adalah suku Melayu dan Aceh masing-masing 1,2. Pada penelitian ini suku Batak adalah penggabungan Batak Toba, Karo, Simalungun, dan Pakpak, sedangkan lain-lain terdiri dari etnis Tionghoa 3,5 dan Tamil 2,4. Hal ini bukan berarti ada keterkaitan suku dengan perdarahan antepartum, namun hanya menunjukkan penderita perdarahan antepartum yang datang berobat ke rumah sakit ini mayoritas suku Batak. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian ME Simbolon di RS Santa Elisabeth Medan tahun 1999-2003 dengan desain penelitian case series bahwa proporsi suku tertinggi penderita perdarahan antepartum adalah suku Batak 64,7. 16 Hal ini menunjukkan penderita yang datang berobat ke RS Santa Elisabeth Medan dari tahun 1999-2008 mayoritas masih suku Batak.

6.2.3. Agama

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan agama yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. 64.7 21.2 8.2 3.5 2.4 Kristen Protestan Katolik Islam Budha Hindu Gambar 6.4. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Agama yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi agama penderita perdarahan antepartum yang tertinggi adalah agama Kristen Protestan 64,7 dan yang terendah adalah agama Hindu 2,4. Hal ini bukan berarti ada keterkaitan agama Kristen Protestan dengan perdarahan antepartum, namun hanya menunjukkan penderita perdarahan antepartum yang datang berobat ke rumah sakit ini mayoritas beragama Kristen Protestan.

6.2.4. Pekerjaan