Landasan Hukum Pembiayaan Mudharabah
23
Adapun landasan hukum dari pembiayaan mudharabah adalah firman Allah SWT sebagai berikut :
ةسكبلا :
.
Artinya : “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu, maka apabila kamu telah bertolak dari Arafat, ingatlah kepada
Allah di Masyarilharam, dan ingatlah kepada Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat ” QS. Al-
Baqarah : 198. Dalam ayat lain yang masih berkaitan dengan landasan hukum
pembiayaan mudharabah adalah firman Allah SWT sebagai berikut :
ةعنجا :
.
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah kepada Allah
sebanyak-banyak agar kamu beruntung ” QS. Al-Jum’ah : 10.
Ayat lainnya yang menjadi landasan hukum pembiayaan mudharabah adalah firman Allah SWT sebagai berikut :
...
.... لمزما
:
.
Artinya : “… dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah
…” QS. Al-Mujamil : 20
24
Pembiayaan mudharabah tidak hanya diabadikan dalam Al- Qur’an,
tetapi juga terdapat dalam hadits Rasulullah SAW sebagai berikut :
ًَِع ًِِبِا
ٍساَبَع ٌَِضَز
ُها َهِيَع
َلاَق :
اَذِا َعَفَد
ُلاَنِلا ّةَبَزاَضَم
َطَسَتِشِا ىَلَع
ِهِبِحاَص ٌَِا
َا َكَلِشَي
ِهِب ،اّسِحَب
َاَو ُلِزِيَي
ِهِب ،اّيِداَو
َاَو ىِسَتِصَي
ِهِب ّةَبأَد
َتاَذ ٍدِبَك
،ٍةَبِطَز ٌِِإَف
َلَعَف َكِلاَذ
،ًَِنُض ُغَلَبَف
ُهُطِسَش َلِىُسَز
ِها ىَلَص
ُها ِهًَِلَع
َهَلَسَو ُهَقَدَصَف
هاوز ىىارطلا
.
19
Artin ya : “Dari Ibni ‘Abbas ra. berkata : Ibnu ‘Abbas pernah menyerahkan
harta sebagai mudharabah, namun ia mesnyaratkan kepada mudharibnya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni
lembah serta tidak membeli binatang ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, maka mudharib harus menanggung resikonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan itu sampai kepada Rasulullah SAW, beliau kemudian membenarkannya
”. HR. Thabrani. Dalam hadits lain yang menjadi landasan hukum pembiayaan
mudharabah adalah sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :
ًَِع ٍبًَِهُص
ٌَِضَز ُها
ُهِيَع ٌََأ
ٌَِبَيلا ىَلَص
ُها ِهًَِلَع
َهَلَسَو َلاَق
: ُثَاَث
ًَِهًِِف ُةَكَسَبِلا
: ُعًَِبِلَا
ىَلِا ،ٍلَجَآ
،ِةَضَزاَكُنِلاَو ُطِلُخَو
ِسُبِلا ِسًِِعَصلاِب
ِتًَِبِلِل َا
ِعًَِبِلِل هاوز
ًبا هجام
.
20
Artinya : “Dari Suhaeb ra. sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda : Ada tiga hal yang mengandung berkah yaitu jual beli tidak secara
tunai, mudharabah dan mencampuri gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual
” HR. Ibnu Majah. Kemudian hadits lain yang erat kaitannya dengan masalah
pembiayaan mudharabah adalah sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :
19
Imam Bukhari, Shahih Bukhari, Beirut: Maktabah Al-Syiriyah, 1997, Jilid II, h. 753
20
Al- Shan’any, Subul Al-Salaam, Bandung: Dahlan Press, t.th, Juz III, h. 76
25
ًَِع ُسَنُع
ًُِبا ٍفِىَع
ٌُِضَز ُها
ُهِيَع ،َلاَق
َلاَق ُلِىُسَز
ِها ىَلَص
ُها ِهًَِلَع
َهَلَسَو :
ُحِلُصلَا زْئِاَج
ًًََِب ًًَِِنِلِشُنِلا
ُاِا اّحِلُص
َوَسَح ّاَاَح
ِوَا َلَحَا
اّماَسَح ٌَِىُنِلِشُنِلاَو
ىَلَع ِهِهِطِوُسُش
َاِا اّطِسَش
َوَسَح ِوَا
َلَحَا اّماَسَح
هاوز ىرًمرلا
.
21
Artinya : “Dari Amr bin Auf ra. berkata, bersabda Rasulullah SAW : Perdamaian itu dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram, dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
kecuali
syarat yang
mengharamkan yang
halal atau
menghalalkan yang haram ” HR. Turmudzi.
Beberapa ayat Al- Qur’an an hadits Rasulullah SAW yang dijadikan
dalil pembiayaan mudharabah seperti yang telah dipaparkan di atas memang sangat berkaitan dengan permasalahan mudharabah. Hal ini dapat dilihat pada
surah Al-Mujammil ayat 20 yang dalamnya terdapat kata
ٌىبسضي
yang dipahami sebagai usaha untuk mencari rizki. Demikian pula dalam salah
hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Thabrani terdapat kata
ةبزاضم
yang diartika bahwa Rasulullah SAW pernah menyerahkan harta sebagai mudharabah. Dengan demikian, terdapat hubungan yang positif antara dalil-
dalil tersebut dengan permasalahan mudharabah.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa landasan hukum pembiayaan mudharabah tidak hanya tertera dalam Al-
Qur’an, tetapi juga terdapat dalam hadits Rasulullah SAW sebagai landasan yang kedua setelah
21
Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulug Al-Marram Min Adillatil Ahkam, Beirut: Daar Al- Ihya, 1973, h. 175 - 176
26
Al- Qur’an serta ijma’ para ulama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
landasan hukum pembiayaan mudharabah adalah Al- Qur’an dan hadits
Rasulullah SAW serta ijma’ ulama.