Distribusi Penderita Perdarahan Antepatum Berdasarkan Mediko Obstetri Distribusi Penderita Perdarahan Antepatum Berdasarkan Gejala Objektif

Berdasarkan tabel 5.2. dapat dilihat bahwa karakteristik berdasarkan sosiodemografi yaitu proporsi umur tertinggi pada kelompok umur 20-35 tahun 81,2 dan terendah pada kelompok umur 35 tahun 18,8. Berdasarkan suku, proporsi tertinggi adalah suku Batak 84,7 dan terendah suku Melayu dan Aceh masing-masing 1,2. Berdasarkan agama, proporsi tertinggi adalah agama Kristen Protestan 64,7 dan terendah agama Hindu 2,4. Berdasarkan pekerjaan penderita, proporsi tertinggi adalah ibu rumah tangga 52,9 dan terendah mahasiswa 1,2. Berdasarkan daerah asal penderita, proporsi tertinggi berasal dari kota Medan yaitu 89,4. Berdasarkan pendidikan tidak dapat didistribusikan karena tidak tersedianya data di kartu status.

5.4. Distribusi Penderita Perdarahan Antepatum Berdasarkan Mediko Obstetri

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan mediko obstetri yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Mediko Obstetri yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 No. Mediko Obstetri f Proporsi 1. Paritas Nullipara Primipara Multipara 29 28 28 34,2 32,9 32,9 Total 85 100 2. Usia kehamilan ≤ 28 minggu 28 minggu 15 70 17,6 82,4 Total 85 100 3. Penyebab perdarahan Plasenta Previa Solusio Plasenta Penyebab lain 79 5 1 92,9 5,9 1,2 Total 85 100 4. Riwayat kehamilanpersalinan jelek Tidak Ada Ada 63 22 74,1 25,9 Total 85 100 5. Jenis riwayat kehamilanpersalinan jelek N=22 Abortus Seksio Cesarea Prematur Ekstraksi Vacum 9 11 1 3 40,9 50,0 4,5 13,6 Berdasarkan tabel 5.3. dapat dilihat bahwa berdasarkan mediko obstetri yaitu proporsi paritas tertinggi adalah nullipara 34,2 dan relatif sama dengan primipara dan multipara masing-masing 32,9. Berdasarkan usia kehamilan, proporsi tertinggi adalah 28 minggu 82,4. Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Berdasarkan penyebab perdarahan, proporsi tertinggi adalah plasenta previa 92,9 dan terendah penyebab lain 1,2. Berdasarkan riwayat kehamilanpersalinan jelek, proporsi tertinggi adalah tidak ada riwayat kehamilan persalinan jelek 74,1. Berdasarkan jenis riwayat kehamilanpersalinan jelek, proporsi tertinggi adalah seksio cesarea 50,0 dan terendah prematur 4,5. Berdasarkan keluhan tidak dapat didistribusikan karena tidak tersedianya data di kartu status.

5.5. Distribusi Penderita Perdarahan Antepatum Berdasarkan Gejala Objektif

Proporsi penderita perdarahan antepartum berdasarkan gejala objektif yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Penderita Perdarahan Antepartum Berdasarkan Gejala Objektif yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 No. Gejala Objektif f Proporsi 1. Kadar Hb ≥11 gr 11 gr 54 31 63,5 36,5 Total 85 100 2. Anemia Anemia ringan Anemia sedang Anemia berat 30 1 96,8 3,2 Total 31 100 Tekanan darah TDS Rendah Normal Tinggi 50 31 4 58,8 36,5 4,7 Total 85 100 TDD Rendah Normal Tinggi 41 42 2 48,2 49,4 2,4 3. Total 85 100 4. Tinggi fundus uteri Normal Lebih tinggi Tidak Tercatat 71 5 9 83,5 5,9 10,6 Total 85 100 5. Denyut jantung janin Normal Tidak normal 84 1 98,8 1,2 Total 85 100 Berdasarkan tabel 5.4. dapat dilihat bahwa berdasarkan gejala objektif yaitu proporsi kadar Hb tertinggi adalah normal 63,5. Berdasarkan tingkat anemia, proporsi tertinggi adalah anemia ringan 96,8 dan terendah adalah anemia berat 0. Berdasarkan tekanan darah sistolik, proporsi tertinggi adalah rendah 58,8 dan terendah adalah tinggi 4,7. Berdasarkan tekanan darah diastolik, proporsi tertinggi adalah normal 49,4 dan terendah adalah tinggi 2,4. Ernawati Gultom : Karakteristik Penderita Perdarahan Antepartum Yang Dirawat Inap Di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008, 2009. Berdasarkan tinggi fundus uteri, proporsi tertinggi adalah normal 83,5, lebih tinggi 5,9, dan tinggi fundus uteri yang tidak tercatat 10,6. Berdasarkan denyut jantung janin, proporsi tertinggi adalah normal 98,8. Berdasarkan keadaan uterus tidak dapat didistribusikan karena tidak tersedianya data di kartu status.

5.6. Distribusi Penderita Perdarahan Antepatum Berdasarkan Status Rawatan