Sejarah Singkat BMT Al-Karim

55 Kemudian pada pertengahan Juni 1999, BMT Al-Karim yang semula berlokasi di masjid raya Pondok Indah pindah ke pasar Jaya Pondok Indah karena lahan yang semula digunakan oleh BMT Al-Karim difungsikan untuk kepentingan masjid raya Pondok Indah. Selanjutnya pada tahun 2000, BMT Al-Karim yang merupakan lembaga usaha berbentuk koperasi syari’ah disahkan oleh Menteri Koperasi dengan SK Menteri Negara Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah RI dengan No. 77BHKDK.9.4X2000. Mengingat Pondok Indah merupakan kawasan bisnis yang perkembangannya selalu meningkat tiap tahunnya, maka BMT Al-Karim mencari solusi alternatif yang dianggap cukup strategis dalam mengembangkan usahanya. Oleh sebab itu pada tanggal 2 Maret 2006, BMT Al-Karim kemudian menempati gedung baru di wilayah Cipulir tepatnya di Cipulir Center Blok B-8 Jalan Ciledug Raya – Kebayoran Lama – Jakarta Selatan 12230 Telp. 021 7227204.

B. Visi dan Misi BMT Al-Karim

BMT Al-Karim sebagai lembaga keuangan yang Islami memiliki visi yaitu terwujudnya lembaga keuangan Islam yang memiliki jaringan luas, berkomitmen terhadap syari’ah serta berorientasi pada usaha mikro dan kecil serta ditunjang oleh sumber daya insani yang profesional, cerdas, inovatif dan bertaqwa. 2 BMT Al-Karim memiliki misi yang ingin dicapai dalam menjalankan aktivitas usahanya. Adapun misi BMT Al-Karim adalah sebagai berikut : 3 2 Andrie, Staf HRD dan Administrasi Pembiayaan BMT Al-Karim, Wawancara Pribadi 3 Andrie, Staf HRD dan Administrasi Pembiayaan BMT Al-Karim, Wawancara Pribadi 56 1. Mengembangkan lembaga keuangan Islam yang kuat, terpercaya dan memiliki jaringan yang luas. 2. Memiliki sumber daya insani yang profesional, cerdas, inovatif dan bertaqwa. 3. Memiliki komitmen tinggi untuk menjadikan lembaga keuangan murni sesuai dengan syari’ah yang berorientasi pada usaha mikro dan kecil. 4. Mensejahterakan masyarakat yang memiliki kepentingan.

C. Prinsip Operasional BMT Al-Karim

Sebagai lembaga non bank, BMT Al-Karim melakukan kegiatan operasionalnya secara konsisten dengan mengacu kepada ketetapan- ketetapan syar’i sebagaimana terkandung dalam Al- Qur’an dan hadits Rasulullah SAW secara ijma’ dan fatwa ulama. Sedangkan dalam menjalankan usahanya, BMT Al-Karim menerapkan prinsip- prinsip syari’ah yang antara lain adalah sebagai berikut : 4 1. Mudharabah, yaitu prinsip kerja sama antara dua pihak, di mana pihak pertama BMT Al-Karim menyediakan dana penuh 100 sebagai modal, sedangkan pihak menjadi pengelola usahanya. Kerugian ditanggung oleh pihak BMT Al- Karim selama kerugian itu bukan akibat kelalaian dari pihak pengelola, dan keuntungan dibagi bersama sesuai dengan kesepakatan. 2. Musyarakah, yaitu prinsip kerja sama antara kedua belah pihak atau lebih untuk usaha tertentu di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama. 4 Andrie, Staf HRD dan Administrasi Pembiayaan BMT Al-Karim, Wawancara Pribadi