Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat dilakukan karena terdapat 3 sel 50,0 yang expected count nya 5, sehingga tidak
dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi yang bermakna antara paritas berdasarkan penyebab perdarahan.
6.7.2. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Penyebab Perdarahan
Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan penyebab perdarahan yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
77.2 100
22.8 20
40 60
80 100
120
Plasenta Previa Solusio Plasenta
Penyebab Perdarahan P
ropor s
i
aktif pasif
Gambar 6.24. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan
Penyebab Perdarahan yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008
Berdasarkan gambar 6.24. dapat dilihat bahwa proporsi penderita perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa yang tertinggi ditangani secara aktif
77,2, sedangkan penderita yang disebabkan solusio plasenta semua ditangani secara aktif 100.
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
Pada plasenta previa, penatalaksanaan medis pasif dilakukan jika keadaan ibu dan janin baik, perdarahan sedikit, dan usia kehamilan 37 minggu, sedangkan
penatalaksanaan medis aktif dilakukan jika perdarahan banyak dan berlangsung terus menerus, janin dalam keadaan hidup atau meninggal.
12
Pada solusio plasenta, penatalaksanaan medis pasif dilakukan jika usia kehamilan 37 minggu, perdarahan
sedikit, perut sedikit tegang, dan keadaan janin masih baik, sedangkan penatalaksanaan medis aktif dilakukan jika perdarahan banyak dan berlangsung terus
menerus, ketegangan perut semakin meningkat dengan janin yang masih baik.
18
Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Exact Fisher diperoleh nilai p0,05, artinya tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara penatalaksanaan
medis berdasarkan penyebab perdarahan.
6.7.3. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Ibu Sewaktu Pulang
Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan ibu sewaktu pulang yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
81.9
55.6 50.0
18.1 44.4
50.0
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Sembuh PBJ
PAPS
Keadaan Ibu Sewaktu Pulang P
ropor s
i
aktif pasif
Gambar 6.25. Distribusi Proporsi Keadaan Ibu Sewaktu Pulang Berdasarkan Tindakan Medis yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa
Elisabeth Medan Tahun 2004-2008
Berdasarkan gambar 6.25. dapat dilihat bahwa proporsi penderita perdarahan antepartum yang pulang sembuh tertinggi pada penatalaksanaan secara aktif 81,9.
Penderita yang pulang berobat jalan tertinggi pada penatalaksanaan secara aktif 55,6. Penderita yang pulang atas permintaan sendiri, proporsi penatalaksanaan
secara aktif sama dengan penatalaksanaan secara pasif 50,0. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji chi-square tidak dapat
dilakukan karena terdapat 3 sel 50,0 yang expected count nya 5, sehingga tidak dapat diketahui apakah ada perbedaan proporsi yang bermakna keadaan ibu sewaktu
pulang berdasarkan penatalaksanaan medis.
Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009.
6.7.4. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Penyebab Perdarahan