Keadaan Janin Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Penyebab Perdarahan Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang

Berdasarkan tabel 5.7. dapat dilihat bahwa dari seluruh penderita perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa, proporsi paritas tertinggi adalah nullipara 36,8 dan terendah primipara dan multipara masing-masing 31,6. Dari seluruh penderita yang disebabkan oleh solusio plasenta, proporsi paritas tertinggi adalah primipara 60,0 dan terendah adalah nullipara 0. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel 50,0 yang mempunyai nilai frekuensi yang diharapkan expected count 5.

5.9.2. Keadaan Janin Berdasarkan Penyebab Perdarahan

Proporsi keadaan janin berdasarkan penyebab perdarahan tidak dapat didistribusikan karena tidak tersedianya data keadaan janin di kartu status.

5.9.3. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Penyebab Perdarahan

Penatalaksanaaan medis berdasarkan penyebab perdarahan penderita perdarahan antepartum yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.8. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Penyebab Perdarahan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Penatalaksanaan Medis Aktif Pasif Total No. Penyebab Perdarahan f f f 1. Plasenta Previa 61 77,2 18 22,8 79 100 2. Solusio Plasenta 5 100 5 100 p=0,580 Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Berdasarkan tabel 5.8. dapat dilihat bahwa dari seluruh penderita perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa, proporsi penatalaksanaan medis tertinggi adalah aktif 77,2. Dari seluruh penderita yang disebabkan oleh solusio plasenta, seluruh penatalaksanaan medisnya aktif 100. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 50,0 yang mempunyai expected count 5, kemudian dilanjutkan dengan uji Exact Fisher diperoleh nilai p0,05, artinya secara statistik tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara tindakan medis berdasarkan penyebab perdarahan.

5.9.4. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang

Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang pada penderita perdarahan antepartum yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.9. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Penatalaksanaan Medis Aktif Pasif Total No. Keadaan Ibu Sewaktu Pulang f f f 1. Sembuh 59 81,9 13 18,1 72 100 2. PBJ 5 55,6 4 44,4 9 100 3. PAPS 2 50,0 2 50,0 4 100 Berdasarkan tabel 5.9. dapat dilihat bahwa dari seluruh penderita perdarahan antepartum yang pulang sembuh, proporsi penatalaksanaan medis tertinggi adalah Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. aktif 81,9. Dari seluruh penderita yang pulang berobat jalan, proporsi tertinggi adalah aktif 55,6. Dari seluruh penderita yang pulang atas permintaan sendiri, proporsi penatalaksanaan medis aktif dan pasif adalah sama 50,0. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel 50,0 yang mempunyai expected count 5.

5.9.5. Lama Rawatan Rata-rata Ibu Berdasarkan Penyebab Perdarahan