Jenis-jenis Usaha Kecil dan Menengah
45
sifat tersebut. Dengan menggunakan kriteria tersebut, maka usaha kecil dan menengah dapat diklasifikasikan ke dalam empat golongan yang salah satunya
dikenal dengan istilah livelihood activities, yaitu usaha kecil dan menengah yang bertujuan mencari kesempatan kerja guna mencari nafkah. Para pelaku
dalam kelompok ini tidak memiliki jiwa kewirausahaan. Kelompok ini sering disebut sebagai sektor informal.
51
Jenis golongan lainnya dari usaha kecil dan menengah adalah micro enterprises. Kelompok ini lebih bersifat pengrajin dan tidak bersifat
wirausaha. Jenis golongan berikutnya dari usaha kecil dan menengah adalah apa yang sering disebut dengan istilah small dynamic enterprises. Usaha kecil
dan menengah jenis ini cukup memiliki kewirausahaan. Jenis golongan lain dari usaha kecil dan menengah yang tidak kalah pentingnya adalah apa yang
disebut dengan istilah fast moving enterprises. Kelompok ini asli memiliki jiwa kewirausahaan. Jenis usaha kecil dan menengah ini mampu
menghasilkan usaha skala menengah dan besar.
52
Berdasarkan laporan kelompok pakar usaha kecil dan menengah, dapat diketahui bahwa usaha kecil dan menengah di Indonesia dapat
digolongkan ke dalam empat kelompok yang terdiri atas kelompok A, kelompok B, kelompok C dan kelompok D.
53
kelompok A adalah usaha kecil
51
Titik Sartika Partomo, et.al., Ekonomi Skala Kecil, Menengah dan Koperasi, h. 26
52
Titik Sartika Partomo, et.al., Ekonomi Skala Kecil, Menengah dan Koperasi, h. 27
53
Hasan Amin, Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Jakarta: Pradya Utama, 1976, h. 17
46
dan menengah yang telah memiliki pasar global. Kelompok ini telah menjadi sub kontrak dari perusahaan multi nasional terutama di sektor otomotif dan
elektronik. Jumlah mereka diperkirakan mencapai sekitar 3 – 4.
Kelompok B adalah golongan usaha kecil dan menengah yang telah memasuki pasar internasional. Kelompok ini sudah mengekspor, tetapi atas
dasar pesanan luar negeri dan bukan atas upaya pemasaran agresif. Hal ini tentu berbeda dengan kelompok A dan kelompok tidak ada kelanjutan. Di
Indonesia, kelompok ini banyak terdapat di Bali di mana para importer asing melaksanakan order bisnis yang cukup lumayan. Produk yang diekspor bukan
dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Jumlah mereka diperkirakan mencapai 5 –
7. Kelompok C adalah golongan usaha kecil dan menengah yang belum
pernah melakukan transaksi luar negeri, tetapi usahanya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Jumlah mereka diperkirakan mencapai
sekitar 30. Kelompok D adalah usaha kecil dan menengah yang tidak
berorientasi ke pasar luar negeri. Mayoritas usaha kecil dan menengah di Indonesia berada pada kelompok D. Saat ini jumlah mereka diperkirakan
mencapai 60. Dari beberapa uraian di atas tentang jenis-jenis usaha kecil dan
menengah, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jenis-jenis usaha kecil dan menengah adalah terdiri atas livelihood activities, micro enterprises, small
47
dynamic enterprises dan fast moving enterprises. Berdasarkan laporan kelompok pakar usaha kecil dan menengah, maka usaha kecil dan menengah
ini terdiri atas kelompok A, kelompok B, kelompok C dan kelompok D.